Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Serunya Persaingan Wilayah Barat

11 Februari 2018   07:39 Diperbarui: 11 Februari 2018   14:35 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan NBA permainan NBA mulai bergeser. Center bukan lagi pilihan pertama pencetak angka, atau minimal kedua. Tugasnya lebih banyak sebagai rim protector atau pelindung bawah jaring. Syukur-syukur, bukan cuma jadi interior defender tapi juga perimeter defender, pemain lincah yang jago meredam kecepatan dan menutup ruang tembak para guard.  Center yang sekedar memanfaatkan kekuatan fisik, cenderung terseleksi secara alami dan center yang memiliki kecepatan dan ketangkasan seperti Andre Drummond dan Clint Capela akan banyak dicari.

Beruntung apabila sebuah tim memiliki center yang bukan cuma kuat, cepat, dan mampu membaca arah permainan. Buat saya pemain seperti itu, masih bisa dihitung dengan jari musim ini. Steven Adams, DeAndre Jordan, Rudy Gobert di wilayah barat, dan Hassan Whitesite di timur. Mereka bukan cuma bertinggi minimal 213 sentimeter, tapi juga terhitung cepat dan lincah. Andre Drummond? Meski punya skill yang terhitung lengkap, termasuk jago bikin assist, doi cenderung masih mati kutu ketika ketempelan Larry Nance awal-awal musim lalu.    

Menariknya, mereka termasuk bagian dari tim yang belakangan lagi naik daun. Naik daun lantaran timnya lagi lancar jaya.  Mereka-mereka ini, yang bikin, sampai kemarin, peringkat empat sampai sembilan sekedar dipisahkan dengan dua kekalahan. Kekalahan Timberwolves dari Zach Levine jadi salah satu yang bikin kejar-kejaran tambah ketat. Jimmy Butler dan Zach LaVine seolah dan emang nunjukin ma mantan masing-masing siapa yang lebih baik.

Channel punya NBA

Bulls yang "sengaja" kalah beruntun demi peluang draft pick yang lebih baik, nggak keliatan loyo kemarin. Lavine nggak kliatan abis cedera lama. jump shot hayuk, dunk apalagi. Kekalahan dua kali beruntun Timberwolves, bikin peringkat empat bisa jadi milik siapa aja musim ini. Termasuk Utah Jazz, Clippers, OKC, Spurs, dan saya nggak yakin kalok Lakers. 

Channel: Ximo Pietro

Jujur pake kacang ijo, saya nggak nyangka, Utah Jazz bisa delapan kali menang beruntun, dua tim yang dibikin kalah ama mereka juga ga maen-maen. Golden State Warriors sama Toronto Raptors. Quin Snyder cerdas. Golden State Warriors sepertinya diberi kebebasan bikin dua angka di wilayah pertahanan Jazz dan tim tuan rumah punya screener yang kokoh untuk memberi keleluasaan Joe Ingles yang tembakan tiga angkanya emang bagus, untuk bisa membrondong jaring Warriors.

punya NBA
punya NBA
 Saya nggak akan heran kalok mereka bisa ngelanjutin tren positifnya besok, meski ga gampang pas ketemu Portland Trail Blazers. Terlebih mereka kedatangan Jae Crowder, defender bagus, yang juga jago tembak. Saya ngga bisa ngebayangin gimana fastbreak point yang bisa dibikin Jazz lewat pertahanan kokoh Jae Crowder, Ricky Rubio, dan Rudy Gobert. Terlebih, mereka punya Donovan Mitchell, reliable scorer, yang bisa bikin angka dari mana pun doi mau.

Kalok Jazz punya Donovan Mitchell, Clippers punya Lou Williams. Bersama Montrzl Harrell, pemain yang baru ngelanjutin kontrak bersama Clippers selama tiga musim dengan nilai kontrak yang amat bersahabat ini jadi pembeda. Three point jumper dari jarak jauh pisan, pick and roll bareng Harrell, bikin Detroit Pistons mati kutu. Terlebih Anthony Toliver yang beberapa kali dapet peluang nembak yang amaaaaaaaaaaaaat leluasa, belum berhasil masukin bola.

Pencapaian Clippers emang kaga sembarangan. Warriors dan Rockerts, calon juara versi banyak pengamat digulung dengan meyakinkan. 31 point diraih Williams ketika mengalahkan Rockets yang waktu itu tidak diperkuat James Harden yang cedera. Warriors, Zaza Pachulia, jadi titik lemah yang dieksploitasi trio banter Clippers. Terlebih, tuan rumah kaga diperkuat splash brothers. Sembilan kekalahan beruntun Clippers awal musim ini karena cedera pemaen rasa tak tampak


Channel: LA Clippers

Lewat kombinasi kokohnya pertahanan dan gesitnya permainan Lou Williams, saya nggak akan heran klo mereka bisa menang 15-20 pertandingan lagi di sisa 30 pertandingan babak reguler. Terlebih lawan-lawan mereka cenderung lebih bersahabat dari para pesaing. Pelicans dan OKC sejauh ini sedang limbung ketika pemain kuncinya cedera. Sixers? Deandre Jordan terlihat kliatan lebih kokoh dari Joel Embiid. Meski mungkin nggak bisa meredam raihan angka Embiid, Jordan jelas bikin pemain yang satu ini bebas merdeka di paint area, status pertandingan back to back megang peranan di sini sehabis menang lawan Pistons, tanpa jeda, besoknya mereka mesti ketemu Ben Simmons dan bener aja, pas saya lagi nyoret di mari bounce pass TJ McConnell dari fast break baru diselesaikan dengan dunk cantik Ben Simmons saya 47-37 buat tuan rumah . 

Denver Nuggets, rasanya juga ga bisa nyaman memainkan permainan favoritnya, nembak dari busur luar, sebagaimana pertemuan pertama. Boston Celtics? Saya no comment. Paling Warriors dan Timberwolves yang mungkin akan menyulitkan lantaran tim ini emang lebih banyak main ke dalam ketimbang area tiga angka. Clippers juga dua kali kalah di pertandingan sebelumnya musim ini. Tapi dengan keganasan Deandre Jordan, Avery Bradley, dan serobotan kilat Lou Williams, saya nggak heran kalok mereka bisa menang.

Pelicans yang tadinya duduk nyaman di peringkat enam, udah mulai melorot ke peringkat sembilan. Nicola Mirotic emang favorit saya, tembakan tiga angkanya bagus, tapi doi tetep bukan Demarcus Cousins, pemain yang bersama Anthony Davis, disulap jadi point guard, yang bisa saling mengisi, maen di luar atau di dalam.

Lakers? Meski sampai hari kemarin menang delapan kali beruntun di kandang, saya rada kurang yakin mereka bisa berbicara banyak. Mereka kehilangan dua sosok kunci yang jadi pembeda di pertandingan melawan San Antonio Spurs, Indiana Pacers, dan Detroit Pistons, tim yang akan mereka hadapi minimal sekali lagi di sisa musim ini. Terlebih mereka juga masih harus ketemu antitesis maksud saya nemesis mereka musim ini (dan musim-musim sebelumnya). Los Angeles Clippers dan Portland Trail Blazers. Lebih dari itu. Selisih kekalahan mereka dengan peringkat ke delapan cukup jauh. Enam kekalahan, dan masih mungkin melebar ketika harus bermain di pertandingan di hari back to back melawan Jimmy Butler.


Melawan Dallas Mavericks barusan, pemain baru mereka Isaiah Thomas bermain bagus di awal, empat tembakan tiga angkanya masuk, tapi dalam bertahan amat kurang, saat bertahan, pemain seperti Julius Randle mesti berbagi konsentasi menutup ruang gerak pemain yang dijaganya sendiri sekaligus waspada terhadap pemain yang siap menyerang ke arah Isaiah Thomas, akibatnya pertahanan jadi lebih terbuka, dan meski bola tidak langsung diarahkan ke jaring, bola bisa langsung diumpkan ke pemain yang lebih bebas. Tercatat seenggaknya dua kali Dirk Nowitzki berdiri bebas memasukan bola. Lakers kalah 130-123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun