Dengan bermain post-up, skema permainan jadi lebih bervariasi. Center bisa memutar badan melewati penjagaan pemain lawan sebelum memasukkan bola, memasukkan bola sembari melompat melewati hadangan lawan, atau mengumpan pada pemain yang punya tembakan bagus, atau mengoper bola pada pemain yang menyelinap di antara penjagaan pemain lawan.
Kebetulan skill lengkap tersebut dimiliki Bill Cartwright, center Bulls era tiga gelar pertama, serta Luc Longley center Australia yang mengantar Bulls meraih tiga gelar berikutnya.
Meski namanya tidak seharum ibu kita kartini eh Luc Longley, pencapaian Bulls berikutnya, tidak bisa dilepaskan permainan center bertipe serupa yaitu Joachim Noah, meski tak setangkas Longley.
Dengan banyak bermain membelakangi jaring, Noah justru membuka ruang gerak pemain era Derrick Rose yang tidak sepenuhnya disebut serbabisa yaitu  Kirk Hinrich (SG) Luol Deng (SF), Mike Dunlevey Jr (PF), dan tentu saja Rose sendiri
Triangle Offense ala Tom Thibodeau (Bballbreakdown)
Dunlevey dan Deng dikenal punya defense dan tembakan tiga angka yang bagus, walaupun penetrasi dan ketangkasannya tidak sedominan Rose.Sebagai pemain bertahan, Deng punya jumpshot yang akurat, meski gerakan tidak selincah Hinrich saat melakukan catch and shoot.
Channel: downtobucks
Sebagai kapten sekaligus pemain senior, Dunlevey juga punya pergerakan tanpa bola seperti Deng. Hanya saja meski kekuatan fisiknya tidak sekokoh Deng, ia tidak segan bermain keras sekaligus mengorbankan tubuhnya sendiri untuk mencegah penetrasi pemain lawan.
 Di sisi lain, Derrick  Rose, meski punya finishing dan penetrasi luar biasa, jumpshot-nya dari area tiga angka, tidak terlalu akurat. Akurasi dan keseimbangan Hinrich saat menembak masih jauh lebih bagus.
Meski kelima starter Bulls tidak punya paripurna, umpan Noah pada pemain yang bergerak tanpa bola, begitu menerima umpan dari pemain yang mengumpan dari area tiga angka membuat triangle offense ala Tom Thibodeau (coach Thibs) sulit ditebak.