Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mencoba Menikmati Acara Favorit Masyarakat Inggris "Great British Bake Off"

17 Maret 2020   11:18 Diperbarui: 19 Maret 2020   16:02 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bolu ditusuk pake tusuk gigi agar sari buah yang nanti dituang di atasnya bisa meresap di sari bolu (tangkapan layar pribadi)

Kala itu, sepuluh peserta dari berbagai latar belakang profesi yang sama sekali tidak berprofesi sebagai patiseri dan hanya membuat kue sebagai hobi diminta membuat cupcake dengan hasil yang beraneka ragam dan nggak semua bisa dibilang bagus. Entah adonan kebanyakan peserta masih basah atau malah terlalu kering. Menariknya, pihak bake off sama sekali tidak menutupi soal itu. Apa yang mereka hasilkan, itulah yang ditampilkan di depan kamera. 

Drama dihadirkan bukan dari aksi saling sikut para peserta, tapi dari ketegangan peserta saat menakar, mengaduk, hingga menunggu adonan matang.

Buat sebagian orang mungkin agak kurang menarik, tapi bagi mereka yang biasa berkutat di dapur dan memanggang kue, terlebih bagi masyarakat awam, apa yang terlihat dari layar televisi para pemirsa bisa menghasilkan perasaan "gue banget".

Di luar perasaan itu, para pemirsa juga bisa mempraktikkan ilmu yang diterapkan peserta atau dibagi langsung oleh kedua juri.

Menariknya, tidak seperti Masterchef Amerika, yang ngasih ruang peserta lain untuk mengeliminasi peserta yang dinilai tangguh, semua peserta Bake Off bisa dibilang suportif.

Sembari menunggu adonannya sendiri matang, peserta sama sekali tidak diharamkan membantu rekannya. Kesan itu juga terlihat dari Great Australian Bake Off, versi Australia dari British Bake Off.

Nunggu adonan pastri--gambar: lifestyle.com dan istimewa
Nunggu adonan pastri--gambar: lifestyle.com dan istimewa
Walaupun tidak sampai harus membantu peserta lain, kesan suportif antar peserta juga bisa dinikmati lewat masterchef Australia, di mana, ketika suatu kelompok tidak berhasil menang dalam tantangan kelompok, anggota dari kelompok yang kalah tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

Lolos tidaknya anggota tim ditentukan dari rasa dan tampilan masakan yang mereka buat.

Boleh dibilang, baik masterchef autralia atau Bake Off versi mana pun tahu benar bahwa proses memasak sendiri sudah bisa menghasilkan drama menarik tersendiri, tanpa harus saling sikut. Meskipun saling sikut pun tak masalah karena acara reality show seperti itu biasanya juga membuka ruang untuk itu.

Terlebih pada setiap episode-nya semua peserta wajib melalui tiga babak. Signature round, di mana peserta bebas berkreasi sesuai dengan tema dasar yang memang sudah diberikan juri.

Di sini, meski diberi kebebasan, peserta harus tetap berhitung apakah menu yang sudah dirancang di benak mereka mampu mereka eksekusi sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun