Belum lagi, mereka masih punya duet Jarebko dan Derick Favors di bangku cadangan,
Menariknya meski punya komposisi pemain yang meyakinkan, pelatih Quin Snyder belum bisa memainkan skema permainan racikannya secara maksimal  mengingat dalam 44 games pertama pada musim 2017/18, Gobert lebih sering cedera,  sehingga mereka hanya menang kurang dari 20 games.
Channel: Tucker and Thorson Basketball
Begitu Gobert pulih, permainan Jazz mendadak lebih solid mengingat ketika melakukan pick and roll, Â setidaknya satu pemain lawan ikut terperangkap tubuh Gobert yang lebar ketika Gobert mendekati jaring, yang turut membuka ruang tembak bagi para shooter Jazz yang tidak terlalu tinggi termasuk Crowder, Mitchell, Ingles, bahkan Rubio yang dikenal kurang piawai melepas tembakan tiga angka. Terlebih umpan yang dilakukan antar para shooter seolah berlangsung kurang dari setengah detik (0,5 seconds offense)
Menariknya, dengan postur para shooter yang tidak terlalu tinggi, mereka amat nyaman menutup ruang gerak shooter lawan, termasuk ketika mereka berpenetrasi. Klopun penjagaan mereka luput, penetrasi shooter lawan cenderung mentok di bawah jaring berhadapan dengan badan Gobert yang segede Gaban.
Â
Melihat efektivitas permainan tiga angka Jazz, pelatih Quinn Snyder berani menambah jumlah amunisi bertipe defender merangkap shooter pasa musim berikutnya. Mulai dari rookie bad boy Grayson Allen < No. 21, 2018, 193 cm> sampai shooter Kyle Korver (lagi). Sayang PR Jazz di era Rubio sama. Meski punya defense bagus, offense mereka kurang tajam.
Nggak heran, musim berikutnya mereka berani melepas Rubio dan mendatangkan Mike Conley (dengan melepas Crowder dan Grayson Allen) dan free agent Bojan Bogdanovic (201 cm). Menariknya meski secara offense makin bagus, dengan meningkatnya intensitas permainan, defense Jazz justru makin kedodoran, meski boleh dibilang defense Conley lebih ngotot dari Rubio. Terlebih, Bogdanovic diduga kurang fit karena dinilai kurang ngotot memperebutkan rebound, meski dari sisi akurasi tembakan tiga angka tidak terlalu berpengaruh.
Menariknya, alih-alih mendatangkan defender, jelang pertengahan musim, Jazz justru mendatangkan Jordan Clarkson yang bukan hanya bisa menjaga ketajaman Jazz dari bangku cadangan tetapi juga bisa berduet dengan Mitchell di satu lapangan. Kehadiran Clarkson makin memperkaya skema permainan Jazz, bahkan turut membantu Mitchell tampil epic saat bersua Denver Nuggets di playoff, tim yang sejatinya memilih Mitchell, bertukar seragam dengan Lyles, yang memang skill defensif-nya dibutuhkan pelatih baru Nuggets, Mike Malone, saat itu.Kebetulan juga, Nuggets sedang surplus guard potensial juga waktu itu, termasuk shooter Malik Beasley yang kelak bermain untuk Jazz).Â