Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Serunya Persaingan Wilayah Barat

11 Februari 2018   07:39 Diperbarui: 11 Februari 2018   14:35 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat kombinasi kokohnya pertahanan dan gesitnya permainan Lou Williams, saya nggak akan heran klo mereka bisa menang 15-20 pertandingan lagi di sisa 30 pertandingan babak reguler. Terlebih lawan-lawan mereka cenderung lebih bersahabat dari para pesaing. Pelicans dan OKC sejauh ini sedang limbung ketika pemain kuncinya cedera. Sixers? Deandre Jordan terlihat kliatan lebih kokoh dari Joel Embiid. Meski mungkin nggak bisa meredam raihan angka Embiid, Jordan jelas bikin pemain yang satu ini bebas merdeka di paint area, status pertandingan back to back megang peranan di sini sehabis menang lawan Pistons, tanpa jeda, besoknya mereka mesti ketemu Ben Simmons dan bener aja, pas saya lagi nyoret di mari bounce pass TJ McConnell dari fast break baru diselesaikan dengan dunk cantik Ben Simmons saya 47-37 buat tuan rumah . 

Denver Nuggets, rasanya juga ga bisa nyaman memainkan permainan favoritnya, nembak dari busur luar, sebagaimana pertemuan pertama. Boston Celtics? Saya no comment. Paling Warriors dan Timberwolves yang mungkin akan menyulitkan lantaran tim ini emang lebih banyak main ke dalam ketimbang area tiga angka. Clippers juga dua kali kalah di pertandingan sebelumnya musim ini. Tapi dengan keganasan Deandre Jordan, Avery Bradley, dan serobotan kilat Lou Williams, saya nggak heran kalok mereka bisa menang.

Pelicans yang tadinya duduk nyaman di peringkat enam, udah mulai melorot ke peringkat sembilan. Nicola Mirotic emang favorit saya, tembakan tiga angkanya bagus, tapi doi tetep bukan Demarcus Cousins, pemain yang bersama Anthony Davis, disulap jadi point guard, yang bisa saling mengisi, maen di luar atau di dalam.

Lakers? Meski sampai hari kemarin menang delapan kali beruntun di kandang, saya rada kurang yakin mereka bisa berbicara banyak. Mereka kehilangan dua sosok kunci yang jadi pembeda di pertandingan melawan San Antonio Spurs, Indiana Pacers, dan Detroit Pistons, tim yang akan mereka hadapi minimal sekali lagi di sisa musim ini. Terlebih mereka juga masih harus ketemu antitesis maksud saya nemesis mereka musim ini (dan musim-musim sebelumnya). Los Angeles Clippers dan Portland Trail Blazers. Lebih dari itu. Selisih kekalahan mereka dengan peringkat ke delapan cukup jauh. Enam kekalahan, dan masih mungkin melebar ketika harus bermain di pertandingan di hari back to back melawan Jimmy Butler.


Melawan Dallas Mavericks barusan, pemain baru mereka Isaiah Thomas bermain bagus di awal, empat tembakan tiga angkanya masuk, tapi dalam bertahan amat kurang, saat bertahan, pemain seperti Julius Randle mesti berbagi konsentasi menutup ruang gerak pemain yang dijaganya sendiri sekaligus waspada terhadap pemain yang siap menyerang ke arah Isaiah Thomas, akibatnya pertahanan jadi lebih terbuka, dan meski bola tidak langsung diarahkan ke jaring, bola bisa langsung diumpkan ke pemain yang lebih bebas. Tercatat seenggaknya dua kali Dirk Nowitzki berdiri bebas memasukan bola. Lakers kalah 130-123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun