Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Geliat Tim-Tim Wilayah Timur NBA

6 Agustus 2021   11:28 Diperbarui: 6 Agustus 2021   19:05 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big Three Miami Heat: Jimmy Butler, Kyle Lowry, dan Bam Adebayo mengapit presiden tim Pat Riley dan Coach Erik Spoeltra - clutchpoints 

Belum lagi mereka punya Aaron Holiday, adik dari Jrue Holiday yang baru saja menjadi juara NBA bersama Bucks, yang meski belum sepiawai kakaknya, punya gaya permainan yang kurang lebih sama, dengan mengandalkan akurasi tembakan.

Di posisi shooting guard, sebagai deputi Beal, Wizard punya mantan pemain Lakers Kentavious Cadwell-Pope (KCP) yang saat menjadi juara memulai peran sebagai pemain cadangan, namun seiring absennya Avery Bradley yang meminta izin untuk menjaga anak-anaknya di rumah (saat awal Covid), KCP mulai berperan sebagai starter dengan kemampuan bertahan prima dan akurasi tembakan tiga angka lebih sering bagus (meski persentasenya tidak konsisten). 

Bukan cuma bisa bermain sebagai shooting guard, begitu juga Beal, KCP juga bisa bermain sebagai small forward, yang di era modern ini punya peran yang identik dengan shooting guard, yaitu mencetak tembakan dari area tiga angka sekaligus mencegah pemain lawan menerobos pertahanan. Artinya, meski punya posisi yang sama, Beal dan KCP bisa dimainkan di saat yang sama.

Channel: Air Highlight

Jika masih kurang, di posisi small forward mereka punya dua nama keren yang boleh jadi, jadi titik lemah tim ini kelak lantaran kurang piawai bertahan yaitu Deni Avdija, yang lebih banyak menghabiskan musim perdananya di pinggir lapangan karena cedera, serta rookie Corey Kispert yang punya tembakan prima, baik itu di luar area tiga angka maupun dari jarak lemparan bebas.

Avdija, jika memang sudah pulih dari cedera, dari postur dan visi permainan serta umpannya, akan mengingatkan kita pada Luka Doncic, meski dari segi fisik,kepercayaan diri dan akurasi umpan serta tembakan masih kalaaah jauh dari Doncic. Sebagai perbandingan, kalau dalam istilah bola mungkin anda akan bosan dengan istilah titisan Messi atau Maradona, atau Messi dari negeri A, B,C,D yang ujung-ujungnya kita tahu sediri seperti apa kiprahnya (sungkem sama Pablo Aimar dan Riquelme) #tuwak banget ya referensi saya.

Di posisi Power Forward, mereka punya dua nama beken Davis Betrans yang dua musim lalu diuber-uber seantero general manager NBA lantaran akurasi tembakan tiga angka yang luar biasa, walaupun skill lainnya terbilang tidak terlalu istimewa, serta Kyle Kuzma, yang di awal kariernya justru dikenal mirip Betrans, namun seiring akurasinya yang kurang konsisten, Kuzma mulai mengembangkan skill sebagai pemain yang makin piawai bertahan dan mencetak angka di bawah jaring yang baik, meski tidak bagus dan istimewa (berarti masih di atas buruk, jelek, dan lumayan. Sebagai perbandingan Klo Lonzo finishing permainan di bawah jaring di awal karier bisa dibilang buruk atau jelek saking parahnya).

Di posisi center, mereka punya tiga center paten, Daniel Gafford dan dua alumni Lakers, Thomas Bryant serta peraih sixth man of the year satu musim sebelum musim lalu, Montrezl Harrell, lantaran penampilannya yang dominan di bawah jaring lawan, yang rata-rata dijaga oleh pemain yang lebih besar dan tinggi dari Harrell, namun lebih sering tidak terpakai di babak playoff lantaran lawan-lawan Harrell tadi sudah tidak perlu menghemat tenaga sepanjang musim (yaitu 72 atau normalnya 82 pertandingan) di babak playoff, untuk beradu fisik di babak yang bisa dibilang partai hidup mati bagi tim yang ingin melangkah ke putaran berikutnya.

Sekedar menerka kelebihan dan kekurangan tim di atas kertas memang tidak ada artinya apabila tidak bisa diwujudkan di atas lapangan. Tetapi setidaknya, tim-tim tadi sudah memiliki identitas yang jelas, yang kekurangannya juga amat bisa diperbaiki dengan penambahan satu atau dua pemain untuk melengkapi puzzle yang dibutuhkan seiring berjalannya kompetisi apabila dibutuhkan.

Sejauh ini, tanpa mengesampingkan penampilan konsisten Philadelphia 76ers yang terbilang konsisten tiga musim belakangan, Boston Celtics yang beberapa musim terakhir selalu menjadi langganan final wilayah timur, namun harus mencari identitas lagi semenjak dua musim terakhir kehilangan kedalaman skuad karena cedera dan kurang bisa menunjukkan penampilan terbaik sesuai harapan ketika dimainkan, klo dalam istilah bola, serta Toronto Raptors yang mungkin sedikit menurun sejak beberapa pemainnya bergantian cedera dan berpindah home court sementara dari Toronto, Kanada ke Tampa Florida Amerika Serikat karena pemain tidak diizinkan sering-sering menyeberang lintas negara sebelum flu mereda, keempat tim ini tampaknya akan bersuara lantang di musim baru nanti, setidaknya di atas kertas, dengan catatan tidak terhalang cedera panjang pemain kunci atau cedera ringan yang terjadi secara bergantian antar pemain satu dengan pemain lain, biasanya yang jadi kambing hitam layaknya Lakers adalah fisioterapisnya, meski pada musim sebelumnya sakses menjaga kebugaran pemain Lakers di luar Lebron, yang punya tim kebugaran sendiri, sampai meraih cincin juara.

Kebetulan prestasi Boston Celtics kurang berkembang dua musim belakangan juga lantaran cedera dan para rookie yang diharapkan bisa matang dari bangku cadangan malah cedera atau kurang bisa memenuhi ekspektasi apabila dimainkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun