Salah satu hal yang dapat mempermudah proses optimalisasi solidaritas ASEAN adalah dengan strategi blue economy. Blue economy juga merupakan salah satu tujuan Sustainable Development Goals ke 14 yaitu kehidupan di bawah air. Strategi ini juga mencakup dengan tujuan yang tercantum dalam Pembangunan jangka Panjang nasional pada tahun 2005 hingga 2025 pada misi ke 7, yaitu Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat daan berbasis kepentingan nasional melalui pengembangan ekonomi kelautan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Dengan menerapkan blue economy maka akan mempermudah dalam optimalisasi solidaritas ASEAN. (Prayuda, 2020)
Tantangannya adalah maraknya kemiskinan Masyarakat sehingga lebih memilih produk impor yang murah seperti buatan china, tantangan selanjutnya adalah banyaknya perbuatan kerusakan eksploitasi di wilayah pesisir sehingga menurunnya intregitas kemandirian dalam penjagaan wilayah pesisir. Hal ini juga bisa disebabkan karna minimnya sarana dan prasana dalam fasilitas dari pemerintah untuk penjagaan wilayah yang lebih maksimal dan juga toleransi pemerintah untuk kemiskinan Masyarakat yang disebabkan bahan pangan yang mahal. (Duha, Saputro, 2022)
Pada dasarnya Pemberdayaan Masyarakat Indonesia khususnya diwilayah pesisir, masih belum terintregasi dengan optimal, strategi blue economy sendiri juga  memiliki dinamika pemikiran konsep Pembangunan berkelanjutan dengan konsep ekonomi dan lingkungan. Menurut Menteri kelautan dan perikanan syarif, istilah blue economy paradigm yang melahirkan konsep baru dengan Upaya menghasilkan arus pertumbuhan ekonomi hingga menjamin kelestarian sumber daya dan menjaga lingkungan di wilayah laut dan perikanan.  Blue economy sendiri mendukung poros maritime dunia, Sehingga dengan Blue Economy ini akan menjamin terjaganya wilayah laut natuna dari Sumber daya nya hingga menjaga kedaulatan Indonesia dari segi ekonominya. Maka hal ini akan mempermudah proses optimalisasi Solidaritas ASEAN dalam Upaya stabilisasi keamanan Kawasan.
Penutup:
Inti dari pembahasan ini, bahwa negara Indonesia tak mampu jika mempertahankan kedaulatan Indonesia secara sepihak, melainkan membutuhkan peran penting dari setiap individu atau sumber daya manusia yang ada didalamnya, jika ingin menjaga kedaulatan secara komprehensif maka membutuhkan inisiatif dalam mengambil keputusan disetiap eksistensinya. Rakyat Indonesia juga dapat memberikan apresiasi dalam penjagaan wilayah laut natuna dengan mencintai produk Indonesia hingga menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya nya.
Saran yang sangat fleksibel adalah dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan anggaran yang memadai guna menjaga wilayah laut natuna yang telah terancam kedaulatannya, sehingga laut natuna akan lebih sistematis keamanannya. Dan juga memberikan apresasi terhadap maraknya  masyarakat miskin dengan beberapa donasi, dan juga meminimalisir datangnya barang impor, dan meningkatkan kualiatas barang dalam negri. Dan juga pemerintah RI seperti kemlu dan kemhan perlu mendorong solidaritas ASEAN. Hingga pemerintah Indonesia berinisiatif untuk diplomasi multilateral dengan negara-negara yang mempunyai kepentingan dalam konflik LCS ini.
ASEAN menjadi salah satu jalan dalam kompleksitas laut China Selatan ini. Bahwa dengan menumbuhkan solidaritas dan sentralitas dengan negara Asia Tenggara, maka dapat mencari jalan solusi dengan seksama. Terancamnya kedaulatan Indonesia juga dengan menerapkan Blue Economy, dengan Upaya menghasilkan arus pertumbuhan ekonomi hingga menjamin kelestarian sumber daya dan menjaga lingkungan di wilayah laut dan perikanan. Dengan ini akan meminimalisir terancamnya kedaulatan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H