Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Langkah Cerdas Los Angeles Clippers

6 Februari 2019   18:26 Diperbarui: 7 Februari 2019   13:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun draft 3 musim mendatang dinilai tidak sebagus 2 musim belakangan, karena paling hanya 2-3 pemain saja yang bagus, misal Jalen Green dan Evan Mobley, Clippers tetap punya keleluasaan menarik pemain yang mereka mau dengan draft yang mereka miliki. Mereka punya peluang mendatangkan rookie yang bagus atau menukarkan draft mereka dengan draft dengan nomor urut yang lebih besar (plus draft putaran kedua) atau mengirim draft tersebut ke tim lain, demi mendapat pemain yang sudah teruji kemampuannya.

forthewin.com
forthewin.com
"Keberuntungan" yang mungkin diperoleh Clippers bukan hal baru di NBA. Boston Celtics pernah merasakan hal yang sama. Meskipun Boston Celtics termasuk lima tim terbaik musim 2016/17, Celtics berhak menentukan rookie urutan pertama (yang ditukarkan dengan draft urutan ketiga milik sixers untuk mendapatkan aset lebih banyak) karena mendapatkan draft urutan pertama dari Brooklyn Nets yang musim sebelumnya jadi tim peringkat ke-30 NBA. Draft tersebut didapat Celtics dari Brooklyn Nets yang memakai jasa Kevin Garnett, Paul Pierce, dan Jason Terry pada musim 2013/14. Karena Nets memakai jasa tiga bintang senior tadi melalui trade, sesuai kesepakatan, Nets harus mengirimkan 3 draft pick urutan pertama tahun 2014, 2016, 2018. Beruntung bagi Celtics, pada tahun 2015, dan 2017, Nets berada di posisi bawah klasemen keseluruhan sehingga otomatis Celtics mendapat draft dengan nomor urut kecil. Dua bintang muda Celtics saat ini, Jayson Tatum dan Jaylen Brown diperoleh melalui draft pick yang Boston dapatkan dari Brooklyn Nets. 

Jayson Tatum dan Jaylen Brown (clutchpoints.com)
Jayson Tatum dan Jaylen Brown (clutchpoints.com)
Keberhasilan Clippers mengumpulkan aset tidak lepas dari kejelian Jerry West, anggota dewan penasihat Clippers,  yang pernah mendatangkan Shaquile O'Neal ketika menjabat sebagai general Manager Lakers dan sosok dibalik keberhasilan Golden States Warriors meraih cincin juara musim 2015 dan 2017, sekaligus sosok dibalik kehadiran Kevin Durant ke Oracle Arena. Dengan pengalamannya yang segudang tidak heran opa West (80 tahun) jadi sosok paling disegani di NBA.

Jerry West rela mengorbankan peluang mereka lolos babak ke babak playoff (peringkat ke-8) demi peluang yang jauh lebih keren musim depan. Musim depan, hanya New York Knick, tim dengan salary cap seleluasa Clippers musim depan. 

Hanya saja peluang Clippers "merayu" pemain pendukung bintang jauh lebih besar karena mereka memiliki draft pick serenteng yang cukup untuk menggoda sebuah tim mengirimkan pemain yang Clippers mau melalui trade. Saya tidak Akan heran jika opa West mendatangkan Giannis satu atau dua tahun mendatang mengingat Giannis punya kebugaran yang sejauh ini lebih baik dan usia yang lebih muda dari incaran Clippers musim depan Kawhi Leonard Dan/atau Kevin Durant. Saya juga tidak akan heran kalau opa West dapat mengirimkan Gallinari ke tim lain dengan bekal 2 draft pick putaran kedua dan pemain Clippers entah siapa nantinya. Satu hal yang mungkin mustahil dilakukan GM NBA lainnya mengingat sebisa mungkin tim NBA akan membiarkan pemain "biasa" bergaji besar tetap bermain di tim lamanya saat ini agar tim tersebut tidak bisa bergerak bebas di bursa perpindahan pemain. Tim lain akan rela menampung pemain tersebut apabila tim lama pemain yang bersangkutan rela menyerahkan pemain terbaik mereka plus draft putaran pertama. Itu formula yang biasa dipakai tim-tim NBA pada umumnya. Biasanya sebuah tim akan sungkan menyerahkan aset terbaik sebagai syarat sebuah tim mau melepas "bintang biasa" mereka.

Tapi beda dengan Jerry West. West justru berhasil mendapatkan draft pick urutan pertama Detroit Pistons dengan menyerahkan Blake Griffin ke Pistons musim lalu. West memang jeli dan tega. Ia rela melepas aset terbaik demi masa depan yang lebih baik. Griffin dalam hal ini memang seorang bintang all star, namun masa keemasannya sudah lewat dan nilai perpanjangan kontraknya terbilang besar untuk pemain yang sudah melewati masa keemasan. Kebetulan Detroit Pistons, maksud saya President of Basketball operation merangkap pelatih Pistons, Jeff Van Gundy  sedang mencari cara untuk mempertahankan posisi sekaligus membawa Pistons ke babak playoff. Ia rela mengirimkan draft putaran pertama musim ini dan putaran kedua musim mendatang demi mendapatkan pemain yang dianggap bisa mengangkat posisi Pistons. Gayung pun bersambut, West dengan jeli menerima syarat ini. Secara teori pertukaran ini saling menguntungkan. West berhasil mengirim pemain dengan kontrak yang "kebesaran", Pistons berpeluang memperbaiki posisinya di papan klasemen. 

Ide pertukaran seperti itu LAZIMNYA tidak akan dilakukan oleh tim NBA mana pun karena langkah tersebut akan mengorbankan masa depan tim mereka. Detroit Pistons mengambil langkah ini karena Van Gundy memegang dua jabatan sekaligus. Apabila tidak berhasil lolos babak playoff bukan hanya jabatan sebagai pelatih yang akan lepas tapi juga president of operation. Dan kita sudah tahu ujungnya seperti apa. Detroit Pistons gagal melaju ke babak playoff dan Van Gundy kehilangan jabatannya. Di sisi lain, Jerry West dipuji karena taktik jitunya. Lakers sebenarnya berpeluang memulangkan opa West sebelum beliau bergabung ke Clippers, hanya saja pemilik tim lebih memilih Magic Johnson sebagai presiden Lakers. Saya sendiri masih menunggu langkah tidak terduga opa West selanjutnya entah dalam 10 jam ke depan atau musim depan. Yang jelas, dengan draft dan besarnya salary cap yang Clippers miliki musim depan,  masa depan Clippers jauh lebih menjanjikan ketimbang Lakers. Lakers mau tidak mau akan berusaha masuk babak playoff secepat mungkin mengingat usia Lebron yang tidak muda lagi. Sayang aset yang Lakers miliki sekarang bahkan tidak lebih baik dari Sacramento Kings, penantang tunggal Lakers di peringkat delapan musim ini. Dengan aset yang dinilai tidak secemerlang Kings atau Clippers, saya akan takjub apabila Lakers bisa lolos playoff musim ini (dan musim depan) tanpa mengorbankan masa depan tim.

Kalau anda anggap "guyonan" perpindahan pemain sudah selesai, anda salah. Perpindahan pemain masih akan berlangsung hingga  7 Februari waktu Amerika Serikat. 

Guyonan menjadi seru karena pemberitaan yang panjang belum tentu menjadi kenyataan. Bisa saja berita kepindahan pemain ke tim A dibahas selama berhari-hari, tapi di saat-saat terakhir pemberitaan bisa saja berganti karena pemain yang bersangkutan memilih menetap atau malah berpindah ke tim baru yang sama sekali luput dari pemberitaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun