Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Permainan Khas Portland Trail Blazers

11 November 2019   08:44 Diperbarui: 11 November 2019   12:00 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hood Curry (Duke Basketball Report)

salary cap portland setahun kemudian
salary cap portland setahun kemudian
Dari musim ke musim, Portland "dipaksa" berpikir kreatif mencari pemain bagus dengan harga bersahabat karena  Allen Crabbe dan Evan Turner bukan pemain yang gaya bermainnya sesuai dengan kebutuhan tim masa kini. Terlebih nilai kontrak mereka juga tidak bersahabat.

Meskipun begitu, dengan keterbatasan yang ada, dalam tiga musim terakhir mereka selalu tahu pemain seperti apa yang mereka cari, mengingat mereka punya skema dan tulang punggung yang jelas.

Tim ini bertumpu pada permainan ofensif Damian Lilliard dan midrange CJ McCollum, serta defense Jusuf Nurkic. Dengan skema yang jelas, mereka tinggal mencari sosok yang bisa melengkapi skema tadi, dengan mencari pemain pelapis yang punya gaya permainan mirip dengan mereka bertiga.

Tidak heran mereka memilih pemain seperti Curry atau Napier untuk melapis McCollum dan Lillard yang akan memberi hasil yang tidak jauh berbeda andai kata dua guard utama mereka rehat sejenak atau cedera. Karena alasan itulah juga Portland dikenal sebagai tim dengan barisan guard paling subur. Musim lalu bahkan mereka punya dua guard pelapis yang sama-sama subur dalam diri Seth Curry dan Rodney Hood.

Hood Curry (Duke Basketball Report)
Hood Curry (Duke Basketball Report)
Mereka juga sengaja memilih Zach Collins pada draft beberapa tahun lalu yang punya postur setinggi dan akurasi tembakan sebagus Aminu, bukan hanya agar raihan angka mereka tetap terjaga dan pertahanan mereka tetap kokoh  mengingat dua guard Portland dikenal tidak jago bertahan.

Setidaknya dengan postur yang tinggi dan kokoh, pemain lawan jadi sulit mendapat ruang tembak yang bagus sekaligus agak kesulitan menembus bawah jaring setidaknya di baak reguler.

Tidak heran dalam tiga musim terakhir, Portland sempat jadi tim dengan pertahanan yang solid. Postur Nurkic yang tinggi besar dan cenderung lambat dinilai cocok menjadi penjaga bawah jaring Portland ketimbang pendahulunya Mason Plumlee yang lebih lincah dan cepat.

Sayang komposisi dua guard ofensif dinilai kurang pas diterapkan di babak playoff karena Portland era Nurkic lebih sering kandas di babak awal. Pertama, wajar karena mereka harus berhadapan dengan tim sebagus Warriors dua musim berturut-turut.

Kedua, karena tim-tim yang bermain di babak playoff cenderung lebih mengandalkan permainan fisik dan memainkan komposisi terbaiknya lebih lama dibanding babak reguler. Para starter inilah yang mengeksploitasi kelemahan para guard Portland yang memang tidak dikenal jago bertahan.

Sekali lagi, meski nggak gitu jago bertahan, pemain Portland akhirnya selalu laris di pasaran mengingat mereka punya postur dan akurasi yang sesuai dengan gaya permainan NBA masa kini.

Musim ini, di atas kertas, terlepas dari tim-tim lain yang juga berbenah, mereka punya komposisi pemain yang bagus, yang seperti tahun-tahun sebelumnya masih memegang tradisi yang sama di mana dua pasang guard dikenal jago tembak, forward tinggi dan juga jago tembak, serta center sulit ditaklukan di bawah jaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun