Adams baru mengisi peran Perry di bawah jaring begitu Perry rehat dan posisi playmaker dipercayakan pada Van Arsdele yang lebih bernaluri bertahan. Pergeseran posisi tersebut membuat Westphal bermain lebih bebas, termasuk untuk bergerak ke bawah jaring begitu mengumpan pada Heard yang berjaga di sisi sayap.
Pada musim-musim berikutnya, skema kombinasi serangan balik dan skema serangan dari sayap masih diterapkan terutama lantaran Suns mendatangkan forward kekar Truck Williams yang punya dribel bagus serta playmaker bernaluri defensif Don Buse yang bermain untuk Indiana Pacers meski didraft oleh Suns.
Terlebih dari sisi offense, Suns mendatangkan para shooter lincah paten Walter Davis dan pemain cadangan Alvin Scott yang sama-sama didraft pada tahun 1977. Menariknya, akurasi para shooter, terutama Truck, cenderung lebih konsisten ketika Adams (atau Truck) berpatroli bergantian di bawah jaring dan assist diberikan oleh Westphal, Macy atau bahkan Scott, yang sesekali berpenetrasi sebelum mengirim umpan, terutama sejak Westphal merantau sejenak, salah satunya ke New York Knicks. Skema tersebut makin matang ketika peran Truck diisi rookie Larry Nance (1981) yang jago slam dunk.Â
Berbekal ketangkasan Nance, center James Edward, dan penetrasi Adams (yang lebih sering dimainkan dari bangku cadangan di kemudian hari), Suns mampu mengimbangi penampilan Lakers yang senantiasa unggul lewat permainan cepat para forward tangkas Lakers yang rata-rata posturnya lebih tinggi dari pemain Suns. Terlebih permainan Westphal semakin sulit ditebak lantaran akurasi tembakannya justru semakin luwes semakin menurunnya kecepatan jelang akhir karir.
Seiring menurunnya penampilan para pemain era Westphal, Suns mulai berinvestasi dengan mendatangkan beberapa pemain muda seperti Jay Humphries (1984) Jeff Hornachek, (1986) dan shooter mungil, Steve Kerr di mana Humphries terpaksa harus dilepas ke Milwaukee Bucks, mungkin salah satu alasannya karena didakwa memakai kokain bersama Edward, dan mantan pemain mereka Heard.
Bukan hanya Humphries, Suns juga melepas Nance agar prestasinya sebagai pemain matang lebih berkembang.
Dari pertukaran pemain (trade) yang kelak bisa disebut saling menguntungkan ini, Suns mendapatkan point guard Kevin Johnson (KJ), center Mark West, small forward Tyrone Corbin, serta draft yang kelak dipakai mendatangkan Dan Majerle (draft no. 14 tahun 1988), pemain bernaluri penembak jitu, yang punya dribel serta daya tarung di bawah jaring yang lebih dari lumayan.
Permainan Suns makin bertenaga dengan didatangkannya free agent pertama dalam sejarah NBA power forward Tom Chambers (yang kontraknya bersama Sonics habis), yang kerap berpenetrasi dari area tiga angka selepas menerima umpan yang kadang dikombinasikan dengan umpan pendek pada West di dekat jaring.
Jika masih kurang, di bangku cadangan, Suns masih memiki Armen Gilliams yang bukan cuma cukup jangkung, tetapi juga punya jump shot lumayan.
Dengan skill yang relatif lebih komplet, KJ dipercaya menjadi pelayan bagi para petarung Suns, forward luwes Eddie Johnson yang punya jump shot lumayan, serta Jeff Hornachek yang lebih lincah dan kreatif (seperti juga penggantinya kelak yaitu guard senior Danny Ainge). Tidak heran, Hornachek juga kerap merancang serangan baliq Suns, andai tembakan pemain lawan luput.