Diva pop dunia sekaliber Mariah Carey pun ternyata bisa membuat kesalahan fatal di atas panggung, terutama dalam acara penting, sebagaimana yang terjadi dalam penampilan teranyarnya di Times Square, New York belum lama ini.
Mariah Carey tampil bersama beberapa penyanyi top, seperti Gloria Estefan dan Rachel Platten, dalam acara bertajuk: Dick Clark’s New Year’s Rockin’ Eve di Times Square, Sabtu (31/12/16). Di acara jelang tahun baru 2017 itu, tampak pengunjung Times Square menanti dengan antusias kehadiran sang diva yang konon mempunyai suara mencapai 5 oktaf itu.
Pengunjung Times Square semakin bersemangat ketika presenter Ryan Seacrest memanggil Mariah Carey untuk tampil. Kertas-kertas bertuliskan “kiss Mariah” pun terlihat. Menandakan kecintaan fans terhadap penyanyi yang bercerai dengan Nick Cannon, desember 2015 silam.
Mariah tampil so pasti dengan looking seksi yang khas melekat padanya. Balutan kostum berwarna kulit dengan sequin dan mantel bulu-bulu putih melekat di tubuhnya yang masih terlihat padat berisi, meski usianya segera menginjak 46 tahun di 27 Maret mendatang.
Lagu pertama yang Mariah nyanyikan merupakan lagu wajib malam tahun baru, berjudul Auld Lang Syne. Saat menyanyikan Auld Lang Syne, posisi Mariah agak jauh dari penonton. Lagu ini dengan mulus dinyanyikannya. Gemuruh pengunjung pun ‘pecah’ di akhir lagu tersebut. Lalu, empat orang penari latarnya, menutup badan Mariah dengan puluhan bulu-bulu putih. Tentu saja, pengunjung menanti kejutan apa yang bakal terlihat setelah itu.
Beberapa detik berikutnya, melodi lagu Emotion yang dirilis Mariah tahun 1991 pun menghentak Times Square. Enam penari latar dengan energik menemani Mariah. Sayangnya, Mariah tak menyanyikan lagunya, kendati suaranya terus membahana di seantero Times Square. Ia tampak beberapa kali meraba bagian kalungnya yang berwarna silver, seperti mencari sesuatu. Lalu, pandangannya datar ke arah penonton dan memandang ke atas.
Lihat Mariah Carey Menyanyikan Emotions dengan 6x Whistle Register Mulus
Setelah lirik lagunya dilewatkan beberapa bait, di tengah lagu, Mariah Carey pun berucap: Ok. Kami tidak cek sound untuk lagu ini. Tak lama, sembari mengarahkan mic ke arah penonton, ia pun berucap: Bagaimana kalau penonton saja yang bernyanyi, oke? Lalu, Mariah pun berjalan dengan maksud tak jelas, ke kiri dan kanan panggung, dan sempat berjongkok sambil tetap mengarahkan mic ke arah penonton yang sudah tampak bingung. Aksi jongkoknya kemudian terhenti ketika salah seorang dancer mengajaknya ke tengah panggung. Dua orang dancer kemudian mengapitnya. Mariah mengangkat kaki kanannya, dan seorang dancer berkepala plontos memegang lututnya. Di saat itu, Mariah sempat mencoba untuk bernyanyi lagi. Dan hanya kata, ouw yeah panjang yang keluar dari mulutnya. Sang penari latar pun membawanya ke ujung kiri panggung, dan koreo yang sama dilakukan: mengangkat kaki kanan dan seolah hendak terjatuh, dengan paha dan lutut yang dipegang oleh dancer.
Melodi musik untuk lagu ke-3 mulai terdengar. Jelas, itu salah satu lagu hits Mariah Carey, We Belong Together. Seorang dancer membawanya ke sisi panggung yang lebih tinggi. Kali ini Mariah tampak berusaha bernyanyi. Tapi kemudian, jelas ia melakukan lipsing. Kendati (mungkin) penonton sudah tahu itu lipsing (bahkan dari lagu pertama), tampak sejumlah orang tetap menikmati. Mereka bergairah menari dan menyanyikan lagu We Belong Together.
Bait pertama, belum tuntas dilipsingnya. Di baris kedua bagian chorus, mulai pada lirik It’s still so hard to believe, Mariah dengan sengaja menjauhkan mic dari mulutnya. Ia seperti enggan untuk terus bernyanyi meski lipsing sekalipun. Waduh… Hal itu tertangkap jelas oleh kamera. Sampai kemudian, dancer berkepala plontos tadi menggendongnya turun ke panggung bagian bawah. Mariah masih mencoba lipsing lagi di bagian chorus itu, tetapi ia kembali enggan meneruskannya. Mic diturunkannya, padahal suaranya di lagu itu masih terdengar. Ia pun berlalu dengan bahasa tubuh yang seperti kesal, dan memasuki koreo puluhan bulu-bulu putih, sembari suaranya masih terdengar, lalu dancer menutupi pandangan penonton kepadanya dengan bulu-bulu putih yang menutup. Tampak para penonton masih terus menyanyikan lagu itu.
Di hampir penghujung lagu, koreo bulu putih terbuka lagi. Mariah muncul lagi. Kali ini mengumbar senyum manis khas Mariah Carey yang aduhai, sambil lipsing dan masih tampak memegang sesuatu di bagian kalungnya. Melempar senyum. Berjongkok, dan menyalami penonton di depannya. Lagu pun usai. Mariah tampak berusaha tegar, dan berucap akhir: Semoga semuanya menjadi lebih baik. Kelar penampilannya.
Performa idolaku, Mariah Carey, di konser akhir tahun 2016 tersebut terbilang buruk, atau dengan kata lain: gatot (gagal total). Mariah Carey bernyanyi tidak, lipsing pun nolak.
Sudah pasti, komentar tak sedap pun bermunculan, offline dan online. Di jagat online, banyak yang menilai, karir Mariah Carey ‘terbunuh’ dalam penampilannya itu, alias karir penyanyi hits lagu Hero itu sudah tamat.
Komentar lain yang berbau teknis pun ada. Tangan Mariah yang berkali-kali mencari-cari sesuatu di sekitar kalungnya, diprediksi sebagai upaya Mariah mencari ear-in monitor yang ia kenakan. Apakah ear-in monitor itu terlepas, ataukah tidak berfungsi, ini juga belum pasti.
Memang, sehari kemudian, perwakilan resmi sang diva, mengatakan terjadi masalah teknis saat penampilan Mariah.
“Sesaat sebelum naik ke panggung, Mariah telah memperingatkan tim produksi dan penanggung jawab panggung, bahwa ear-in monitor di telinganya tidak berfungsi,” demikian ucap perwakilan itu.
Nah loh… apakah tim produksi abai, untuk acara sebesar itu di akhir tahun, di Amerika, dan diva sekelas Mariah? Ouw… Sekali lagi, belum ada jawaban pasti.
Dan, ini penting… sekurang (sejelek) apapun kondisi teknisnya, Mariah tetap mau tampil. Artinya, ia paham betul dengan resiko yang ada. Diva selevel Mariah Carey, tentu saja kaya pengalaman manggung internasional, jadi mestinya ia mampu berimprovisasi menutupi kekurangan teknis dan non-teknis apapun itu.
Miris memang, jika konser bertaraf dunia oleh diva papan atas, yang mestinya live, harus tampil lipsing. Tapi, apa mau dikata, ‘sesuatu’ memang telah terjadi dengan Mariah Carey, sehingga seakan tidak mampu lagi membuat suara ciamiknya lestari. Apakah sesuatu itu adalah kehidupan perkawinannya yang gagal dengan presenter Nick Cannon, atau faktor usianya, ataukah tidak disiplin dan profesional menjaga kualitas suaranya, atau ada hal lain yang kita tidak tahu…
Ada apa Mariah Carey? Come on, I know you can do the best. Rise up!
Tulisan ini juga dimuat di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H