Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola

Yang Kadang Terlewat dari Tim-tim yang Melaju ke Final Wilayah dari Waktu ke Waktu

4 Juni 2024   08:55 Diperbarui: 4 Juni 2024   09:25 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Duncan-Reggie Miller 

Terkait draft urutan lima besar, biasanya rookie yang dipilih pada urutan-urutan awal dianggap punya potensi lebih serta lebih mampu beradaptasi dengan iklim kompetisi NBA. Hanya saja fakta kadang berkata sebaliknya, sebagaimana sekilas draft urutan no.5 yang meraih cincin NBA justru lebih banyak dari draft urutan no.3.

Bobby Jones (1974) yang meraih juara bersama Philadelpia 76ers (1983), Scottie Pippen (1987) bersama Bulls pada tahun 1991, Mitch Richmond (1988) dan Isaiah Rider (1993) bersama Lakers (2002), atau Kevin Garnett (1995) bersama Boston Celtics serta trio Miami Heat Juwan Howard (1995), Mike Miller (2000), dan Ray Allen (1996) menjadi draft urutan lima yang menjadi juara NBA dalam beberapa tahun terakhir menemani generasi yang lebih baru Kevin Love (Cleveland Cavaliers) atau Jeff Green yang baru saja meraihnya tahun lalu bersama Denver Nuggets.

 Rodney McCray (1983), Michael Jordan (1984) dan Bil Cartwright (1979) menjadi rombongan draft urutan nomor 3 yang sempat meraih cincin juara NBA bersama Chicago Bulls era Michael Jordan. Sedang, Pau Gasol (2001) dan Adam Morrison (2006) meraihnya bersama Los Angeles Lakers pada tahun 2009. Kelimanya mengikuti jejak Chauncey Billups yang meraih juara bersama Detroit Pistons (2003) serta Sean Elliot bersama San Antonio Spurs pada tahun 1999.

Konon draft urutan kesepuluh yang meraih cincin juara NBA juga lebih banyak dari draft urutan kedelapan.

 Bahkan draft urutan 27 dan 29 yang meraih cincin juara NBA, nyaris sama banyaknya dengan draft urutan no.3. Hal tersebut bisa terjadi lantaran tim-tim matang biasanya memilih draft putaran pertama (urutan 1-30) pada urutan-urutan akhir, sebut saja Dennis Rodman (Detroit Pistons), Elden Campbell, Sasha Vujacic, atau Kyle Kuzma (Los Angeles Lakers) , Jacque Vaugnn (san Antonio Spurs), Kendrick  Perkins, serta Pascal Siakam yang mewakili draft urutan 27 yang beruntung meraih cincin NBA, mengikuti nama-nama beken seperti Derrell Arthur, Rob Williams, serta Rudy Gobert yang minimal mencapai babak semifinal NBA.

Nazr Mohammed, Tony Kukoc, John Long, Travis Knight, dan PJ Brown menjadi beberapa nama draft urutan ke-29 yang beruntung melaju hingga final NBA mendahului beberapa nama dari generasi kekinian yang mungkin segera menyusul seperti trio San Antonio Spurs Corey Joseph, Dejounte Murray, serta Derrick White

Draft NBA terkadang memang tidak terduga. Siapa sangka Sacramento Kings, Detroit Pistons, atau Washington Wizard bisa rutin mengirimkan wakilnya ke partai puncak, meski saat para pemain tersebut singgah di Sacramento Kings misalnya, saat tim yang bersangkutan lolos putaran pertama babak playoff pun tidak, seperti Sean Elliot yang memperkuat Detroit Pistons pada musim 1993-1994, atau Antoine Carr (Sacramento Kings yang melaju ke final 1997 bersama Utah Jazz, serta Corliss Williamson, draft asli Sacramento Kings yang meraih cincin juara bersama Detroit Pistons pada tahun 2004.

Kebetulan Sacramento Kings (sebelumnya dikenal sebagai Kansas City Kings) sejak berusia empat tahun pada tahun 1985 senantiasa mengirim alumninya ke partai puncak setidaknya hingga tahun 2008, sebut saja nama Otis Thorpe dan Kenny Smith yang melaju ke final NBA bersama Houston Rockets, Bill Wennington, Dennis Hopson, hingga terakhir Matt Barnes (2004) dan Ron Artest (2005) yang kelak meraih cincin NBA bersama Los Angeles Lakers.

Detroit Pistons pun sama. Mereka senantiasa mengirimkan wakilnya ke partai puncak, sebut saja John Long dan Bob McAddo ke partai puncak, hanya saja beberapa di antaranya seperti Isiah Thomas cukup beruntung meraih gelar juara bersama Detroit Pistons.

Uniknya lagi, beberapa alumni Detroit Pistons sempat bermain untuk Washington Wizard, entah Wizard terlebih dulu atau sebaliknya seperti halnya power forward Wizard Rick Mahorn, Rasheed Wallace, Jeff Ruland, Charles Jones, Steve Blake, Michael Curry, Jerry Stackhouse (draft no.3, 1995) yang memperkuat Wizard terlebih dahulu atau Kentavious Cadwell Pope, Jodie Meeks, atau Ish Smith yang memilih sebaliknya.

Meski tidak atau belum memperkuat Wizard, Bruce Brown menjadi alumni terakhir Pistons sejauh ini yang membawa timnya menjadi juara NBA sedangkan musim ini Svi Mykhailuk (2020) wakil Pistons yang melaju ke final musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun