Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Masterchef Australia Kerap Dijadikan Rujukan Franchise Masterchef Lain?

1 April 2020   17:19 Diperbarui: 3 April 2020   09:24 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang yang sama sekali ngga bisa masak, sebenernya saya heran. Bisa-bisanya saya ngefans sama acara Masterchef Australia yang di negeri asalnya tayang lima kali seminggu dan per musim rata-rata tayang sampai 60 episode lebih dikit ini.  

Kebenaran, Masterchef Australia terbilang unik. Acara ini bukan cuman pernah ngundang Gordon Ramsay buat jadi mentor sekaligus juri (dua musim lalu) dan musim ini (yang akan mulai tayang sekitar dua minggu lagi), tapi juga termasuk franchise yang klo ngga salah sempat menjamu Dalai Lama dan Pangeran Charles, meski sewaktu episode Pangeran Charles tayang, nggak sedikit pun digambarnya klo Pangeran Charles mencicipi hidangan yang diolah peserta (padahal iklannya udah mengudara jauh-jauh hari #eh).

Juri Tamu Masterchef Australia (Gordon Ramsay ma Nigella Lawson)
Juri Tamu Masterchef Australia (Gordon Ramsay ma Nigella Lawson)
Bintang tamu Masterchef emang termasuk yang nggak maen-maen, bahkan pengisi theme song Masterchef, Nyonya Orlando Bloom, konon bakal hadir tahun ini,  tapi buat para penikmat Masterchef Australia, tontonan utama yang bikin betah justru bukan itu.

Sejak mulai rada rajin ngintip dari musim ke-6 atau ke-7 (bulan ini musim ke-12 mulai tayang), saya ngerasa Masterchef Australia secara umum emang banyak ngasih inspirasi sekaligus komen nyinyir tapi kocak.

Masterchef, terutama Australia, termasuk tayangan yang bisa dibilang suportif. Ketiga juri, George Calombaris, Gary Mehighan, Matt Preston adalah sosok juri yang suportif. Mereka selalu punya cara yang menarik andai kata menu yang disampaikan peserta nggak enak. Entah bilang kurang bumbu sedikit, teksturnya agak aneh atau kurang pas, atau sedikit gosong, meski juri kayak Matt Preston emang suka makan makanan yang ada sensasi gosong-gosong dikit. Kebetulan juga Matt Preston memang seorang wartawan dan kritikus makanan dari Inggris yang udah lama tinggal di Australia.

Menu tantangan final Masterchef Australia karya Heston Blumental (makanan bisa ngambang) yang diledek kayak marshmalow yang ditaroh di atas bantal ama netijen budiman
Menu tantangan final Masterchef Australia karya Heston Blumental (makanan bisa ngambang) yang diledek kayak marshmalow yang ditaroh di atas bantal ama netijen budiman

Tantangan-tantangan yang dihadirkan di Masterchef Australia pun menarik dan sebenernya nggak beda dengan versi Amerika dan Kanada (kebetulan versi Kanada memang mengadaptasi  versi Amerika). Versi Amrik sendiri sebenernya baru mulai tayang setahun setelah versi Australia mengudara dan Masterchef sendiri diadaptasi dari program dengan judul sama di Inggris sana. Hanya saja dalam perkembangannya, terutama Masterchef Australia ngembangin gayanya sendiri.

Masterchef Australia (dan Amrik), setiap minggunya,  pasti ada  mystery box challenge  (tantangan kotak misteri) di mana peserta wajib menggunakan biasanya minimal satu bahan makanan yang memang disediakan juri. Bahannya pun beragam, dari yang umum dijumpai di dapur sampai buah ajaib yang bentuknya nggak karuan dan belum pernah kita cicipi seumur hidup tapi konon rasanya mirip timun. Kadang isi kotaknya aneka varian coklat juga ada.

Kotak misteri tema bahan seram: seledri akar, jamur morel, ikan sungut ganda, keju biru, udang ketak, melon tanduk, jeruk jari atau tangan buddha
Kotak misteri tema bahan seram: seledri akar, jamur morel, ikan sungut ganda, keju biru, udang ketak, melon tanduk, jeruk jari atau tangan buddha

Mystery box challenge sendiri sebenernya nggak saklek-saklek amat begitu aturannya. Terkadang peserta, ditantang buat belanja dengan nominal tertentu dan diolah sesuai dengan kreativitas peserta masing-masing. Sekitar musim ke-6 sampai ke-9, kebanyakan peserta biasanya bikin mie, pasta atau sejenisnya mengingat dalam tantangan mystery box challenge ini bukan cuman mengharuskan peserta make bahan yang emang udah disediakan tapi juga pasti harus dipadukan dengan bahan makanan dasar  yang nyaris selalu disediakan dalam tantangan ini kayak telur, gula, tepung, minyak, cuka, susu dan keju. Bahan yang mau tidak mau akan peserta olah menjadi roti, mie, atau pasta, bahkan sampai saat ini. Pemenang tantangan kotak misteri biasanya dapet kesempatan untuk milih bahan utama yang harus ditonjolkan di tantangan uji kreasi (itu dulu) dan mulai dua musim belakangan, pemenang tantangan kotak misteri langsung bisa naik ke balkon (versi amrik) atau galang (gantry, versi australia, padahal ya sama aja maksud dan wujudnya) dan berhak ikut tantangan imunitas esok lusanya. 

Kenapa lusa? Karena sehari setelah tantangan uji kreasi biasanya diisi buat tantangan eliminasi buat peserta yang masakannya kurang sedep (baca: kurang cocok sama lidah para juri #eh). 

Tantangan individu lain yang khas di Australia adalah tantangan imunitas atau immunity Challenge. Dalam tantangan yang memperebutkan pin yang kelak bisa dipakai untuk menghidari tes eliminasi.

Pada immunity challenge, peserta yang berhasil lolos pada tantangan individu, diminta menantang chef profesional.

Karena secara teori tantangan ini tidak mudah, biasanya chef profesional diberi waktu memasak 15 menit lebih singkat dari peserta masterchef dan baru mengetahui bahan utama masakan yang sengaja dipilih peserta masterchef yang bersangkutan sesaat setelah koki profesional yang bersangkutan dikeluarkan dari tempat pengasingan sementara.  

Selain tantangan individu, tantangan lain yang menarik minat penonton adalah tantangan kelompok.  Pada tantangan kelompok, masing-masing peserta biasanya dipilih secara acak dengan cara mengambil celemek dalam kantong tertutup. Peserta yang mendapat celemek dengan warna yang sama akan masuk dalam satu tim. Salah satu tantangan favorit pemirsa adalah adalah tantangan estafet (relay team challenge), di mana satu tim yang terdiri dari biasanya empat peserta diminta melanjutkan masakan yang sudah diolah peserta sebelumnya. Tantangan ini menjadi menarik karena  peserta pertama baru tahu siapa yang kelak melanjutkan masakan yang sedang diolahnya beberapa menit sebelum giliran memasakan peserta pertama berakhir. Peserta yang melanjutkan pun sama. Mereka baru tahu akan memasak menu apa sesaat sebelum mereka masuk dapur setelah dipilih secara acak berdasarkan kesamaan warna celemek.

Proses memasak nggak segampang yang dibayangkan karena peserta pertama hanya diberi waktu satu menit untuk memberi briefing pada peserta berikutnya. Dengan waktu yang terbatas, peserta pertama kadang lupa memberitahukan elemen apa saja yang sedang diolah atau bahkan lupa memberi tahu bahan utama yang harus ada di setiap elemen masakan yang sedang diolah. Kalau itu terjadi, rencana masakan yang sudah dirancang matang oleh peserta pertama bisa berubah 180 derajat klo komunikasi sampai peserta keempat nggak lancar.

Keseruan tantangan kelompok juga bisa hadir lewat Blind Pairing Team Challenge di mana peserta dengan warna celemek yang sama diminta memasak masakan yang persis sama secara berpasangan tapi masing-masing pasangan tidak bisa melihat menu yang dimasak satu sama lain karena keduanya dibatasi dinding yang dibuat dari lemari besar berisi peralatan memasak.

Mau tidak mau proses komunikasi hanya bisa dilakukan dengan cara berteriak dan agar takarannya pas biasanya masing-masing peserta menggunakan alat seperti tutup botol untuk, misalnya,  mencetak adonan, agar bentuk adonan kedua peserta sama dan sebangun (matematika kali ah).

Hanya saja model jejeritan begitu tidak segampang yang dibayangkan karena tantangan tersebut biasanya diikuti lebih dari empat pasang peserta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana masing-masing pasang peserta bersahut-sahutan saat memberi instruksi pada pasangan di sisi satunya.

Buat saya pribadi, tantangan kelompok dengan sistem pemilihan anggota  secara acak  lebih fair ketimbang tantangan di franchise masterchef lain, di mana biasanya di Masterchef Amerika dan Kanada, dua peserta dengan hidangan terbaik di babak sebelumnya akan otomatis ditunjuk sebagai kapten tim.

Kapten tim punya hak prerogatif menunjuk siapa saja anggota tim mereka. Peserta yang kurang koperatif atau dianggap punya skill yang kurang nampol  biasanya dipilih di saat-saat terakhir.

Aturan kompetisi seperti ini sebenarnya amat menarik. Apabila dalam tantangan kelompok, satu tim dinyatakan kalah, kalok kapten tim memang diperbolehkan memilih anggota tim yang bisa diselamatkan, kapten tim akan cenderung menyelamatkan dirinya sendiri. Kalaupun harus orang lain, kapten tim biasanya menyelamatkan anggota tim yang skill-nya dianggap paling lemah agar kontentan terkuat berpeluang tereliminasi andai kata gagal menyajikan menu yang memuaskan pada babak eliminasi. Sistem seperti ini sejauh ini, setau saya, belum pernah diterapkan di Masterchef Australia.

Meskipun terkesan lebih fair, tantangan Eliminasi di Masterchef Australia kadang terkenal rumit. Bahkan pihak masterchef nggak segan memanggil langsung kreator menu yang bersangkutan.

black forest lune croissant (10play.au)
black forest lune croissant (10play.au)
Pada babak ini  peserta lebih sering diharuskan menduplikasi menu yang waktu masaknya bisa sampe lebih dari lima jam atau punya 25-30 (bahkan seringkali lebih) langkah proses memasak, terkadang pake teknik atau mesin yang nggak terbayangkan bisa ada di dunia kuliner

Pernah suatu waktu, peserta Masterchef Australia pernah diminta membuat salah satu croissant terbaik dunia  (black forest lune croissant) yang secara teori bakal abis dimakan ma saya dalam lima menit (sebenernya buat saya kelamaan itu mah #eh), tapi waktu bikinnya sampai dua hari karena adonan mesti diistirahatkan pake mesin khusus.

Biasanya dalam babak eliminasi peserta hanya diberi resep dan ditunjukkan wujud menunya saja. Kadang juga mereka malah nggak dikasih resep sama sekali dan hanya mengandalkan pancaindra aja. Tidak heran tantangan seperti ini yang biasanya paling menarik minat penonton sekaligus bikin stres peserta.

Peserta yang warna celemeknya sama masak di dua sisi dapur yang beda (blind pairing team challenge)
Peserta yang warna celemeknya sama masak di dua sisi dapur yang beda (blind pairing team challenge)
Satu perbedaan mencolok yang dihadirkan di Masterchef Australia adalah peserta kadang dibebaskan mengambil bahan yang ditanam di kebun tepat di depan pintu masuk tempat syuting masterchef Australia (yang mulai diadaptasi versi amrik seenggaknya musim kemaren).

Tanaman di Taman Masterchef Australia
Tanaman di Taman Masterchef Australia

Di situlah para peserta bisa bebas metik cabe, terong, bunga nasturtium, daun kari, sampe daun pisang. Kebetulan musim lalu, seenggaknya, peserta masterchef Australia yang sempat viral di mari gara-gara bikin peyek ma garang asem,  Mbak Tati Carlin, sempat dua sampai tiga kali (bahkan mungkin lebih) meluncur dari dapur ke kebon, cuman buat motong daun pisang buat mbungkus hidangan yang Mbak Tati buat. Kalau nggak salah selain, gado-gado dan garang asem, sekilas Mbak Tati juga pernah bikin ayam kalasan pake ayam utuh, cuman nggak gitu disorot karena bukan termasuk menu pilihan juri (wlopun sempat nyaris diabisin ma George Calombaris).

Sour Chicken Curry with Rempeyek Crackers ala Mbak Tati (10play.au)
Sour Chicken Curry with Rempeyek Crackers ala Mbak Tati (10play.au)

Ngomong-ngomong soal Indonesia, sebenarnya paling nggak ada sekitar empat atau lima peserta yang punya hubungan dengan Indonesia. Pertama adalah pemenang Masterchef Season 8, Elena Duggan yang konon ber-oma-kan orang Indonesia, Michelle Lukman, Jess Liemantara, dan yang paling sering jadi buah bibir juri dan peserta lain di musim-musim berikutnya, Reynold Poernomo, karena berhasil mendirikan Bar pertama di Australia yang khusus menyajikan makanan pencuci mulut.

Kebetulan pada setiap musimnya, masterchef Australia, selalu melahirkan peserta-peserta favorit pemirsa, Musim pertama Poh Ling Yeow dan Justine Schorfield yang namanya awet sampe sekarang karena, terutama Shcorfield, punya program acara masak sendiri. Poh dikenal masyarakat karena selain memperkenalkan masakan peranakan yang simpel kayak ayam Hainan di Masterchef, pembawaan Poh juga supel, sehingga cocok dijadiin mentor peserta masterchef musim lalu.

Matt Sinclair, Billie McKay, ma Poh Ling Yeow (uneath)
Matt Sinclair, Billie McKay, ma Poh Ling Yeow (uneath)

Peserta lain yang namanya cukup harum adalah Matt Sinclair, runner up musim ke-8, yang dikenal suka bikin masakan khas asia tenggara kayak kari bebek. Yang klo nggak salah jadi menu andalan entah di resto atau restoran mobilnya gitu.

Itulah salah satu poin menarik masterchef Australia. Biasanya, siapa pun alumninya, begitu dieliminasi, biasanya sesaat kemudian, mereka mulai berkarier di dunia kuliner. Entah sekadar magang di restoran para juri yang pernah jadi tamu di masterchef, jadi penulis buku resep, ngelurin produk makanan sendiri, buka katering, buka kelas masak,  jadi wartawan kuliner (klo emang profesi sebelumnya emang nyangkut ama dunia jurnalistik kayak Karlie Verkerk),  atau ujung-ujungnya bikin pop up resto sendiri.

ayam pake bumbu lemon ma madu (10play.au)
ayam pake bumbu lemon ma madu (10play.au)

Peserta-peserta favorit inilah yang klo ngga salah bakal diundang kembali pada gelaran Masterchef Australia: Back to Win, di mana 24 peserta favorit pemirsa yang kesemuanya belum pernah juara diundang lagi untuk mendapat kesempatan kedua. Kebetulan klo mo dipaksain, aroma Indonesia amat kentara di Masterchef musim ke-12 ini di mana, Kahn Ong (peserta dua musim lalu) yang numpang lahir di Indonesia, Jess, dan Reynold ikut menyemarakkan gelaran Masterchef kali ini.

Menu yang konon resep dasarnya cuma ayam, bawah putih, ma jahe (10play.au)
Menu yang konon resep dasarnya cuma ayam, bawah putih, ma jahe (10play.au)

Kebetulan selain ketiga peserta tadi, Poh serta Callum Hann, runner up masterchef Australia juga hadir. Kehadiran Hann menjadi warna tersendiri di Masterchef Australia lantaran selain menjadi salah satu peserta favorit, Hann pernah menjadi bagian dari sejarah pertelevisian di Australia. Pengumuman juara Masterchef season kedua di mana  Adam Liauw, pengacara, yang kini dikenal sebagai pembawa acara program memasak ini, menjadi program paling banyak ditonton di Australia sejauh ini, setidaknya dalam satu dekade terakhir.

Itulah Masterchef Australia, warga Australia mana pun, apa pun latar belakang budayanya, selama hobi memasak dan belum pernah mendapatkan penghidupan dari dapur, berhak menjadi peserta Masterchef Australia.

Para peserta masterchef Australia memang punya profesi yang beragam. Pengacara, pilot, insinyur teknik sipil, operator forklift, manajer resto, tukang listrik, dokter gigi, bahkan nenek keturunan Italia (yang rata-rata dikenal jago masak pun) boleh berpartisipasi di acara ini.

Bahkan dengan berbagai latar belakang budaya dan minat kuliner, kita bukan cuman bisa liat makanan dari berbagai negara, tapi juga menu dan bahan makanan yang lagi tren di seantero jagat. Kebetulan kembang kol sekarang katanya lagi naik daun. Kebetulan menu berbahan dasar kembang kol sempat diolah Simon Toohey peserta musim lalu, yang kini udah punya resto pop up sendiri, dan konon kembali diundang ke Masterchef Australia musim ini. Terkadang, dari acara masak ini juga, kita bisa dapet inspirasi menu yang gampang dan enak, misal tentang variasi menu roti bakar, atau bahan yang otomatis bikin makanan pasti enak klo dipadanin berdua kaya bawang putih ma jahe atau jeruk lemon ma madu yang cocok diaplikasikan ke berbagai bahan yang mengandung protein (dapet tips dari (nyokapnya) Jess Liemantara kalok yang ini).

No komen secara udah jelas (10play.au)
No komen secara udah jelas (10play.au)

Setiap musim,  peserta Masterchef seperti Simon,  klo nggak salah dikarantina di suatu rumah tinggal selama sekitar empat atau enam bulan gitu, dan menurut data tujuh tahun lalu, masing-masing peserta mendapat sangu per bulan sekitar $630 per pekan, atau separuh sangu rata-rata masyarakat Australia saat itu. Meskipun dinilai kurang, kebutuhan peserta selama berada di rumah tersebut boleh dibilang terjamin. Mo berenang tinggal nyemplung, mo gedein otot tinggal masuk ke ruangan gym, mo nonton film tinggal nonton. Mo belajar masak, tinggal ambil buku yang disedain dan dipraktekin, entah itu di dapur tempat mereka nginep atau langsung di dapur masterchef.

Nyang kurang enak, masih-masing peserta dibatasin telponan ma keluarganya cuman sekitar 20 menit katanya, entah per minggu atau per hari. Jadi ya gitu deh.

Meskipun Masterchef Australia dinilai sebagai franchise yang masing-masing pesertanya suportif dan rajin pelukan terutama kalau peserta dapet apresiasi positif dari juri, sistem karantina dan tantangan yang mau nggak mau memaksa setiap peserta tampil prima memberi tekanan tersendiri buat peserta.  Nggak heran saya termasuk salut sama peserta yang bersedia diundang untuk merebut kemenangan yang nyaris dalam genggaman mereka sebelumnya.

Juri Baru Masterchef ma mbak Katy Perry
Juri Baru Masterchef ma mbak Katy Perry

Secara teori sih, acara ini bakal menarik minat para pemirsa mengingat para pesertanya merupakan alumni yang emang jadi favorit pemirsa. Hanya saja dari sisi tontonan, tantangan Masterchef Australia musim ini terbilang makin besar mengingat acara memasak di televisi Australia mulai memasuki titik jenuh. Ini sebanding ini perkembangan hospitality business di Australia bahkan dunia, di mana pengunjung pada bisnis yang mengandalkan keramahan dan pelayanan prima dengan standar tinggi mulai mengalami kelesuan, di sisi  lain, bisnis restoran pop up, tempat jajanan, atau kaki lima, pub and resto, dkk dll dst justru makin diminati.

Tolok ukur lainnya adalah rating My Kitchen Rules (MKR), saingan masterchef Australia, yang kebetulan tayang tiga bulan lebih dulu,  bukan hanya kalah dari rating final Australia Terbuka pada episode perdana, tapi juga program Married at the First Sight pada episode-episode berikutnya (bahkan bisa dibilang sama atau lebih rendah dari rating masterchef musim lalu).

Perlu diketahui, sejak MKR mengudara, jumlah penonton Masterchef Australia lebih sering kebalap oleh MKR. Masa keemasan Masterchef sendiri ada pada dua sampai tiga musim pertama dan musim ketujuh, musim di mana juara Masterchef saat itu Billie McKay dan Reynold jadi buah bibir saat itu.

MKR sendiri sebenarnya mulai mengudara setahun, setelah Masterchef Australia diperkenalkan. Rating penonton MKR sendiri dinilai lebih stabil karena unsur drama MKR lebih kuat di mana lempar opini tentang rasa masakan peserta bukan hal yang tabu, mengingat peserta lain juga berhak menilai masakan peserta lain, Drama perseteruan dan percintaan antar peserta juga kadang jadi bumbu penyedap yang kadang lebih sedap dari acaranya sendiri. Terlebih menu yang disajikan acara memasak berpasangan ini memang nggak serumit masterchef. Nggak heran rating MKR meski kecenderungannya nggak sebanyak musim-musim sebelumnya cenderung selalu mengungguli Masterchef Australia,  meski rating tertinggi MKR belum pernah melampaui rating Masterchef Australia di masa jaya, yaitu ditonton hingga 4,03 juta orang (2010).

Oh iya, semua foto  yang dicomot di sini, meski diambil dari website yang beda-beda pada dasarnya punya 10play.au (channel yang nayangin Masterchef Australia). Klo emang tertarik sama gambar makanan yang tersaji di sini, termasuk resep bantal ngambang, silakan mampir ke website yang sama. Dijamin anda bukan cuma nemu resep, tapi juga detail cara bikinnya. Sekian dan terima kasih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun