Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Saling Mengisi Kekurangan ala Chicago Bulls

15 Oktober 2021   14:35 Diperbarui: 16 Oktober 2021   12:54 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bermain post-up, skema permainan jadi lebih bervariasi. Center bisa memutar badan melewati penjagaan pemain lawan sebelum memasukkan bola, memasukkan bola sembari melompat melewati hadangan lawan, atau mengumpan pada pemain yang punya tembakan bagus, atau mengoper bola pada pemain yang menyelinap di antara penjagaan pemain lawan.

Kebetulan skill lengkap tersebut dimiliki Bill Cartwright, center Bulls era tiga gelar pertama, serta Luc Longley center Australia yang mengantar Bulls meraih tiga gelar berikutnya.

Meski namanya tidak seharum ibu kita kartini eh Luc Longley, pencapaian Bulls berikutnya, tidak bisa dilepaskan permainan center bertipe serupa yaitu Joachim Noah, meski tak setangkas Longley.

Dengan banyak bermain membelakangi jaring, Noah justru membuka ruang gerak pemain era Derrick Rose yang tidak sepenuhnya disebut serbabisa yaitu  Kirk Hinrich (SG) Luol Deng (SF), Mike Dunlevey Jr (PF), dan tentu saja Rose sendiri

Triangle Offense ala Tom Thibodeau (Bballbreakdown)

Dunlevey dan Deng dikenal punya defense dan tembakan tiga angka yang bagus, walaupun penetrasi dan ketangkasannya tidak sedominan Rose.Sebagai pemain bertahan, Deng punya jumpshot yang akurat, meski gerakan tidak selincah Hinrich saat melakukan catch and shoot.


Channel: downtobucks

Sebagai kapten sekaligus pemain senior, Dunlevey juga punya pergerakan tanpa bola seperti Deng. Hanya saja meski kekuatan fisiknya tidak sekokoh Deng, ia tidak segan bermain keras sekaligus mengorbankan tubuhnya sendiri untuk mencegah penetrasi pemain lawan.

 Di sisi lain, Derrick  Rose, meski punya finishing dan penetrasi luar biasa, jumpshot-nya dari area tiga angka, tidak terlalu akurat. Akurasi dan keseimbangan Hinrich saat menembak masih jauh lebih bagus.

Meski kelima starter Bulls tidak punya paripurna, umpan Noah pada pemain yang bergerak tanpa bola, begitu menerima umpan dari pemain yang mengumpan dari area tiga angka membuat triangle offense ala Tom Thibodeau (coach Thibs) sulit ditebak.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun