Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Final Wilayah NBA: Empat Finalis, Empat Gaya

16 Mei 2022   17:08 Diperbarui: 17 Mei 2022   16:48 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pemain antah-berantah binaan Heat (Strus, Vincent, Robinson, Nunn)

Di quarter ketiga, Miami Heat mulai menjauh ketika pemain bernomor punggung 31, Max Strus, nyaris melakukan apa saja, baik mengumpan, menutup ruang gerak, hingga melepaskan tembakan tiga angka, dengan raihan statistik 16 angka, 5 rebound dan 5 assist di sepertiga bagian awal quarter ketiga.

Patut diketahui, meski kerap tampil bagus, Strus musim lalu hanya tampil 39 kali dan kesemuanya dari bangku cadangan. Berbanding 68 pertandingan musim ini, di mana 16 kali di antaranya sebagai pemain mula (starter).

Serangan Sixers sendiri cenderung macet lantaran Embiid dijaga lebih dari satu pemain ketika berada di bawah jaring, tanpa sempat mengoper pada pemain yang bebas tak terkawal.

Permainan Sixers akan jauh lebih hidup jika tempo Sixers lebih cepat sehingga aliran bola jadi lebih cepat. Sayang meski punya akurasi tembakan bagus, tempo permainan Embiid sendiri cenderung lambat dan kecepatan James Harden sebagai playmaker sekaligus menembak jitu juga jauh berkurang dari biasa. Sixers memang masih punya Tyrese Maxey yang punya kecepatan dan tembakan bagus. Tapi itu semua belum cukup lantaran kecepatan Maxey belum diimbangi visi Maxey sebagai playmaker jempolan. 

Tidak heran, Sixers kesulitan mengimbangi permainan Heat yang mengandalkan pergerakan aktif pemain yang nyaris tanpa henti, meski pemain yang bersangkutan tidak memegang bola.

Dengan permainan yang lebih cepat dan bertenaga, Heat berhasil menjaga keunggulan dengan kisaran 14-15 poin atas Sixers jelang akhir quarter ketiga.

Menarik disaksikan, bagaimana duel antara Heat dan Celtics di babak final wilayah timur, mengingat musim lalu kedua tim sudah sama-sama berbenah, terutama sejak hasil mengecewakan musim lalu, setelah keduanya langsung kandas di putaran pertama.

Kebetulan kedua tim sama-sama berjumpa di final dua tahun lalu dengan komposisi pemain yang nyaris sama. Sekarang Celtics kembali ke final setelah Derrick White datang dan Horford kembali mudik ke Celtics. Sedang Miami Heat tampil prima sejak kedatangan juara musim lalu PJ Tucker dan Kyle Lowry yang mungkin masih akan absen pada game pertama.

Para analisis NBA dan netizen budiman sendiri lebih menjagokan Celtics karena Celtics lebih konsisten masuk final wilayah dalam beberapa musim terakhir. Terlebih, meski berhasil mengalahkan Sixers, ketajaman para pemain Heat diragukan, terutama jika Lowry belum bisa tampil di game pertama babak final wilayah. Boleh dibilang, Heat bisa menang lantaran Sixers tidak berhasil memaksimalkan potensi sebagai tim penuh bintang berpengalaman.

Jika final wilayah timur dianggap final impian karena mempertemukan dua tim teratas selama babak reguler, final wilayah barat dianggap kurang seru di atas kertas lantaran Phoenix Suns dan Memphis Grizzlies sebagai dua tim teratas harus terhenti di semifinal wilayah.

Bahkan, Phoenix Suns harus kandas di game ketujuh atas Dallas Mavericks, setelah tim unggulan pertama tersebut unggul 2-0 di dua pertandingan pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun