Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Geliat Tim-Tim Wilayah Timur NBA

6 Agustus 2021   11:28 Diperbarui: 6 Agustus 2021   19:05 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big Three Miami Heat: Jimmy Butler, Kyle Lowry, dan Bam Adebayo mengapit presiden tim Pat Riley dan Coach Erik Spoeltra - clutchpoints 

(Semua gambar yang ada di sini, kecuali yang bukan, kebanyakan diambil dari clutchpoints sebagaimana tercantum dalam gambar)

Seperti kita tahu, sejak berakhirnya era Michael Jordan (Chicago Bulls) di wilayah timur pada tahun 1998, perebutan juara NBA selama 23 tahun terakhir lebih banyak dikuasai tim-tim wilayah barat. 

Tercatat Los Angeles Lakers mendapatkan enam titel (2000-2002, 2009-2010, dan 2020), San Antonio Spurs lima  titel (1999, 2003, 2005, 2007, dan 2014), Golden State Warriors tiga titel (2015,2017-2018), dan Dallas Mavericks satu titel (2011), sedang di wilayah timur hanya kebagian delapan tropi, masing-masing dari  Miami Heat (2006, 2012-2013) Detroit Pistons (2004), Boston Celtics (2008), Cleveland Caveliers (2016), Toronto Raptors (2019), dan terakhir Milwaukee Bucks (2021). 

Itupun dengan catatan andai kata Russell Westbrook, yang turut memimpin Oklahoma City Thunder meraih rekor kemenangan terbaik di babak reguler tidak absen pada tahun (2013) di semifinal wilayah, atau Draymond Green tidak harus absen pada satu pertandingan kunci pada salah satu pertandingan putaran final lantaran pelanggaran yang dibuatnya pada pertandingan sebelumnya (2016), atau Kevin Durant tidak cedera (2019) pada partai puntjak hasilnya mungkin akan beda.

Wilayah timur memang sempat berjaya sejak Boston Celtics memulai tren "big three" di mana sebuah memberi dua "bala bantuan" besar pada satu maskot tim, berupa dua bintang besar di eranya demi memaksimalkan peluang meraih cincin juara. Kebetulan dengan hadirnya Kevin Garnett (Minnesota Timberwolves) dan Ray Allen (Seattle Supersonics), Paul Pierce akhirnya meraih cincin juara pertama dan satu-satunya bersama Boston Celtics (2008), begitu juga Dwayne Wade yang akhirnya mencicipi lagi gelar juara NBA, bahkan dua kali, semenjak kedatangan Lebron James (Cleveland Caveliers) dan Chris Bosh (Toronto Raptors), setelah sebelumnya meraih cincin juara bersama Shaquille O'Neal pada tahun 2006. 

Tren tersebut bahkan ditiru oleh Lakers yang mendatangkan Steve Nash (Phoenix Suns), bintang gaek Karl Malone (utah Jazz), Dwight Howard (Orlando Magic) pada musim 2012-2013 tapi melaju sampai partai puntjak pun tak, serta Golden State Warriors yang langsung tambah cespleng semenjak kedatangan Kevin Durant (Oklahoma City Thunder)  pada tahun 2017 dan langsung mempersembahkan dua trofi dalam dua tahun.

Brooklyn Nets

Big Three Brooklyn Nets: Kevin Durant, Kyrie Irving, dan James Harden (The Ringer) - clutchpoints 
Big Three Brooklyn Nets: Kevin Durant, Kyrie Irving, dan James Harden (The Ringer) - clutchpoints 

Pola itu jualah yang musim lalu coba ditiru Broklyn Nets musim lalu, dengan mendatangkan Kevin Durant (Warriors) yang sedang dalam masa pemulihan sehingga praktis dikatakan absen satu musim dan Kyrie Irving (Celtics) yang rentan cedera satu musim sebelum musim kemarin, serta James Harden kala kompetisi musim lalu sedang berjalan. Mereka bahkan juga mendatangkan pemain yang di masa jayanya menjadi kunci timnya masing-masing, yaitu LeMarcus Aldridge (San Antonio Spurs, yang mulai disegani sejak bermain untuk Portland Trail Blazers) dan Blake Griffin (Detroit Pistons, yang menjadi idola kawula muda saat masih membela Clippers di awal-awal karier sekitar satu dekade lalu), meski di atas lapangan tidak seindah harapan, lantaran dari sejak kepindahan Harden dari Houston Rockets (kurang lebih pertandingan kesepuluh babak reguler Nets musim lalu), dari 62 kesempatan, praktis Harden, Durant, dan Irving hanya bermain delapan kali di babak reguler, karena salah satu atau dua bintang utama Nets tersebut harus absen, kebanyakan karena cedera. Belum lagi Aldridge memutuskan untuk pensiun karena masalah kesehatan setelah hanya lima kali bertanding bersama Nets sejak kepindahannya dari San Antonio Spurs, dan kabar terakhir berniat kembali bermain, entah di tim mana kelak, setelah dinyatakan layak bermain selepas melalui serangkaian tes kesehatan.

Pada babak playoff musim kemarin, Nets kandas di babak kedua selepas sempat unggul 2-0 di kandang sendiri (dengan format best of seven), satu kali bahkan tanpa kehadiran Harden di game kedua, namun gagal menuai kemenangan di kandang lawan, serta satu pertandingan penentuan di game ketujuh yang dihelat di kandang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun