Pada akhir bulan Maret hingga awal April, nilai tukar yuan terhadap dolar cenderung stabil. Karena pada periode waktu ini, China berada pada masa recovery sehingga nilai tukar mulai stabil. Penyebab lainnya yang menyebabkan nilai tukar China lebih cepat stabil adalah mata uang yuan yang menganut sistem nilai tukar tetap.
Selain itu kebijakan social distancing yang menyebabkan menurunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Sementara di pasar keuangan, ketidakpastian pasar membuat para spekulan keluar dari pasar.
Dampak COVID-19 terhadap ketidakpastian global dan pasar keuangan dunia. ada 3 kategori yaitu:
- Demand Shock, beberapa negara melakukan karantina dengan pembatasan perjalanan, yang menyebabkan penurunan permintaan barang dan jasa, pariwisata, perhotelan dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Supply Shock, arus perdagangan internasional yang terganggu menyebabkan penurunan persediaan barang, hal ini terjadi hingga waktu yang tidak ditentukan (uncertainty).
- Financial Shock, menurunnya arus kas dan likuiditas mengancam perusahaan dikarenakan menurunnya keuangan global, kerja internasional dan juga tingkat kesehatan yang menurun.
Sumber:
[2] Barguellil, A., Ben-Salha, O., & Zmami, M. (2018). Exchange rate volatility and economic growth. Journal of Economic Integration, 33(2), 1302--1336.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H