Sekian tahun kita hidup dengan Google dan aplikasinya. Semua bisnis berbasis internet kita bergantung banyak pada Google. Termasuk ketergantungan pada OS Android, milik Google, yang tertanam di kebanyakan smartphone milik kita, sejak 5 tahun lalu – saat dimana Google berhasil menggusur OS Symbian, milik Nokia – yang dalam tempo kilat, membungkam raksasa ponsel asal Finlandia itu. Nah, siapkah kita ndak pake Android dengan segala kelebihannya itu?
Saya berharap, pihak Mr G, dapat membayar kewajibannya. Sebesar apapun kewajiban yang dibayarkannya, (dalam logika sederhana) itu dapat dengan cepat diraihnya lagi dalam tempo secepat-cepatnya kok… Apalagi, nyaris 100 persen negara di dunia dimana Google beroperasi, masih menjadi penyuplai terkumpulnya miliaran dolar Amerika bagi Google Inc, yang bermarkas pusat di Mountain View, California, Amerika sana.
Lima tahun beroperasi di Indonesia, ditandai dengan kehadiran kantor perwakilannya, sudahlah cukup untuk kini Google memenuhi ‘sedikit’ kewajibannya bagi negeri ini. Nilai yang akan dibayarkannya sekarang memang menjadi besar, karena sudah terakumulasi pokok dan sanksi keterlambatan – apabila nanti sudah dibayarkan tahun ini, kewajiban bayar di tahun pajak berikutnya tentu akan menjadi lebih kecil.
Meski terlihat tak mudah melawan raksasa Google. Demi wibawa pemerintah, etika dan keadilan perpajakan, serta harga diri bangsa, tahun ini mestinya kasus pajak Google harus tuntas! Syukur-syukur, dengan win-win solution.
Sekali lagi, andai pil pahit yang harus ditelan, baik oleh Google dan Indonesia, itu pertanda, mau-tidak mau, saatnya Indonesia mandiri dalam bidang informasi-telekomunikasi dan digitalisasi. Dengan tata kelola yang baik, kuat dan transparan dari pemerintah, serta didukung oleh para pakar serta masyarakat luas, kelak Indonesia bisa keluar dari bayang-bayang Mbah Google, sebagaimana China – revolusi industri termasuk digitalisasi, tak jarang melahirkan pemain baru yang kemudian membesar, ketika apa yang lama mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H