Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola

Potensi Tersembunyi Wajah-Wajah Lama di Musim Baru

22 Oktober 2024   19:55 Diperbarui: 28 Oktober 2024   19:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber data nba.com
sumber data nba.com


respons netizen: Tatum+Doncic: produktif kurang tangkas, Lavine: mentingin offense, Gobert: kokoh, telat nutup ruang, Giddey:3pt kurang, kurang greget

Sumber gambar NBA

#tolok ukur tidak resmi untuk menentukan beberapa pemain yang bisa masuk top 50, termasuk poin yang dipakai kenapa beberapa pemain belum masuk list. 

Hanya saja punya defense prima dan akurasi tembakan tiga angka lumayan kadang belum cukup. Meski NBA belakangan dikenal sebagai liga para defender merangkap penembak jitu, para pemain baru yang makin hari makin luwes sedikit mengaburkan ketangguhan para 3D seperti Dorian Finney Smith (Brooklyn Nets) yang meski dikenal ulet dan jago tembak, yang bersangkutan dinilai masih terlalu kalem, Terlepas Nets memang diproyeksikan membangun tim yang lebih segar sekitar 2-3 tahun mendatang, yang bisa jadi membuat Smith tidak memaksimalkan potensinya selama ini yang sempat moncer ketika memperkuat Dallas Mavericks.

Uniknya, meski belakangan NBA bisa dibilang liga para defender merangkap para penembak jitu, tidak semua tim mempercayakan para trio forward mereka pada tiga para defender jago tembak, terutama tim-tim yang lebih banyak memainkan bola di bawah jaring layaknya tim-tim yang, setidaknya jauh dari kata matang, meski sudah memulai proses membangun tim bermaterikan pemain muda, selama sekitar 2-4 musim layaknya Portland Trail Blazers, Charlotte Hornets, atau Detroit Pistons yang bisa jadi bisa bermain lebih baik selama kebugaran para rotasi regulernya senantiasa terjaga.

Melihatnya posturnya yang rata-rata tinggi dan bertenaga layaknya ciri khas mereka khas mereka beberapa tahun ke belakang, tidak sulit menerka bahwa Portland, tim yang mungkin butuh proses pematangan dalam dua tahun ke depan, mungkin bakal banyak memainkan pergerakan tanpa bola yang luwes mengingat playmaker mereka yang terhitung mungil tapi kekar (dan kurang jago tembak) Scoot Handerson bakal melayani penembak jitu Anfernee Simons, Shaedon Sharp, dan Jerami Grant yang sama-sama kekar, serta big man skillful kurang bertenaga DeAndre Ayton dan pelapisnya Donovan Clingan yang berkat mid- ranged jump shotnya yang bagus mestinya punya ruang cukup leluasa untuk mengirimkan umpan pada pemain yang bergerak tanpa bola layaknya forward senior Boston Celtics Al Horford atau Domantas Sabonis (Sacramento Kings). Terlebih para pelapis mereka seperti Jabari Walker, pemain baru mereka Deni Avdija (Washington Wizard), forward lincah Duop Reath, serta defender ulet Mattise Thybulle tidak dikenal sebagai penembak jitu. Praktis hanya Simmons yang secara statistik bisa disebut penembak jitu, meski di atas lapangan, para pemain Blazers, termasuk starter Blazers dalam game-game awal musim ini, Toumani Camara, justru diminta lebih pede menembak meski masih lebih banyak luput.

Gaya bermain yang kurang lebih sama bisa ditunjukkan oleh Detroit Pistons yang boleh jadi hilalnya lebih cerah, mengingat mereka sudah memulai proses membangun tim sejak tahun 2021, terhitung sejak rookie mereka Cade Cunningham bermain.

Dikenal dengan skill-nya yang komplet, Cunningham yang juga dikenal produktif meski tidak terlalu bertenaga, bakal melayani para big man tangkas seperti Jalen Duran dan pelapisnya Isaiah Stewart (203 cm) yang terhitung mungil dan ulet, serta trio yang dikenal tangkas dan sama-sama punya visi bagus, Jaden Ivey, Marcus Sasser, playmaker jangkung Aaron Thompson, serta mantan yang kini balikan Tobi Harris yang punya skill lebih lengkap, meski secara defense sedikit menurun karena faktor U.

Meski mayoritas dikenal sebagai playmaker berbakat dengan visi dan ketangkasan prima, sebagian rookie mereka rata-rata bukan penembak jitu produktif, wajar jika manajemen, beserta  pelatih baru mereka J.B. Bickerstaff, banyak mendatangkan penembak jitu murni seperti Malik Beasley atau Simone Fontecchio, yang seperti kebanyakan pemain Italia yang bermain di NBA dikenal lewat posturnya yang  rerata tinggi dan jago tembak, serta rookie dengan finishing serbabisa dan jago defense Ron Holland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun