Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Masterchef Australia Kerap Dijadikan Rujukan Franchise Masterchef Lain?

1 April 2020   17:19 Diperbarui: 3 April 2020   09:24 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun terkesan lebih fair, tantangan Eliminasi di Masterchef Australia kadang terkenal rumit. Bahkan pihak masterchef nggak segan memanggil langsung kreator menu yang bersangkutan.

black forest lune croissant (10play.au)
black forest lune croissant (10play.au)
Pada babak ini  peserta lebih sering diharuskan menduplikasi menu yang waktu masaknya bisa sampe lebih dari lima jam atau punya 25-30 (bahkan seringkali lebih) langkah proses memasak, terkadang pake teknik atau mesin yang nggak terbayangkan bisa ada di dunia kuliner

Pernah suatu waktu, peserta Masterchef Australia pernah diminta membuat salah satu croissant terbaik dunia  (black forest lune croissant) yang secara teori bakal abis dimakan ma saya dalam lima menit (sebenernya buat saya kelamaan itu mah #eh), tapi waktu bikinnya sampai dua hari karena adonan mesti diistirahatkan pake mesin khusus.

Biasanya dalam babak eliminasi peserta hanya diberi resep dan ditunjukkan wujud menunya saja. Kadang juga mereka malah nggak dikasih resep sama sekali dan hanya mengandalkan pancaindra aja. Tidak heran tantangan seperti ini yang biasanya paling menarik minat penonton sekaligus bikin stres peserta.

Peserta yang warna celemeknya sama masak di dua sisi dapur yang beda (blind pairing team challenge)
Peserta yang warna celemeknya sama masak di dua sisi dapur yang beda (blind pairing team challenge)
Satu perbedaan mencolok yang dihadirkan di Masterchef Australia adalah peserta kadang dibebaskan mengambil bahan yang ditanam di kebun tepat di depan pintu masuk tempat syuting masterchef Australia (yang mulai diadaptasi versi amrik seenggaknya musim kemaren).

Tanaman di Taman Masterchef Australia
Tanaman di Taman Masterchef Australia

Di situlah para peserta bisa bebas metik cabe, terong, bunga nasturtium, daun kari, sampe daun pisang. Kebetulan musim lalu, seenggaknya, peserta masterchef Australia yang sempat viral di mari gara-gara bikin peyek ma garang asem,  Mbak Tati Carlin, sempat dua sampai tiga kali (bahkan mungkin lebih) meluncur dari dapur ke kebon, cuman buat motong daun pisang buat mbungkus hidangan yang Mbak Tati buat. Kalau nggak salah selain, gado-gado dan garang asem, sekilas Mbak Tati juga pernah bikin ayam kalasan pake ayam utuh, cuman nggak gitu disorot karena bukan termasuk menu pilihan juri (wlopun sempat nyaris diabisin ma George Calombaris).

Sour Chicken Curry with Rempeyek Crackers ala Mbak Tati (10play.au)
Sour Chicken Curry with Rempeyek Crackers ala Mbak Tati (10play.au)

Ngomong-ngomong soal Indonesia, sebenarnya paling nggak ada sekitar empat atau lima peserta yang punya hubungan dengan Indonesia. Pertama adalah pemenang Masterchef Season 8, Elena Duggan yang konon ber-oma-kan orang Indonesia, Michelle Lukman, Jess Liemantara, dan yang paling sering jadi buah bibir juri dan peserta lain di musim-musim berikutnya, Reynold Poernomo, karena berhasil mendirikan Bar pertama di Australia yang khusus menyajikan makanan pencuci mulut.

Kebetulan pada setiap musimnya, masterchef Australia, selalu melahirkan peserta-peserta favorit pemirsa, Musim pertama Poh Ling Yeow dan Justine Schorfield yang namanya awet sampe sekarang karena, terutama Shcorfield, punya program acara masak sendiri. Poh dikenal masyarakat karena selain memperkenalkan masakan peranakan yang simpel kayak ayam Hainan di Masterchef, pembawaan Poh juga supel, sehingga cocok dijadiin mentor peserta masterchef musim lalu.

Matt Sinclair, Billie McKay, ma Poh Ling Yeow (uneath)
Matt Sinclair, Billie McKay, ma Poh Ling Yeow (uneath)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun