Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Belajar dari San Antonio Spurs

10 Juni 2017   02:45 Diperbarui: 14 Juni 2017   16:52 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
espnfivethirtyeight.files.wordpress.com

Dari apa yang saya nikmatin dari game Warriors versus Spurs, sekeren-kerennya set play Spurs, yang bikin tim ini keren justru ada di defense-nya. Di luar Kawhi Leonard yang punya frame meyakinkan. Terus terang sampai 2-3 tahun yang lalu, saya blom percaya kalok Danny Green itu defender yang bagus, begitu juga Klay Thompson atau Manu Ginobilli sekalipun. Kokoh enggak, gesit apalagi. Kalok Patrick McCaw apalagi Draymond Green malah nggak percaya kalo mereka nggak bisa defense.

Pemain Spurs, meski secara postur nggak meyakinkan, mereka punya pola yang jelas, dasar yang bagus. Terima kasih buat Channel John Zall udah ngasih gambaran ke saya tentang defense Spurs. Defense inilah yang bikin Warriors cuma masukin 28% tembakannya dan bikin 4 turn over sampai menit-menit akhir quarter pertama.

Channel John Zall

Untuk tim sekelas Warriors, saya perhatikan, saat tidak berhasil mendapatkan defensive rebound, Spurs  biasanya akan memasang pagar 2-3 langkah di belakang para pemain Warriors yang memegang bola untuk menutup passing lane bagi pemain yang udah ada di depan duluan. Di dua setengah menit setelah quarter pertama dimulai, malah bukan cuman "trio pagar bagus" yang siap ngadangin pergerakan Curry, Patty Mills yang satu langkah di depan Curry langsung menutup pergerakannya, biar Curry nggak bisa ngirim bola yang enak ke Durant yang udah nangkring di sayap kanan.

wikipedia.com
wikipedia.com
Durant bener-bener dibuat mati kutu awal malam itu. Meski operannya ke Curry jadi assist pergerakan doi nggak leluasa. Pada proses terciptanya poin pertama Warriors itu, meski hanya dijaga Patty Mills,  Durant tetap nggak bisa leluasa mengumpan karena para pemain Spurs berdiri menghadap para calon penerima bola.  Waktu berhadap-hadapan dengan Green, Curry nggak terbendung lantaran waktu Curry berlari di belakang Pau Gasol, big man Spurs, untuk meloloskan diri, Green nggak langsung menutup ruang gerak Curry dengan lari di depan Gasol.

Menariknya, bukannya para pemaen  Spurs juga mengajarkan kita cara meredam permainan loop yang identik dengan Parker dan Curry, tapi Klay Thompson di  menit 9:14 quarter pertama. Pada saat itu, Leonard berlari di belakang tubuh Aldridge (14) untuk menghindari kejaran Klay Thompson (11). Untuk mencegah Leonard melakukan drive ke dalam, Klay berhenti mengejar saat Leonard bergerak memutar dan memilih menghadangnya dari depan. Trik sederhana ini memaksa Leonard melakukan turn over karena ruang mengirimkan operan terhalang.

espnfivethirtyeight.files.wordpress.com
espnfivethirtyeight.files.wordpress.com
Meski quarter kedua baru berjalan kurang dua menit, kita "dipaksa" melihat alasan kenapa defense rating Spurs ada di peringkat 1 dan Warriors tepat di bawahnya. Spurs mengajarkan kita bagaimana cara mencegah permainan pick and roll. Nggak usah jauh-jauh, sekitar 75 detik begitu quarter pertama dimulai, waktu Curry pengen ngelakuin Pick and Roll sama Durant. 

Begitu Curry ngasihin bola ke Durant, Curry langsung bergerak ke ke kiri supaya Durant bisa ngoper bolanya lagi ke Curry, tapi dengan cermat, Mills berdiri di sebelah kanan Curry buat nutup pergerakan Curry. Mau ga mau, Durant harus nyari alternatif lain. Klay yang ada di sebelah kanan ngelakuin loop, manfaatin screen Pachulia buat ngelolosin diri dari kejaran Danny Green,

Bola sih emang berhasil diterima sempurna ama Thompson. Tapi begitu menusuk ke dalam, di bawah jaring udah ada Pau Gasol. Ngeliat di depannya udah mismatch, Thompson, menyerahkan eksekusi tembakannya ke Pachulia yang sekarang tepat berada di sebelah kirinya. Mau nggak mau, Gasol meski melanggar Pachulia biar bola nggak seenaknya nyelonong.  Meski akhirnya Gasol bikin fault, pertahanan yang dibangun Spurs terbilang rapi.  

Dari situ aja, saya kok berpendapat kalok Spurs, klo nggak bisa dibilang siap berkompetisi, paling nggak bisa bikin Warriors nggak nyaman-nyaman banget musim depan. Pertanyaannya gimana caranya? Klo lewat trade, siapa yang masuk dan bisa memperkuat fondasi tim? Saya mencoba ikut mengotak-atik coretan Dav Favel di bleacherreport. 

Salary cap musim depan diproyeksikan sekitar 101 juta dolar. Dengan dalih memperkuat kedalaman roster, tim nggak bisa seenaknya mengontrak tim tanpa memperhatikan salary cap. Warriors, misalnya, pun kudu ngatur sedemikian rupa biar besaran nilai kontrak Durant yang bernilai tetep kurang lebih 30% dari total keseluruhan musim ini 94,143.000 sekian. Berdasarkan  Collective Bargaining Agreement yang berlaku hingga musim 2016-2017, berhubung Durant sudah berpengalaman selama 7-9 tahun di NBA, Durant berhak atas kontrak senilai 26,540,100 (30%) dari keseluruhan salary cap tim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun