Dalam hal bertahan, Fano memang tidak sebaik Bayu Pradana. Di sinilah, peran Bayu menjadi pemain jangkar, yang wajib menjaga kedalaman tim. Bayu, harus lebih berkonsentrasi pada ‘pematah’ serangan lawan ketika menginjak lapangan permainan Indonesia. Jika itu disiplin dilakukan, Bayu akan menyeimbangkan lapangan tengah Indonesia.
 Boaz dan Ferdinand di lini depan
 Formasi 4-4-1-1
Kelihatannya, Riedl tidak terlalu memusingkan soal formasi yang akan diterapkannya. Yang penting baginya, pemain dapat bermain sebagus mungkin pada posisinya masing-masing. Namun begitu, formasi 4-4-1-1 adalah formasi terampuh yang bisa diterapkan kembali di leg ke-2 ini sebagaimana di leg pertama, dimana menempatkan Ferdinand sebagai second striker, tepat di belakang Boaz. Skema itu terbilang sukses meredam laju alur bola anak-anak Vietnam. Memang, Dari dulu, Timnas Indonesia biasanya mengandalkan formasi 4-4-2. Formasi ini pun sempat dipakai Riedl di fase grup.
Ferdinand, sebaiknya tidak usah banyak turun ke lapangan tengah apalagi sampai ke jantung pertahanan membantu defender, sebagaimana yang dilakukannya pada leg pertama, karena akan menguras tenaganya. Konsentrasi saja pada posisinya yang dapat membuka ruang, menunggu aliran umpan matang dari Rizky, Andik dan Lilipaly, atau bahkan (sesekali) dari Benny Wahyudi. Karena, sudah hampir pasti eksplosivitas Boaz akan dimatikan terus oleh pemain-pemain defender Vietnam.
Di atas menit ke 70 babak kedua, Riedl dapat memasukkan Evan Dimas mengganti Ferdinand, karena pemain ini tak sekadar pemain flamboyan di lini tengah. Evan cukup bagus jika didorong sebagai ‘penyerang lubang’. Evan akan piawai mengacak-acak pertahanan lawan dengan umpan-umpan satu-dua dan terobosan, yang sering dilakukannya sewaktu membela Timnas Indonesia U-19. Dan, dua lagi kelebihan Evan, ia pandai menempatkan posisi dan memiliki tendangan jarak jauh yang mumpuni.
Opsi lain, Evan menggantikan Boaz. Itu artinya, Ferdinand menjadi target man, dan Evan sebagai striker lubang.
Jika Evan menggantikan Ferdinand atau Boaz, maka Zulham dapat menggantikan Andik. Jika Lilipaly dan Bayu kedodoran tenaganya di babak kedua, maka salah satu dari Yanto Basna atau Fachrudin dapat masuk sebagai full back. Maka, Manahati Lestusen, pemain serba bisa ini, dapat menggantikan posisi Lilipaly atau Bayu Pradana. Manahati memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya. Passingnya pun bagus sebagaimana yang ditunjukkannya ketika membela klubnya sekarang, PS TNI dan Timnas U-23.