Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Investasi Jangka Panjang Utah Jazz

25 Oktober 2023   22:39 Diperbarui: 25 Oktober 2023   22:45 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Channel: memoismoney

Sayang mereka sekali lagi harus takluk pada tim terbaik di eranya, yang skema permainannya mereka tiru, San Antonio Spurs.

Musim berikutnya, mereka masih bisa memainkan permainan yang kurang lebih sama, meski tanpa Derek Fisher, mengingat rookie mereka Wes Matthews punya daya juang dan akurasi tembakan bagus. Belum lagi mereka juga diperkuat shooter Kyle Korver, dan power forward Paul Millsap yang punya jump shot dan rebound bagus meski bukan pemain yang bertenaga.

Selepas itu, permainan Jazz mulai berubah, bukan cuma karena pelatih mereka baru (asisten Sloan, Tyrone Corbin), tetapi juga Jazz tidak lagi punya sosok seperti Boozer (206 cm), yang punya perawakan kekar dan tembakan lumayan. 

 Meski mungkin tidak semenonjol Boozer,  defense dan pergerakan Derrick Favors (206 cm) terbilang luwes. Rookie mereka Gordon Hayward < No. 9, 2010, 201 cm> juga punya skill yang relatif komplet terutama sebagai playmaker. Begitu juga shooter Rodney Hood yang punya postur lumayan tinggi dan jump shoot lumayan. 

Meski punya skill yang bagus, pemain seperti Hood kurang punya mental bertarung. Belum lagi di bawah jaring, center muda mereka Enes Kanter lebih pas disebut center skillfull ketimbang defender bawah jaring. Dengan hasil yang tidak terlalu menggembirakan, posisi Corbin diisi pelatih Quinn Snyder. 


Highlight Realm

Di tangan Snyder, kepingan tim muda Utah Jazz mulai terbentuk begitu rookie Jazz yang merupakan draft asli Denver Nuggets Rudy Gobert perlahan mulai mengisi peran Kanter dan posisi point guard dan power forward diisi alumni San Antonio Spurs dan Boris Diaw yang di atas kertas mengembalikan skema Jazz seperti era Sloan. Terlebih semua pelapis starter punya skill offense yang bagus sebut saja  rookie Dante Exum , serta small forward Joe Ingles yang kelak berkembang menjadi pemain yang komplet lantaran punya dribel, defense, dan tembakan tiga angka bagus.  Belum lagi mereka juga masih punya Trey Lyles yang kelak dikenal sebagai power forward dengan rebound terbanyak dari bangku cadangan saat membela Sacramento Kings.

Praktis meski playmaker resmi disandang Hill, pergerakan bola relatif lebih cair lewat kombinasi pick and roll antara Hayward dan Gobert atau Favors, Belum lagi nyaris semua pemain yang bermain di lapangan bisa menembak jadi spacingnya tetap bagus.

Skema yang sama masih bisa dijalankan dengan sempurna meski Hayward pindah ke Boston Celtics karena Jazz pada musim tersebut mendapat amunisi baru mulai dari playmaker kreatif jago defense, Ricky Rubio, defender paten Royce O’Neal, serta Jae Crowder yang didatangkan jelang ditutupnya bursa perpindahan pemain di bulan januari, dan terutama rookie mereka Donovan Mitchell < No.13, 2017, 193 cm>.  yang didatangkan dari Nuggets dan langsung bisa nyetel dengan skema Jazz, salah satunya lantaran Mitchell memilih mematangkan pengalamannya di liga basket mahasiswa selama dua tahun terlebih dahulu sebelum terjun di NBA (yang juga membuat urutan draft-nya ikut turun). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun