Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mencoba Mengamati Cara Bermain Warriors

8 Juni 2017   00:06 Diperbarui: 10 Juni 2017   21:48 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pertahanan yang diperagain Warriors bisa jadi DIADAPTASI DARI SAN ANTONIO SPURS, sekolah di mana Mike Brown dan Steve Kerr, menimba ilmu kepelatihannya. Transition Defense istilah kerennya. Defense yang biasa dibangun untuk meredam fastbreak. Spurs waktu itu mempraktikkan sistem yang sama untuk mencegah Curry memimpin fastbreak di menit di pertandingan pertama antara Spurs dan Warriors di musim reguler (menit 13:54).  Jonathan Simmons (17) di kanan, Gasol (16) di tengah, dan Manu Ginobilli di kiri (20).  Mereka bertiga berlari mundur ke belakang, 2-3 langkah di depan Curry untuk menutup ruang agar Curry nggak bisa leluasa mengirim umpan pada Draymond Green yang berlari mendekati jaring.

Pada game kedua antara Warriors dan Cavs  waktu itu, aktornya jelas beda. Posisi Simons diperankan oleh Klay Thompson, Gasol oleh Durant, dan Ginobilli oleh Draymond Green. Cara ini bikin James nggak leluasa menembak. Bola yang nggak jadi masuk itu langsung disambut Green. Tristan Thompson yang ikut rayahan kalah jelas kalah sigap. Kesigapan yang konon secara science bisa dijelaskan dengan kata-kata sederhana. 


Tubuh bagian atas Green terbilang besar dan lebar, namun terbilang pendek untuk bisa disebut power forward. Rata-rata power forward NBA bertinggi antara 2,03 sampai 2,11 meter. Sedangkan Green cuma setinggi 2.01. Dengan postur setinggi itu, pergerakan Green jadi lebih stabil. Dengan postur bagian atas yang kokoh, Green bukah bukan cuman berhasil menutup ruang tembak pemaen lawan, tapi juga meredam kekuatan fisik bigman yang terbilang besar. Sebesar energi Lemarcus Aldridge yang lebih besar dan lebih tinggi 10 cm dari Green. Dengan postur seperti itu, Green bisa dibilang memiliki pusat gravitasi yang rendah, begitu kata buku  Sports Science for Young People. Messi dam Maradona bisa jadi contoh awamnya. Kontrol bola mereka yang aduhai bisa dibilang terbantu oleh postur mereka yang nggak tinggi-tinggi amat.  

Sementara itu, dengan frame yang cukup kokoh dan jangkauan tangan yang panjang, Durant secara fisik jago bertahan. Kita balik lagi ke video coach Nick untuk mengamati bijimana bukan cuma Tristan Thompson yang mati kutu dirangkul Durant di menit 2:53, tapi pick and roll antara James dan Tristan Thompson di menit 3:22 tidak terbentuk dengan sempurna lantaran sebagai screener, Thompson dijepit Pachulia dan Durant yang keliatan lebih kokoh dari sisi postur.

Cuman buat saya, sekeren-kerennya defense yang ono, saya pribadi masih lebih doyan defense rotation yang mereka rancang di quarter pertama kurang dari  7:37 menit lagi.

Channel Bballbreakdown

Saat set play dimulai. Lebron James bergerak kanan, Durant siap menghadang di depannya. Di pojok pertahanan Warrior sebelah kanan, JR Smith sibuk menjaga Curry agar tidak lepas. Di tengah Tristan Thompson serasa liliput ditempel Zaza Pachulia. Bergeser agak ke kiri. Kevin Love yang hadir belakang sudah ditunggu Draymond Green. Di ujung kiri, Kyrie Irving udah dinanti Klay Thompson. Persamaan serangan kala itu satu. Pemain yang ngejaga minimal lebih tinggi  dari pemain yang dijaga.

Serangan pun dimulai.  Saat itu, Lebron James yang ngebawa bola dihadang Kevin Durant yang tiga senti lebih tinggi dari James. Mengingat secara postur kurang menguntungkan, James ngoper bolanya ama Tristan Thompson (206) di sisi kiri yang dijaga Zaza Pachulia (211 cm). Pemain yang lebih pendek tidak selama tidak diuntungkan dalam defense sequence seperti ini, SELAMA pemain yang lebih pendek emang emang lebih cepat dari penjaganya. Sayang Thompson, kita tahu, lebih dikenal sebagai rim protector ketimbang pemaen yang jago ngedrive. 

Tau Thompson sedang kesulitan, Kyrie Irving di sisi kiri mendekat dan sengaja menggunakan tubuh Kevin Love sebagai screener untuk melepaskan diri dari penjagaan Thompson. Alih-alih membuntuti dari belakang, Klay justru mencari jalan pintas dengan bergerak di belakang Pachulia untuk bisa menghadang pergerakan Irving. Jadi meskipun bisa mendekat dan menerima umpan Tristan Thompson yang berdiri di depan Pachulia, begitu menerima bola Irving langsung berhadapan dengan Thompson lagi, Klay Thompson.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun