Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gelar Hiburan Para Unggulan Awal dalam In-Season Tournament NBA

8 Desember 2023   15:18 Diperbarui: 9 Desember 2023   10:27 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagan menuju final in-seas0n tournament NBA. Sumber: NBA

In-Season Tournament (bisa disebut NBA cup biar lebih mudah) merupakan terobosan baru yang dirancang NBA untuk menambah greget turnamen agar memotivasi tiap tim untuk tampil lebih serius menghadapi musim baru.

Langkah tersebut dilakukan lantaran seiring berjalannya waktu, jalannya kompetisi NBA cenderung jadi lebih mudah tertebak. Meski tidak selamanya selalu tepat.

Pengamat maupun penikmat pertandingan NBA dapat mengidentifikasi tim mana saja yang tampil serius dalam mengarungi musim suatu musim atau sebaliknya dilihat dari postur, gaya bermain, atau banyaknya pemain berpengalaman dalam satu tim, cedera pemain kunci, jadwal pertandingan, dan faktor-faktor lainnya bahkan terkadang sebelum pertandingan pertama suatu tim dimulai, mengingat aturan NBA memang dibuat detail, baku, namun tetap luwes.

NBA Cup sendiri sendirinya sejatinya masih tetap masuk dalam kalender musim regular NBA di mana tim lima tim dalam satu grup (dan wilayah yang sama) berhadapan satu sama lain.

Bagan menuju final in-seas0n tournament NBA. Sumber: NBA
Bagan menuju final in-seas0n tournament NBA. Sumber: NBA

Selama masih dalam satu wilayah, pembagian grup sendiri dipilih secara acak berdasarkan rekor menang kalah musim lalu.

Penentuan peringkatnya sederhana. Selama masih dalam satu wilayah, tim dengan jumlah kemenangan lebih banyak akan memiliki peringkat lebih baik dari tim lainnya, tanpa perlu mempertimbangkan tim tersebut berada di grup A, B, atau C.

Berdasarkan sistem tersebut, tim dengan jumlah kemenangan terbanyak keempat akan bersua dengan tim dengan jumlah kemenangan terbanyak pertama sedang tim dengan jumlah kemenangan terbanyak ketiga akan bersua dengan tim dengan jumlah kemenangan terbanyak kedua.

Pembagian grup In-Season Tournament. Sumber: NBA
Pembagian grup In-Season Tournament. Sumber: NBA

Meski terlihat menjanjikan, sistem barusan amat menguntungkan tim seperti Los Angeles Lakers yang kebetulan berada di grup A yang berisi tim-tim yang kurang begitu niat mengarungi kompetisi musim ini seperti Portland Trail Blazers dan Utah Jazz (yang sedang membangun lewat pemain muda), Memphis Grizzlies (yang tidak diperkuat pemain kunci), serta Phoenix Suns yang belum benar-benar tampil full team karena Bradley Beal, (Kevin Durant dan Devin Booker) belum sepenuhnya fit.

Tim yang sekarang sedang naik daun lantaran berada di papan atas juga tampaknya juga tidak terlalu bernafsu mengejar gelar hiburan tersebut. Pemuncak klasemen sementara NBA musim ini, Minnesota Timberwolves (atau  juga Dallas Mavericks yang sempat berada di papan atas wilayah Barat), harus mengakui keunggulan Sacramento Kings yang menyapu bersih empat pertandingan di grup B.

Sayang, Sacramento harus mengakui ketangguhan New Orleans Pelicans yang kemarin lusa lebih sering memimpin pertandingan, seiring pulihnya CJ McCollum dan Jose Alvarado.

Juara bertahan NBA, Denver Nuggets, sepertinya juga tidak mau tampil terlalu ngegas di awal musim, meski tim ini tercatat sempat tampil bagus saat Nikola Jokic diistirahatkan.

Klasemen Sementara NBA musim ini berdasarkan wilayah. Sumber: NBA 
Klasemen Sementara NBA musim ini berdasarkan wilayah. Sumber: NBA 

Mengintip sekilas game antara Milwaukee Bucks dan Indiana Pacers tadi pagi pun. Milwaukee Bucks yang diunggulkan bisa tampil meyakinkan musim, seolah tidak tampil sengotot Indiana Pacers, yang terus membobardir jala Bucks lewat umpan Tyrese Halliburton pada duo Myles Turner dan Obi Toppin (serta langganan starter musim lalu Andrew Nembhard juga tampil lumayan, meski menit bermainnya tidak terlalu banyak). 

Di sisi lain, Cam Payne dan Bobby Portis yang biasanya bisa menjaga produktivitas raihan poin Bucks dari bangku cadangan terlihat kurang nendang.

Pada laga semifinal lain, bermain dengan starter Lebron James (PG), D'angello Russell (SG), Taurean Prince (SF), Cam Reddish (PF), dan Anthony Davis (C), Lakers mengambil inisitif serangan lebih dulu lewat tembakan cocoran Lebron dan tembakan  tiga angka Russell ketika bertemu Pelicans yang diperkuat Brandon Ingram (PG), CJ McCollum (SG), Herb Jones (SF), Zion Williamson (PF), dan Jonas Valinciunas (C). 

Channel: Freedawkins

Meski memimpin di menit-,menit awal, New Orleans berhasil mengimbangi Lakers sejak pelatih Willie Green mengubah pendekatan dengan lebih banyak menginstruksikan Zion Williamson langsung memborbardir jala Lakers yang dengan berani menugaskan Lebron James sebagai defender dekat jaring jelang akhir quarter pertama, di mana Pels berbalik unggul klo nggak salah 17-15

Lakers sendiri merespons dengan menurunkan para pemain cadangan bernaluri lebih menyerang, seperti Austin Reeves, pemain muda Max Christie, Hachimura Rui, dan defender serbabisa Jared Vanderbiit, mendampingi satu-satunya starter yang tersisa di quarter pertama, Anthony Davis, yang langsung berefek pada lebih hidupnya offense Lakers.

Lewat, setidaknya dua tembakan tiga angka Reeves, dan dunk Hachimura, meski defense Lakers jadi sedikit kedodoran lewat tembakan tiga angka  Nnaji Marshal dan Jose Alvarado di mana Lakers tertinggal satu poin 29-30 dari New Orleans di akhir quarter pertama.

Memulai quarter kedua tanpa Anthony Davis yang rehat di awal quarter seperti biasa, pemain cadangan Lakers yang kini dipimpin Lebron langsung tampil  ganas, meski alur serangan lebih banyak dirancang Reeves yang bisa nembak. Terbukti umpannya pada Jaxon Hayes dan starter Cam Reddish menghasilkan poin di bawah jaring.

Lakers sendiri memimpin 44-35, empat menit awal quarter kedua bergulir saat dua pemain kunci Pels, Zion dan Brandon Ingram rehat sejenak di awal Quarter kedua. Tanpa kedua pemain kunci, Pels mencoba bermain lebih mendekat ke jaring lewat Herb Jones dan starter CJ McCollum sembari menunggu Ingram Kembali bermain.

Meski Pels mulai membangun momentum lewat tembakan Ingram, Lakers keburu pede lewat tembakan tiga angka Russell selepas mendapatkan rebound dari dua tembakan Taurean Prince yang luput, yang memaksa Pels Kembali melakukan time out.

Empat menit sebelum quarter kedua berakhir, Ketika Lebron rehat, New Orleans berhasil mempertipis keunggulan menjadi 55-51 lewat cocoran Ingram yang kadang diumpankan ke pemain yang berdiri bebas seperti Valinciunas yang sebenarnya kurang dikenal sebagai penembak jitu.

Lakers Kembali sedikit menjauh begitu Bron bermain yang memberi ruang tembak terbuka bagi Prince yang tumben hari ini akurasi  tembakannya lumayan. Quarter kedua sendiri ditutup dengan keunggulan Lakers 67-54, dengan Lebron mengemas 21 poin, disusul Prince dengan 12 poin.

Meski tertinggal rada jauh, raihan poin starter Pels lebih merata di mana Zion, Ingram dan Jonas Valinciunas sama-sama mengemas 9 poin yang lebih banyak dicetak dari dekat jaring.

Lakers sendiri langsung tampil ngegas di quarter ketiga, dengan benar-benar menembak jika posisi tembak lapang,memanfaatkan keunggulan yang lumayan jauh, termasuk lewat serangan balik yang yang dikomandoi Davis memanfaatkan tusukan Ingram dan Zion yang berhasil diredam Davis yang tumben pada game kali ini tampil tidak terlalu produktif. 

 Di saat tembakan-tembakan pemain New Orleans luput, tembakan Russell memanfaatkan umpan Lebron dari serangan balik membuat Lakers unggul 26 poin 86-60. 

Pertengahan quarter tiga. Keunggulan Lakers sendiri semakin menjauh meski Lakers memainkan mayoritas pemain cadangan di sisa quarter ketiga, termasuk lewat tembakan tiga angka Hachimura memanfaatkan umpan Davis yang membelakangi jaring. Quarter ketiga ditutup dengan skor 110-71 untuk keunggulan Lakers.

Channel: Hooper Highlight 

Dengan keunggulan yang cukup jauh, wajar jika kedua tim mengistirahatkan para pemain kunci termasuk Zion-Ingram dan Davis-Lebron, di mana Pels banyak mencoba mempertipis keunggulan lewat tembakan tiga angka yang dirancang Alvarado sedang Lakers mencoba menyerang langsung ke jantung pertahanan lewat Austin  Reeves

Pels sendiri memainkan beberapa pemain muda seperti Jeremiah Robinson Earl dan Jordan Hawkins dengan dipimpin duo pemain senior, center jago screen Cody Zeller dan guard licin Kira Lewis yang berkali-kali mencoba melepaskan tembakan tiga angka, meski raihan angka lebih banyak diraih dari bawah jaring memanfaatkan bola rebound, sedang Lakers memainkan beberapa pemain yang baru memulai menit pertamanya di quarter keempat seperti Jalen Hood Schifino yang bermain kurang efektif sebagai playmaker lantaran tembakan tiga angkanya lebih banyak luput serta Christian Wood yang beberapa kali mendapat umpan dari Schifino.

Jika raihan Pels di quarter keempat diraih Jordan Hawkins, raihan angka Lakers justru banyak diraih dari insisiatif Max Christie yang banyak merangsek langsung ke bawah jaring.

Selain menambah jumlah kemenangan di babak regular, melihat bagaimana tim seperti Lakers, Pelicans, Bucks, (dan kecuali Pacers) yang musim lalu sama-sama sempat kendor di awal tapi berhasil tampil lebih baik jelang akhir kompetisi atau sebaliknya, NBA Cup seolah menjadi ajang hiburan buat tim yang dalam tiga musim terakhir bisa dibilang bagus enggak, jelek iya #eh. 

Terlepas bagaimana penampilan kedua finalis kelak, kita akan melihat tim dengan gaya relatif mirip. Pacers menjadi tim dengan dua  Menara kembar yang sama-sama BISA  nembak tiga angka yang dikelilingi trio shooter bernaluri playmaker seperti Bruce Brown, Halliburton, dan penembak jitu Buddy Hield.

Dari bangku cadangan, Andrew Nembhard, alumni Boston Celtics Aaron Nesmith, dan Ben Mathurin menjadi sumber raihan tiga angka, meski ketiganya kerap langsung menerjang jaring lawan.

Di sisi lain,  Lakers adalah tim yang mengandalkan tusukan dan cocoran Lebron dan Anthony Davis di bawah jaring, dengan defense yang kokoh lantaran dilindungi duo playmaker/defender yang KURANG bisa nembak, Taurean Prince dan Cam Reddish.

Seperti juga game kali ini, raihan angka Lakers, terutama dari area tiga angka justru banyak disumbang oleh Hachimura, Austin Reeves, Max Lewis, atau Christian Woods yang sering melepaskan tembakan tiga angka meski terbilang sebagai center jangkung jago ngeblok.

Kunci permainan kedua tim ada di bawah jaring di mana Lakers cenderung rada kesulitan menghadapi Turner beberapa musim terakhir, terlebih lantaran Turner kali ini disokong forward tangkas Obi Toppin. Klopun cocoran mereka luput, duo Menara Pacers bisa mengumpan pada para shooter yang bisa bergerak tanpa bola dari belakang, Terlebih pemain seperti Mathurin juga tergolong tangkas.

Yang jadi pembeda, Lakers kini diperkuat wing defender setinggi minimal 198 cm (di atas kertas) seperti Taurean Prince dan Max Lewis yang terkesan lebih tinggi dari data resmi tinggi badan yang dihimpun NBA dan Cam Reddish dan Jarred Vanderbiit (203 cm) yang sudah mulai pulih dari cedera yang sayang konsistensi tembakan tiga angkanya rada diragukan,.

Oh iya, jika partai NBA hingga partai semifinal tetap dihitung sebagai bagian dari babak regular, partai puncak Piala NBA dihitung sebagai partai tersendiri yang membuat tim yang menjalani partai final tersebut memainkan satu game lebih banyak dari tim NBA lainnya.

Btw, semua gambar yang ada di coretan ini dicomot dari laman resmi NBA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun