Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Masterchef Australia Kerap Dijadikan Rujukan Franchise Masterchef Lain?

1 April 2020   17:19 Diperbarui: 3 April 2020   09:24 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan individu lain yang khas di Australia adalah tantangan imunitas atau immunity Challenge. Dalam tantangan yang memperebutkan pin yang kelak bisa dipakai untuk menghidari tes eliminasi.

Pada immunity challenge, peserta yang berhasil lolos pada tantangan individu, diminta menantang chef profesional.

Karena secara teori tantangan ini tidak mudah, biasanya chef profesional diberi waktu memasak 15 menit lebih singkat dari peserta masterchef dan baru mengetahui bahan utama masakan yang sengaja dipilih peserta masterchef yang bersangkutan sesaat setelah koki profesional yang bersangkutan dikeluarkan dari tempat pengasingan sementara.  

Selain tantangan individu, tantangan lain yang menarik minat penonton adalah tantangan kelompok.  Pada tantangan kelompok, masing-masing peserta biasanya dipilih secara acak dengan cara mengambil celemek dalam kantong tertutup. Peserta yang mendapat celemek dengan warna yang sama akan masuk dalam satu tim. Salah satu tantangan favorit pemirsa adalah adalah tantangan estafet (relay team challenge), di mana satu tim yang terdiri dari biasanya empat peserta diminta melanjutkan masakan yang sudah diolah peserta sebelumnya. Tantangan ini menjadi menarik karena  peserta pertama baru tahu siapa yang kelak melanjutkan masakan yang sedang diolahnya beberapa menit sebelum giliran memasakan peserta pertama berakhir. Peserta yang melanjutkan pun sama. Mereka baru tahu akan memasak menu apa sesaat sebelum mereka masuk dapur setelah dipilih secara acak berdasarkan kesamaan warna celemek.

Proses memasak nggak segampang yang dibayangkan karena peserta pertama hanya diberi waktu satu menit untuk memberi briefing pada peserta berikutnya. Dengan waktu yang terbatas, peserta pertama kadang lupa memberitahukan elemen apa saja yang sedang diolah atau bahkan lupa memberi tahu bahan utama yang harus ada di setiap elemen masakan yang sedang diolah. Kalau itu terjadi, rencana masakan yang sudah dirancang matang oleh peserta pertama bisa berubah 180 derajat klo komunikasi sampai peserta keempat nggak lancar.

Keseruan tantangan kelompok juga bisa hadir lewat Blind Pairing Team Challenge di mana peserta dengan warna celemek yang sama diminta memasak masakan yang persis sama secara berpasangan tapi masing-masing pasangan tidak bisa melihat menu yang dimasak satu sama lain karena keduanya dibatasi dinding yang dibuat dari lemari besar berisi peralatan memasak.

Mau tidak mau proses komunikasi hanya bisa dilakukan dengan cara berteriak dan agar takarannya pas biasanya masing-masing peserta menggunakan alat seperti tutup botol untuk, misalnya,  mencetak adonan, agar bentuk adonan kedua peserta sama dan sebangun (matematika kali ah).

Hanya saja model jejeritan begitu tidak segampang yang dibayangkan karena tantangan tersebut biasanya diikuti lebih dari empat pasang peserta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana masing-masing pasang peserta bersahut-sahutan saat memberi instruksi pada pasangan di sisi satunya.

Buat saya pribadi, tantangan kelompok dengan sistem pemilihan anggota  secara acak  lebih fair ketimbang tantangan di franchise masterchef lain, di mana biasanya di Masterchef Amerika dan Kanada, dua peserta dengan hidangan terbaik di babak sebelumnya akan otomatis ditunjuk sebagai kapten tim.

Kapten tim punya hak prerogatif menunjuk siapa saja anggota tim mereka. Peserta yang kurang koperatif atau dianggap punya skill yang kurang nampol  biasanya dipilih di saat-saat terakhir.

Aturan kompetisi seperti ini sebenarnya amat menarik. Apabila dalam tantangan kelompok, satu tim dinyatakan kalah, kalok kapten tim memang diperbolehkan memilih anggota tim yang bisa diselamatkan, kapten tim akan cenderung menyelamatkan dirinya sendiri. Kalaupun harus orang lain, kapten tim biasanya menyelamatkan anggota tim yang skill-nya dianggap paling lemah agar kontentan terkuat berpeluang tereliminasi andai kata gagal menyajikan menu yang memuaskan pada babak eliminasi. Sistem seperti ini sejauh ini, setau saya, belum pernah diterapkan di Masterchef Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun