Berbekal para defender yang bisa menembak plus pemain bertipe small forward yang dimainkan di posisi shooting guard seperti juga Klay Thompson (Warriors), boleh dibilang Celtics memiliki ekstra defender dalam diri Jalen Brown.
ZH Highlight
Defense Celtics makin solid lantaran mereka diperkuat pemain senior Al Horford, yang bertenaga pun rasanya tidak. Hanya saja Horford terhitung luwes, lincah, dan memahami benar posturnya sendiri sehingga mampu menjaga Joel Embiid,yang  seperti juga Anthony Davis, jago membully mayoritas center NBA era sekarang, namun kesulitan menjaga pemain kekar bertenaga seperti Stephen Adams, Gobert, Robin Lopez, atau mungkin Rob Williams (yang di atas kertas posturnya memang setipe).
Jika ingin memberi sentuhan block shot di bawah jaring, Celtics bisa memainkan Rob Williams yang juga jago mengeksekuasi umpan lambung jadi slam dunk.
Hanya saja, pemain-pemain bertipe kekar seperti Rob Williams cenderung tidak terlalu cepat sehingga kerap dikerjai pemain  mungil berkaki lincah, yang juga jago tembak tiga angka.
Praktis, dengan banyaknya defender yang rela pasang badan dari lingkar luar tembakan tiga angka hingga bawah jaring, kelemahan starting 5 Celtics tidak terlalu kentara, misal Smart yang finishing di bawah jaringnya kurang matang, serta Brown yang dribelnya kurang lengket meski finishing di bawah jaringnya (kadang) lebih berbahaya dari tembakan tiga angkanya.
Plus dengan postur dan akurasi tembakan 3 angka Tatum yang terbilang konsisten, praktis akan ada satu pemain yang bebas dari kawalan lantaran Tatum dan Brown langganan dijaga minimal satu pemain.
Bukan kebetulan, biasanya pemain tersebut adalah Al Horford. Dengan visinya yang keren, penjagaan yang lebih lapang, akurasi 3pt Horford bisa dibilang meningkat pesat. Keleluasaan ini jugalah yang membuat Horford bisa fokus menjadi defender paten, lantaran pemain lawan, baik saat bertahan maupun menyerang akan senantiasa fokus pada Tatum atau Brown.
Kebetulan juga meski demen nembak, pemain seperti Tatum, Brown, Brogdon, bahkan Smart rajin berpenetrasi membuka peluang.
Mungkin, dengan cederanya shooter Khris Middleton, penetrasi inilah yang membedakan Milwaukee Bucks dengan Celtics mengingat Wes Matthews, Joe Ingles, dan Jae Crowder lebih dikenal dengan defense dan akurasi tembakannya ketimbang penetrasinya.
Meskipun rentan cedera, dengan postur dan skill yang relatif lengkap, penetasi, visi, timing, akurasi tembakan tiga angka, serta kematangan finishing di bawah jaring menjadi alasan manajemen Celtics mendatangkan Malcolm Brogdon (beserta shooter jangkung berpengalaman musim ini, mengingat finishing (Smart), timing, daya rusak penetrasi, serta terlalu getol menembak tiga angka (Tatum) menjadi PR Celtics setidaknya tiga musim belakangan.