Kesiapan sebuah tim NBA dalam menjalani musim yang hendak berjalan sebenarnya amat bisa diterka. Ibarat tebak buah manggis, kita bisa melihat keseriusan mereka dari beberapa variabel antara lain, jumlah pemain yang memiliki pengalaman playoff dalam satu tim, komposisi pemain yang bila dimainkan bersama dalam satu lapangan terlihat masuk akal, kebugaran pemain kunci dalam satu musim, rataan usia pemain, serta total gaji para pemain yang sedang terikat kontrak pada tim yang bersangkutan.
Meski mungkin masih ada variabel lain, misal jadwal yang lebih bersahabat di awal atau justru jelang akhit komposisi serta kematangan tim-tim yang menjadi lawan tim yang bersangkutan, poin-poin di atas membuat narasi tentang tujuan suatu tim pada musim yang hendak atau sedang berjalan, entah itu penantang serius juara, penggembira babak playoff, atau tim yang berupaya mematangkan komposisi pemainnya menjadi lebih kentara, meski kejutan di atas lapangan selalu ada.
Seperti kabar baru-baru yang dicuitkan oleh Shams Charania, Fabrizio Romano dalam dunia basket, yang mengabarkan kepindahan  Karl Anthony Town (KAT) dari Minnesota Timberwolves ke New York Knicks bertukar seragam dengan Donte DiVincenzo dan Julius Randle lantaran total anggaran gaji Timberwolves menempati peringkat dua, di bawah Phoenix Suns membuat New York Knicks dianggap penantang serius playoff musim ini, meski sedikit disesalkan para pemuja alumni tim basket kampus Villanova yang sempat memenangi kompetisi basket Mahasiswa Amrik kala diperkuat Donte DiVincenzo, Jalen Bruson, Josh Hart dan Mikal Bridges yang baru didatangkan dari Brooklyn Nets.
Dengan kedatangan Mikal Bridges dan KAT, praktis permainan Knicks terbilang amat cair lantaran lima pemain yang diproyeksikan menjadi starter Jalen Brunson (PG), Josh Hart (SG), Mikal Bridges (SF), OG Anunoby (PF), serta KAT (C) merupakan defender paten (kecuali mungkin KAT) yang kesemuanya bisa menembak.
Belum lagi dari bangku cadangan pemain pelapis Knicks dikenal sebagai pekerja keras yang lumayan jago tembak seperti playmaker Cam Payne, defender lumayan jago tembak Miles McBride, forward ngotot Precious Achiuwa, dan big man jangkung Jericho Sims.
Bukan hanya New York Knicks yang berbenah musim ini, juara bertahan Boston Celtics tetap mempertahankan rotasi inti mereka musim lalu mulai dari Derrick White/ Payton Pritchard (PG), Jrue Holiday/ Sam Hauser (SG), Jaylen Brown (SF) dan pendatang baru guard eksposif Lonnie Walker, Jayson Tatum/Al Horford (PF), Kristaps Porzingis/ Xavier Tilman/ Luke Kornet (C) yang membuat Boston Celtics senantiasa tetap diunggulkan di wilayah timur.
Indiana Pacers juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski hanya kedatangan James Wiseman, draft no. 2 tahun 2020, yang perkembangan permainannya belum terlalu teriihat dari musim satu ke musim berikutnya, pulihnya Ben Mathurin membuat komposisi tim muda ini lebih seimbang.
Channel: Gametime Highlight
Â
Jangan lupakan juga potensi Philadelphia 76ers yang punya rotasi menjanjikan Tyrese Maxey/Kyle Lowry (PG), penembak rada jitu Kelly Oubre dan pelapisnya ERIC GORDON dan REGGIE JACKSON (SG), PAUL GEORGE/KJ Martin (SF), alumni Miami Heat Caleb Martin (yang mengisi peran defender DeAnthony Melton yang hijrah ke Golden State Warriors) dan Guercheon Yabusele yang pernah memperkuat Boston Celtics dan tentu saja Joel Embiid dan Andre Drummond (C).
Mesti tidak seingar-bingar perpindahan pemain di wilayah timur, bukan berarti tim-tim wilayah barat tidak berbenah secara serius, Tim barat yang sepertinya menjadi sorotan musim ini tentu saja Oklahoma City Thunder yang mendatangkan Alex Caruso dan big man New York Knicks, Isaiah Hartenstein yang memang didatangkan untuk mengisi kelemahan musim lalu dari sisi kekokohan bawah jaring dan daya juang tim yang terlihat kurang berapi-api, meski para pemain terlihat menikmati setiap momen permainan mereka musim lalu.
San Antonio Spurs juga tetap menjadi sorotan siapa lagi klo tidak berkat kehadiran Victor Wembanyama-nya yang kelak akan menampilkan permainan lebih terarah berkat kehadiran Chris Paul, yang mungkin akan dianggap menurunkan kualitas tim yang dibelanya lantaran postur dan temponya yang terlalu lambat dan teratur untuk permainan NBA era sekarang (yang justru amat mirip dengan permainan rookie mereka musim ini Stephon Castle, yang sebenernya bisa memainkan tempo di saat tak terduga),
 Bukan kebetulan jika mentor di tubuh Spurs musim ini bukan cuma Chris Paul tetapi juga Harrison Barnes, yang makin bermain efektif tanpa banyak bersuara di usianya yang makin matang.
Berkebalikan dengan optimisme para pengamat yang menilai Sacramento Kings bisa berbicara banyak dengan kedatangan DeRozan yang mengisi peran Barnes, Kings yang dikenal dengan permainan rapi dengan mengandalkan permainan tiga angka, justru sedikit kehilangan identitasnya dengan kehadiran DeRozan yang dikenal dengan permainan satu lawan satu mematikan dari area dua angka.
Satu lagi tim yang nyaris luput dari sorotan adalah New Orleans Pelicans yang punya rotasi pemain yang menjanjikan berkat kehadiran DEJOUNTE MURRAY/ Jose Alvarado (PG), CJ McCollum/ penembak jitu Jordan Hawkins, forward komplet Brandon Ingram dan defender paten Herb Jones dan Trey Murphy yang bisa melapis forward bongsor Zion Williamson (PF), serta DANIEL THEIS yang perannya bisa diisi rookie tangkas Yves Missi.
Bukan kebetulan jika empat pemain yang disebut pertama perupakan para pemain dengan rataan setidaknya 16 poin per game lewat tembakan-tembakan mematikan, baik dari dua atau tiga angka. Menariknya meski Murray, Ingram, bahkan Zion dikenal sebagai defender paten, boleh jadi tim ini dinilai terlalu produktif, tanpa ada pemain yang bertugas melakukan pekerjaan kotor layaknya tugas penembak jitu Herb Jones atau Trey Murphy atau pemain baru mereka JeVonte Green yang didatangkan dari Bulls.
Meski dinilai sebagai tim yang tidak seimbang, kombinasi komposisi pemain Pelicans justru terlihat lebih cair dari beberapa lain mengingat para defender tersebut, termasuk Matt Ryan, penembak jitu murni mereka bisa bermain bersama para starter.
Kesan cair yang sama mungkin saja bisa terlihat dari komposisi pemain Golden State Warriors. Meski produktivitas dari area tiga angka sekaligus kekokohan dari sisi pertahanan sedikit berkurang karena hengkangnya Klay Thompson ke Dallas Mavericks, dua peran tersebut bisa diisi oleh tiga pemain berbeda yaitu penembak jitu Buddy Hield, pemain dengan skill komplet kecuali menembak Kyle Anderson, serta guard mungil DeAnthony  Melton yang pada pertandingan uji coba hari ini mengisi peran Klay Thompson yang hijrah ke Dallas Mavericks.Â
Dinahkodai Nick Nurse yang dikenal kreatif dalam memaksimalkan potensi kemampuan bertahan para pemainnya, termasuk pressing awal ala permainan sepak bola kekinian para pemain baru (yang ditulis dengan huruf kapital) dinilai cocok dengan filosofi bertahan Nurse yang juga hobi memainkan serangan balik cepat lewat permainan tiga angkanya.
Sayang tim yang didominasi pemain dari angkatan-angkatan draft senior yang tersisa (di mana pemain dari angkatan draft 2004 sudah tidak ada lagi yang bermain di NBA) rata-rata dikenal dengan pemain yang lebih sering absen lebih dari 25 games per musim, terutama Embiid, Paul George (satu-satunya wakil tersisa dari angkatan draft 2010 selepas Gordon Hayward pensiun) atau Lowry (satu-satunya pemain dari angkatan 2006 yang masih aktif bermain di NBA).
Meski tidak terlalu heboh perpindahan pemain yang dilakukan Orlando Magic yang mendatangkab defender Kentavious Cadwell Pope dan Chicago Bulls yang mendatangkan Josh Giddey dari Oklahoma City Thunder dinilai masuk akal dari sisi skema permainan.
Maklum saja, meski diperkuat para pemain jangkung yang jago defense, kreativitas dan akurasi tembakan tiga angka Magic kerap dipertanyakan, setidaknya pada playoff musim lalu.
Di sisi lain, kedatangan Giddey, menambah sisi kreativitas Bulls yang sempat hilang sejak Lonzo Ball absen dua musim  berturut dan rencananya baru akan Kembali bermain musim ini. Terlepas anggapan kolektif pengamat yang menilai Bulls cenderung melepas musim ini demi mendapat draft menjanjikan musim depan, kehadiran Josh Giddey dan rookie jangkung Matas Buzelis akan sedikit memberi warna pada permainan  Bulls yang kelak lebih rapi dan bervariasi terutama lewat kehadiran Buzelis yang punya skill lengkap.
Melihat komposisi pemain dan kesiapan tim wilayah timur setidaknya ada tiga sampai lima tim yang cukup serius menatap musim ini, tanpa mengabaikan Cleveland Cavaliers (yang komposisi pemainnya relatif sama dengan musim sebelumnya) dan tim inti Milwaukee Bucks yang sedikit memudar seiring bertambah usia. Â
Kesiapan  tim wilayah timur lebih kentara sedikit banyak terbantu oleh pergerakan tim wilayah barat yang terkesan lebih pasif musim ini,  sehingga komposisi tim intinya, yang rata-rata sudah berumur, tidak terlalu jauh dengan musim sebelumnya  sebut saja LA Lakers, Los Angeles Clippers, atau Phoenix Suns. Belum lagi tim muda seperti Utah Jazz dan Portland masih jauh dari matang dan masih mencari bentuk permainan yang pas.Â
Belum lagi beberapa tim dari wilayah barat perlu sedikit banyak mengubah karakter bermainnya lewat kedatangan pemain baru sebut saja  Minnesota Timberwolves serta Denver Nuggets yang mungkin akan mengurangi skema permainan dari area tiga angka berkat kedatangan pemain baru seperti Timberwolves yang kini diperkuat Julius Randle yang seperti halnya Rudy Gobert, sama-sama tidak dikenal sebagai penembak jitu atau Nuggets yang kedatangan Russel Westbrook yang boleh jadi pengisi peran maskot sekaligus playmaker mereka Nikola JokicÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H