Siapa yang ngeduga langkah ini? Clippers yang HARI INI masih berada di peringkat delapan NBA, urutan terakhir jatah playoff, malah milih mengirimkan salah satu pemain terbaiknya musim ini, Tobias Harris ke Philadelphia 76ers dua hari jelang perpindahan pemain musim ini ditutup.
Clippers memilih mengirim pemain yang memimpin raihan poin (20,9 poin) dan rebound (7,9 rebound) per pertandingan mereka ke tim Philadelphia 76ers. Lewat trade kali ini, Sixers  bukan cuma mendapat Tobias Harris tapi juga Boban Marjanovic, dan Mike Scott, sedangkan Clippers mendapatkan Landry Shamet, Wilson Chandler, dan Mike Muscala. Itu belum seberapa. Â
Yang lebih seru, Clippers juga mendapatkan draft putaran pertama Sixers tahun 2020 dan draft yang didapat Sixers  dari Miami Heat, yaitu draft putaran pertama tahun 2021.Â
Sixers dibilang beruntung karena mereka mendapatkan satu pemain dengan kemampuan setara all star. Dengan hadirnya Harris, Sixers berarti mempunyai empat pemain berkemampuan setara all star musim ini, Joel Embiid, Jimmy Butler, Ben Simmons dan Tobias Harris. Empat pemain ini, meskipun masih jauh untuk bisa mengimbangi Warriors di wilayah barat, di atas kertas, masih cukup tangguh untuk lolos ke putaran kedua babak playoff wilayah timur, sekaligus meyakinkan Jimmy Butler untuk bertahan di Sixers.
Di sisi lain, dengan kedatangan Harris, Sixers harus kehilangan peluang untuk mendapatkan rookie tahun depan lewat draft karena draft yang mereka miliki sudah mereka kirim ke Clippers.
Untuk bisa mendatangkan Anthony Davis, Lakers diminta mengirimkan dua pemain muda terbaiknya plus empat draft pick urutan pertama sekaligus. Permintaan Pelicans terkesan ambisius tapi  dinilai wajar karena Anthony Davis memang bagus.Â
Terlebih pemain muda Lakers dianggap tidak lebih bagus dibanding pemain muda tim lain seperti Boston Celtics yang di atas kertas terbukti berhasil membawa Boston Celtics masuk babak playoff musim lalu tanpa kehadiran Kyrie Irving dan Gordon Hayward, dua bintang mereka, yang cedera sebelum babak playoff. Kualitas permainan Jayson Tatum dan Jaylen Brown musim lalu jelas lebih meyakinkan dari trio Lakers. Â Tidak heran Pelicans meminta aset yang banyak untuk menjamin masa depan Pelicans.Â
Dengan posisi tawar Lakers yang ga gitu bagus dan kualitas Anthony Davis yang tidak jauh beda dari Lebron James, permintaan Pelicans cukup wajar.Â
Tawar-menawar akan lebih seru jika Boston Celtics ikut serta. Sayang  karena Celtics memakai jasa Irving melalui jalur trade musim lalu, Celtics tidak bisa memakai jasa Davis melalui jalur yang sama karena keduanya memiliki besaran gaji yang sama yaitu 30% dari salary cap.Â
Mengingat tim lain jelas memiliki penawaran lebih baik, wajar jika Pelicans meminta penawaran yang setara atau setidaknya menunggu Celtics atau tim dengan aset seperti Clippers bisa ikut menawar.
Highlight Jayson Tatum (Maxamillion771)
Wajar menurut Pelicans belum tentu wajar menurut Lakers dan tim NBA lain. Lakers akan kehilangan kesempatan membangun tim lewat empat pemain muda setidaknya dalam delapan tahun ke depan apabila Lakers menuruti permintaan Pelicans. Â Kenapa delapan tahun? Tim-tim NBA hanya diperkenankan mengirim draft putaran pertama mereka (draft urutan 1-30) satu kali dalam dua tahun.
Tanpa pemain muda, dalam delapan tahun ke depan Lakers cuma mengandalkan Anthony Davis dan Lebron yang masa edarnya mungkin akan habis dalam dua sampai tiga musim ke depan. Belum lagi Davis juga rentan cedera.Â
Sebelum dua musim terakhir, Davis hanya bermain 61-75 pertandingan per musim dari kemungkinan maksimal 82 pertandingan karena cedera. Kebugaran Davis membaik begitu  Davis melakukan latihan fisik untuk menguatkan dan melenturkan tulang belakangnya. Karena rekam jejak kebugarannya tersebut, tidak heran Clippers mungkin lebih memilih pemain yang punya riwayat kebugaran lebih bagus.
Draft boleh dibilang adalah fondasi sebuah tim. Semakin bagus draft yang didapat, peluang sebuah tim tampil bagus akan semakin besar. Hanya saja, draft sendiri ibarat dua mata pisau.Â
Kalau pemain yang kita ambil melalui draft memang bagus, tim akan bisa membangun tim berdasarkan fondasi pemain yang kita draft tadi. Contoh paling gampang adalah Lebron James (draft nomor 1 tahun 2003), Anthony Davis (draft nomor 1 tahun 2012), Kevin Durant (draft nomor 2 tahun), atau Giannis Antetokounpo (draft nomor 15 tahun 2013). Mereka adalah motor masing-masing tim yang mereka bela.
Itulah sebabnya, banyak tim rela mengirimkan draft putaran pertama milik mereka demi bintang yang sudah jadi, yang memang sudah terbukti keandalannya.Â
Itulah sebabnya pemenang trade antara Clippers dan Sixers hari ini, secara jangka panjang,  adalah Clippers.  Mereka bukan cuma mendapat draft urutan pertama dari Sixers tapi juga dari Miami Heat. Dengan draft ini, Clippers punya keleluasaan amat besar mendatangkan pemain bagus musim depan.
Terlebih sebagian besar pemain yang sekarang dikontrak Clippers musim ini akan habis masa kontraknya akhir musim ini. Praktis hanya Danilo Galliani, Avery Bradley, Montrezl Harrel (dan Lou Williams) pemain bergaji lumayan yang tercatat masih dikontrak Clippers hingga musin depan. Empat pemain tersebut total hanya bergaji sekitar $45 juta dolar.Â
Dengan besar salary cap musim depan yang mencapai $109 juta dolar, Clippers masih punya jatah 71,5 juta dolar untuk mengontrak pemain. Jumlah tersebut jelas lebih dari cukup untuk mendatangkan dua superstar lewat jalur free agent.Â
Peluang Clippers mendatangkan aset tambahan masih besar, mengingat mereka masih punya Lou Williams, kandidat  dan mantan pemain cadangan terbaik NBA musim ini, kalau memang Clippers ingin mencari aset tambahan dua hari jelang bursa trade ditutup (7 Februari waktu amrik).Â
Melihat penampilannya, harga Lou Williams setara draft pick putaran pertama nomor urut besar (peringkat 21-30) atau draft pick putaran kedua (urutan 31-60).Â
Dari semua pemain yang masih dikontrak Clippers mungkin hanya Dario Gallinari (gaji besar dan rentan cedera) dan Avery Bradley  (sempat amat sangat bagus ketika bermain untuk Boston Celtics dan sekarang cenderung biasa) yang tidak menjadi incaran tim lain setidaknya musim ini. Untuk bisa melepas mereka, Clippers harus mengirim pemain muda atau draft yang mereka miliki.
Clippers bisa jadi amat beruntung jika pada musim 2020 Miami Heat menjadi 3 tim peringkat terbawah musim tersebut. Clippers jadi punya peluang mendapat draft pemain urutan nomor kecil.Â
Meskipun draft 3 musim mendatang dinilai tidak sebagus 2 musim belakangan, karena paling hanya 2-3 pemain saja yang bagus, misal Jalen Green dan Evan Mobley, Clippers tetap punya keleluasaan menarik pemain yang mereka mau dengan draft yang mereka miliki. Mereka punya peluang mendatangkan rookie yang bagus atau menukarkan draft mereka dengan draft dengan nomor urut yang lebih besar (plus draft putaran kedua) atau mengirim draft tersebut ke tim lain, demi mendapat pemain yang sudah teruji kemampuannya.
Jerry West rela mengorbankan peluang mereka lolos babak ke babak playoff (peringkat ke-8) demi peluang yang jauh lebih keren musim depan. Musim depan, hanya New York Knick, tim dengan salary cap seleluasa Clippers musim depan.Â
Hanya saja peluang Clippers "merayu" pemain pendukung bintang jauh lebih besar karena mereka memiliki draft pick serenteng yang cukup untuk menggoda sebuah tim mengirimkan pemain yang Clippers mau melalui trade. Saya tidak Akan heran jika opa West mendatangkan Giannis satu atau dua tahun mendatang mengingat Giannis punya kebugaran yang sejauh ini lebih baik dan usia yang lebih muda dari incaran Clippers musim depan Kawhi Leonard Dan/atau Kevin Durant. Saya juga tidak akan heran kalau opa West dapat mengirimkan Gallinari ke tim lain dengan bekal 2 draft pick putaran kedua dan pemain Clippers entah siapa nantinya. Satu hal yang mungkin mustahil dilakukan GM NBA lainnya mengingat sebisa mungkin tim NBA akan membiarkan pemain "biasa" bergaji besar tetap bermain di tim lamanya saat ini agar tim tersebut tidak bisa bergerak bebas di bursa perpindahan pemain. Tim lain akan rela menampung pemain tersebut apabila tim lama pemain yang bersangkutan rela menyerahkan pemain terbaik mereka plus draft putaran pertama. Itu formula yang biasa dipakai tim-tim NBA pada umumnya. Biasanya sebuah tim akan sungkan menyerahkan aset terbaik sebagai syarat sebuah tim mau melepas "bintang biasa" mereka.
Tapi beda dengan Jerry West. West justru berhasil mendapatkan draft pick urutan pertama Detroit Pistons dengan menyerahkan Blake Griffin ke Pistons musim lalu. West memang jeli dan tega. Ia rela melepas aset terbaik demi masa depan yang lebih baik. Griffin dalam hal ini memang seorang bintang all star, namun masa keemasannya sudah lewat dan nilai perpanjangan kontraknya terbilang besar untuk pemain yang sudah melewati masa keemasan. Kebetulan Detroit Pistons, maksud saya President of Basketball operation merangkap pelatih Pistons, Jeff Van Gundy  sedang mencari cara untuk mempertahankan posisi sekaligus membawa Pistons ke babak playoff. Ia rela mengirimkan draft putaran pertama musim ini dan putaran kedua musim mendatang demi mendapatkan pemain yang dianggap bisa mengangkat posisi Pistons. Gayung pun bersambut, West dengan jeli menerima syarat ini. Secara teori pertukaran ini saling menguntungkan. West berhasil mengirim pemain dengan kontrak yang "kebesaran", Pistons berpeluang memperbaiki posisinya di papan klasemen.Â
Ide pertukaran seperti itu LAZIMNYA tidak akan dilakukan oleh tim NBA mana pun karena langkah tersebut akan mengorbankan masa depan tim mereka. Detroit Pistons mengambil langkah ini karena Van Gundy memegang dua jabatan sekaligus. Apabila tidak berhasil lolos babak playoff bukan hanya jabatan sebagai pelatih yang akan lepas tapi juga president of operation. Dan kita sudah tahu ujungnya seperti apa. Detroit Pistons gagal melaju ke babak playoff dan Van Gundy kehilangan jabatannya. Di sisi lain, Jerry West dipuji karena taktik jitunya. Lakers sebenarnya berpeluang memulangkan opa West sebelum beliau bergabung ke Clippers, hanya saja pemilik tim lebih memilih Magic Johnson sebagai presiden Lakers. Saya sendiri masih menunggu langkah tidak terduga opa West selanjutnya entah dalam 10 jam ke depan atau musim depan. Yang jelas, dengan draft dan besarnya salary cap yang Clippers miliki musim depan, Â masa depan Clippers jauh lebih menjanjikan ketimbang Lakers. Lakers mau tidak mau akan berusaha masuk babak playoff secepat mungkin mengingat usia Lebron yang tidak muda lagi. Sayang aset yang Lakers miliki sekarang bahkan tidak lebih baik dari Sacramento Kings, penantang tunggal Lakers di peringkat delapan musim ini. Dengan aset yang dinilai tidak secemerlang Kings atau Clippers, saya akan takjub apabila Lakers bisa lolos playoff musim ini (dan musim depan) tanpa mengorbankan masa depan tim.
Kalau anda anggap "guyonan" perpindahan pemain sudah selesai, anda salah. Perpindahan pemain masih akan berlangsung hingga  7 Februari waktu Amerika Serikat.Â
Guyonan menjadi seru karena pemberitaan yang panjang belum tentu menjadi kenyataan. Bisa saja berita kepindahan pemain ke tim A dibahas selama berhari-hari, tapi di saat-saat terakhir pemberitaan bisa saja berganti karena pemain yang bersangkutan memilih menetap atau malah berpindah ke tim baru yang sama sekali luput dari pemberitaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H