Plus, jika mengandalkan tembakan tiga angka, tim-tim di atas biasanya mengandalkan ekstra playmaker yang kadang beroperasi di dekat jaring seperti Tatum/Horford (Celtics), Gordon/Jokic (Nuggets), Lebron/Davis (Lakers), dan Adebayo/Butler untuk membuka ruang seperti yang dilakukan point guard utama tim masing-masing sebut saja Marcus Smart, Jamal Murray, D'angelo Russell. dan Gabe Vincent.Â
Dengan dribel yang juga luwes, pemain seperti Butler, Lebron, Gordon, dan Tatum bahkan lebih sering memulai serangan tim masing-masing.
Sebagai tambahan, belajar dari pertandingan Heat saat bertemu Celtics, terutama dari Jimmy Butler dan trio rada mungilnya (Lowry, Vincent, Strus), selain keempat, bahkan lima jika ditambah Adebayo memang punya defense dan otot, Butler, Strus, dan Vincent punya finishing yang luwes dan bertenaga untuk penggedor pertahanan lawan sebagai playmaker, dan jika mendapat umpan matang dari dalam area dua angka, jika punya space cukup lapang akibat penjagaan dua pemain terhadap pengirim umpan Vincent, Lowry, bahkan Butler yang konon ga bisa nembak tiga angka tapi jump shot plus serudukannya bikin keder bisa nembak tiga angka.
Bukan kebetulan tembakan pemaen mungil semodel Strus (ga mungil amat), Isaiah Thomas atau Kemba, klo emang bisa nembak, akurasi atau tembakan bolanya terkesan lebih mantep dari pemaen yang lebih jangkung.Â
Skema offense ala Heat tersebut bisa jalan selama defense mereka bisa jalan. Hanya saja, defense pemain mungil biasanya lebih rentan keseruduk penetrasi atau dilewati tembakan pemain-pemain yang rada jangkung atau berotot, dengan langkah kaki lincah (defense mereka juga rada lebih sulit dilewati berkaca dan defense dan offense antara Austin Reeves yang sebenernya defense dan offense-nya tergolong bagus, cuman di dilewati dengan relatif mudah oleh Aaron Gordon dan Gordon juga rada dilewati Reeves yang mesti bertenaga masih kurang tinggi dan tebal dari Gordon). Rumus ini sepertinya sudah berlaku sejak lama, bahkan sebelum era Steve Nash (kurang lebih tahun 2006) yang jago mengeploitasi kelemahan lawan baik dari sisi kekuatan fisik/kecepatan (bahasa kerennya mismatch).Â
Belajar dari sepakbola, basket dan sebagainya, terkadang NBA (dan cabang olahraga kompetitif apa pun) seperti lomba lari antara kancil dan kura-kura (yang meski belum/nggak tanding mestinya kliatan mana yang unggul). Perlu kombinasi antara kura-kura yang lari pantang menyerah dan kancil yang ngantuk di tengah jalan untuk memastikan kancil nggak nyelonong ke garis finish duluan.
Ngomong-ngomong, silakan klo ada yang mo mengoreksi data, fakta, atau coretan apa pun di opini nirmutu ini, kebeneran ada beberapa data yang kurang pas, misal tentang Howard yang ternyata maen di Taiwan dan Hawks yang sebenernya ngalahin Heat di play in alih-alih Raptors
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H