Channel: Thekidshere
Menariknya, mesti tampil tidak terlalu menjanjikan di game-game awal musim ini, Rockets bisa tampil lebih padu dan enak ditonton selepas all star, menyemarakan posisi sepuluh besar NBA yang kirain sudah pasti menjadi milik Golden State Warriors atau Los Angeles Lakers meski babak reguler masih tersisa seperempat jalan beberapa waktu lalu.
Kehadiran para pemain senior jago defense seperti playmaker mungil Fred Vanvleet, Dillon Brooks, serta Jeff Green yang berpengalaman membawa tim mereka masing-masing setidaknya melewati putaran kedua babak playoff sebagai starter atau cadangan rutin menjadi pembeda Rockets dengan tim-tim muda lainnya sejauh ini.
Jadwal Rockets yang terbilang lebih ringan dalam beberapa game terakhir juga membantu Rockets jadi tim yang tampil konsisten dalam beberapa game terakhir.
Bisa dibilang Rockets lebih banyak bertemu tim yang butuh lebih banyak kalah musim ini untuk memperbesar peluang tim-tim tadi memperoleh draft pick urutan-urutan awal seperti Washington Wizard, San Antonio Spurs, Portland Trail Blazers, dan Utah Jazz, serta bertemu tim papan atas yang posisinya di klasemen nyaris aman dari kejaran tim lain seperti Los Angeles Clippers dan tim yang musim ini Tengah naik daun bersama Minnesota Timberwolves, tim muda Oklahoma City Thunder (OKC).
 OKC menjadi tim muda yang musim ini tampil menjanjikan, setidaknya di musim reguler, dengan materi pemain mayoritas merupakan rookie mereka sendiri, kecuali maskot mereka Shai Gilgeous Alexander (SGA) yang memulai debut NBA bersama Clippers pada musim 2018-19.
Channel: FreedawkinsÂ
Melihat cara bermain dan postur pemain OKC, tidak sulit menyamakan OKC dengan San Antonio Spurs yang dulunya juga sering memainkan playmaker yang lebih jago mencetak angka di bawah jaring ketimbang area tiga angka.
Menariknya, big man OKC, Chet Holmgren (216 cm) lebih sering bermain di area tiga angka ketika membangun serangan. Beruntung ketika tembakan luput, mereka masih masih punya guard kekar Lu Dort, Jalen Williams, dan playmaker jangkung Josh Giddey yang sigap mengambil bola rebound.
Gaya bermain yang kurang lebih sedikit mirip juga ditampilkan unggulan utama NBA musim ini Boston Celtics, yang tetap Tangguh di bawah jaring, meski pemain terjangkung mereka Kristapz Porzingis justru lebih banyak berada di area tiga angka ketika membangun serangan, sedang petarung di bawah jaring diserahkan pada Jaylen Brown (yang cuma bertinggi 198 cm).