Channel draftexpress
Hal ini, sedikit bertolak belakang dengan draft no 2 NBA dalam tiga musim terakhir, yang kebetulan dimiliki oleh tim favorit saya LA Lakers.
Jump shot D'angelo Russel (udah pindah ke Brooklyn Nets) cenderung meleset ketika sekedar ditempel pemain favorit saya banget Josh Hart, atau mereka yang, dengan segenap jiwa, melakukan closeout. merentang tangan ke atas untuk meredam tembakan.Â
Channel: NBA film
Tiap kali selepas absen, mid-range Brandon Ingram juga cenderung melempem. Tampaknya belum mantapnya struktur tubuh bagian bawah dua pemain ini jadi alasan. Dengan melatih anggota bawah tubuh sekaligus membiasakan melompat dengan lebih rileks, akurasi tembakan mereka bisa lebih konsisten.
Channel: Lakers film room
Orlando Magic, seenggaknya punya tiga pemain yang bisa menembak dari posisi yang bervariasi, yang memungkinkan mereka meladeni permainan San Antonio Spurs kala itu.
Tanpa Kawhi Leonard atau Rudy Gay, Spurs tidak memiliki pemain yang bisa menarik perhatian tim lawan sekaligus membebaskan para shooter mereka berkreasi. Praktis serangan tim ini bertumpu pada kekokohan dan mid range jump shot Aldridge. Ketika tim lawan punya dua big man yang sama bagusnya Spurs cenderung kewalahan.
Lewat dua big man yang sama bagusnya, mereka bisa menarik salah satu big man tim lawan keluar, Lamarcus Aldridge, rim protector, mereka, dan menyisakan Pau Gasol, atau Dejounte Murray yang kalah cepat dari Fournier serta kalah tenaga dari Aaron Gordon. Terlebih mereka punya Jonathan Simmons yang sedikit banyak tahu permainan Spurs.
Channel: OMGtatters
Lewat highlight di atas kita bisa tau bagaimana tim ini bermain, lewat high screen pick and roll, di mana screener membuka ruang bagi guard untuk nyelonong ke paint area, yang bisa dioper ke belakang, ke big man yang bebas nggak terkawal atau diselesaikan sendiri lewat lay up. Kombinasi yang kedua sedikit lebih efektif lantaran Pau Gasol kurang begitu gesit.