Channel: Not Ximo Pietro
Kalau-pun drive kurang berhasil. Evan Fournier, DJ Augustin, atau Jonathan Simmons bisa mengoper ke para shooter yang siap menerima umpan.
Permainan mereka, sayangnya kurang begitu kreatif. Pemain lain, yang tidak diajak bermain pick and roll atau Curling cenderung pasif. Ketika pemain tim lawan menutupi ruang gerak penerima umpan, bola cenderung gampang diambil.
Nggak ada pemain yang berusaha mendekati jaring untuk memecah konsentrasi para pemain lawan yang mencoba menutup ruang.
Mereka juga tidak bersiaga di luar menutup ruang tembak para shooter, ketika pemain seperti CJ McCollum atau Damian Lillard bergerak ke dalam, menyisakan pemain yang siap menerima bola tanpa kawalan.
Cedera beruntun, terutama guard mulai dari Elfrid Payton, Shelvin Mack, hingga DJ Augustin selepas awal yang bagus mungkin jadi alasan, tapi setelah pulih, mereka cenderung kurang kukuh ketika menghadapi tim-tim dengan tembakan tiga angka dan defense yang rapi.
Meski punya pemain yang cocok untuk mengembangkan permainan bertahan, nyaris cuma Terrence Ross yang dikenal alot di sini. Kaki-kaki lincah Vucevic kurang leluasa menutup ruang gerak Jusuf Nukic dan rentang tangannya, serasa kurang marem menutup ruang tembaknya. Denver Nuggets, Chicago Bulls, Detroit Pistons, Houston Rockets, dan bahkan Atlanta Hawks bisa mengalahkan mereka meski nggak dengan skor besar.
Nggak heran mereka cenderung bersinar awal musim, dan pudar sebelum pertengahan awal musim mendekat. Mungkin wajar lantaran Orlando Magic punya banyak draft pick. Milik sendiri belum diserahkan ke tim lain dan mereka masih punya draft pick putaran pertama dari Houston Rockets dan Minnesota Timberwolves, Semakin sering mereka kalah, peluang ngedapetin pemain bagus makin besar.Â
Dan untuk draft dari tim lain, meski mungkin mereka nggak dapet pick yang tinggi lantaran tim yang punya hak draft ada di peringkat lima besar klasemen keseluruhan, mereka bisa membangun tim yang lebih segar musim depan, lantaran free agent cenderung milih tim yang mapan atau kota yang menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H