Meski para fans tidak terlalu terkesan dengan apa yang dilakukan Wizard, harus diakui manajemen Wizard memang jeli melihat potensi para pemain, meski masih mencari cara untuk mengembangkannya secara maksimal.
Hambatan sekaligus berkah tersebut boleh jadi terbangun sejak era awal, terutama sejak mereka mendatangkan center kekar, yang kelak menjadi rookie of the year pada tahun 1961, Walt Bellamy.
Sejak era tersebut, meski tidak selalu, Wizard memang gemar menduetkan big man berkaki lincah dengan sesama big man dengan skill dasar mirip. Dengan kaki-kaki lincahnya, para big man yang tidak selamanya tinggi tersebut bukan hanya jago menutup ruang, menyeruduk, serta menjadi screener, tetapi juga menyambut umpan dari (para) playmaker jangkung seperti Dan Ohl (191 cm) yang tidak segan berperan sebagai screener bagi shooter/playmaker licin Kevin Loughery (191 cm).
sumber gambar bawah "channel nonplayerzealot4"
Permainan Wizard era tersebut jadi lebih menarik lantaran alih-alih Gus Johnson, offensive rebound justru kerap diamankan shooter kalem tapi gigih Bailey Howell (201 cm) atau general manager mereka kelak Bob Ferry (203 cm). Gaya permainan Howell inilah yang sedikit banyak mengingatkan kita eh saya pada gaya permainan Otto Porter dan Juwan Howard.
Harus diakui tanpa pemain dengan tipe seperti Howell atau Johnson, skema permainan yang kerap diperkenalkan pada duo big man muda Wizard tersebut memang condong membuat permainan tim menjadi lebih kaku, Hanya saja kehadiran dua pilar kokoh justru membiasakan para shooter untuk menemukan ruang tembak yang lebih leluasa. Tidak heran skema ini amat cocok dengan permainan pertengahan 1980-an hingga 1990-an (bahkan 2000-an) yang kerap memaksa para shooter berduel satu lawan satu dengan pemain lawan layaknya Julius Erving (Philadelphia 76ers) atau Michael Jordan muda (Chicago Bulls)
Tidak heran selepas era Ruland, Wizard seolah ikut latah kembali menduetkan duo big man bertipe dasar mirip tersebut, terutama jika kebetulan Wizard diperkuat duo big man muda yang selisih draftnya paling pol dua hingga tiga angkatan.