Tanpa kehadiran pemain kunci, serangan Hornets terlalu mudah terbaca karena bertumpu pada pemain mungil Terry Rozier dan pelapisnya yang juga mungil Dennis Smith Jr (Portland Trail Blazers).
Dari sisi defense pun, dengan berkurangnya pemain bertipe pengeblok bola seperti Bridges, serangan balik Hornets berkurang ketajamannya.
Channel: The Assylum
Hornets memang masih punya playmaker Theo Maledon (Oklahoma City Thunder). Sayang. tanpa akurasi tembakan tiga angka yang mumpuni serta kemampuan mencetak angka yang luwes di bawah jaring, umpan Maledon praktis sulit membuka ruang bagi pemain lain, termasuk pada rookie potensial mereka Mark Williams, yang di atas kertas amat cocok dengan Hornets, lantangan punya langkah kaki yang lebar serta kemampuan melompat sembari menyambut umpan.
Â
Chicago Bulls
Seperti halnya Hornets, praktis tidak ada yang banyak berubah dari Chicago Bulls. Â Mereka masih diperkuat tulang punggung yang sama seperti halnya musim lalu yaitu empat pemain yang bisa bermain sebagai playmaker ditambah satu center dengan tembakan akurat.
Empat playmaker tersebut adalah Ayo Dosunmu (PG), DeMar Derozan(SG) yang masih tetap mematikan di bawah jaring dan area lemparan bebas, Zach Lavine (SF) yang mampu melepaskan tembakan akurat dari area mana pun yang dia mau, serta forward dengan kemampuan menutup ruang tembak pemain lawan Patrick Williams (PF).
Kehadiran pemain Patrick Williams, Derrick Jones, serta playmaker Alex Carruso dari bangku cadangan bukan hanya memastikan defense Bulls tetap terjaga, tetapi juga mampu mengisi ruang kosong di bawah jaring mengingat center Nikola Vucevic yang juga punya umpan tajam ke area tiga angka, cukup sering beroperasi di area tiga angka mengingat akurasi tembakannya cukup akurat untuk seorang center.
Dosunmu, yang tampil konsisten lewat finishingnya di bawah jaring dan area tiga angka musim lalu, berhasil mengisi peran Lonzo Ball yang memang rentan cedera serta kerap kesulitan mencetak angka di bawah jaring.