Dari bangku cadangan, Lakers juga masih punya beberapa defender rada paten: Dennis Schroder, yang meski mungil, doi punya tangan yang jail dan rela jatuh bangun ketika ngerebut bola. Kebetulan juga, doi bikin Celtics tambah keren begitu doi pindah dari Celtics dan posisinya diisi Derrick White yang jago ngeredam penetrasi.
Mereka juga masih punya SG/SF Troy Brown (201/98) yang defense dan 3pt-nya lumayan. Hanya saja, doi belum teruji berhadapan dengan forward yang lebih kekar.
Untuk menghadapi forward yang lebih kekar, Lakers lebih mempercayakan Rui Hachimura (203/104) atau Wenyen Gabriel (206/103), yang  kerap bikin pelanggaran akibat posturnya yang nanggung terutama di bawah jaring.
Sekilas, ketika dijejerin, lima starter Lakers lebih terkesan ramping dengan postur gede Davis yang paling menonjol.
Ketika bugar, Davis nyaris bisa menjaga pemain mana pun selama tenaganya nggak lebih gede kek Dwight Howard (yang untungnya lagi merantau ke Tiongkok).
Dengan defense-nya yang keren, fans Lakers dan fans tim lain, nggak bisa menutup mata klo Lakers dan tim lain, di saat playoff, dinilai sengaja memilih lawan. Kebetulan lawan-lawan Lakers sebelum Nuggets dinilai kurang punya center yang kekar bertenaga. Jaren Jackson Jr, (Grizzlies) memang jago ngeblok, tapi dari sisi volume badan, jelas nggak sekekar Steven Adams yang emang lagi cedera.Selain defense, kelebihan para pemain Lakers ada pada playmaking. Nyaris semua pemain yang dimainkan pasti jago penetrasi kecuali D’angelo Russell dan Anthony Davis. Sayang tidak semua playmaker Lakers jago tembak. Praktis hanya Russell, Reeves, dan Hachimura (yang belum teruji dijaga defender jangkung) yang bisa nembak. Bahkan Reeves juga jago mancing pemain lawan bikin pelanggaran pas doi nembak.
All day lakeshow
Lagi pula, meski tampil bagus di babak playoff, kecuali Kevin Durant, Devin Booker, dan Donovan Mitchell, nyaris semua pemain yang jago jump shot bakal diuji mentalnya oleh defense ala playoff yang lebih rapat, termasuk Lonnie Walker dan Hachimura yang jump shotnya sempat keren di beberapa game playoff.
Untuk menghadapi para pemain yang lebih jangkung di paint, Lakers sebenarnya masih punya Mo Bamba yang block shotnya lumayan. Sayang lantaran belum begitu bugar, dan tidak semua pemain Lakers bertubuh raksasa layakya mayoritas starter Orlando Magic, langkah kaki Bamba yang cenderung lambat jadi lebih kentara. Kehadiran Bamba (diberitakan sedang cedera) mungkin bisa memberikan unsur "size" ketika menghadapi tim-tim yang secara sekilas lebih jangkung dan/atau berotot ketimbang Lakers. Bukan kebetulan, ketika menjadi juara tahun 2020, Lakers nyaris selalu unggul postur di tiap putaran playoff dengan kehadiran Dwight Howard (208/120)/Javale Mcgee (213/122), Anthony Davis, dan Lebron di mana setiap bertemu starting-5 tim lawan, Lakers setidaknya unggul postur setidaknya di satu posisi, yang akan tak terkawal di bawah jaring jika penjagaan pemain tim lawan berfokus pada Lebron atau Davis.
Musim ini, peran tersebut sebenarnya bisa diisi Jared Vanderbiit. Sayang karena finishingnya tidak sebertenaga Howard, dunk Vanderbiit tidak terlalu efektif dan kurang mengundang pemain lawan untuk melanggar Vanderbiit. Terlebih meski punya defense bagus, tim lawan kadang akan dengan senang hati membiarkan Vanderbiit nembak. Mungkin di satu game doi bisa masukin 3 dari 5 tembakan, cuma di game-game lain, lebih banyak ga masuknya, Nggak heran di game enam kemaren, posisi Vando kadang diisi Schroder