Mohon tunggu...
Calvin Stefanus
Calvin Stefanus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menkes Bungkam, Diplomasi Indonesia Menyongsong Masa Depan!

3 Oktober 2020   00:07 Diperbarui: 3 Oktober 2020   00:15 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(source: tribunnews.com)

Pekan ini, episode Mata Najwa menjadi pusat perhatian sebgaian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya, episode kali ini membahas mengenai 'kursi kosong' yang seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 

Najwa mengatakan bahwa setiap kali acara Mata Najwa mengangkat episode betema Pandemi, tim selalu mengirimkan undangan kepada Menkes, tetapi seringkali tidak direspons.

Terlepas dari itu, hal yang menarik adalah mengenai apa yang disampaikan oleh Najwa pada episode kali ini. Speech yang begitu menohok dan terkesan sarkasme membuat episode kali ini menjadi perhatian sebagian besar masyarakat dan menjadi trending di berbagai platform media sosial. Kebungkaman pihak Menkes kepada publik menjadi sorotan utama yang juga menjadi keresahan utama masyarakat Indonesia.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengatakan bahwa apa yang mereka (Komisi IX DPR RI) temukan saat rapat dengan Menkes dan jajarannya adalah komunikasi publik yang lemah. 

Dalam hal ini, nampaknya pihak Kemenkes mengabaikan second actor yang seharusnya ikut serta berperan dalam proses perumusan kebijakan publik. Salah satunya adalah media.

Alih-alih meratapi dan menebak-nebak ada apa dengan Menkes Indonesia, mari kita melihat kepada area yang lebih luas, yaitu mengenai peran Indonesia terkait pandemi covid-19 di kancah Internasioanl. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa aspek komunikasi publik dari pemerintah kepada masyarakat sangat buruk ketika berkaca kepada apa yang terjadi dengan Kemenkes terkait penanganan covid-19. Namun, mari kita melihat dan belajar dari bagaimana Kementrian Luar Negeri membangun hubungan yang baik dengan negara lain melalui diplomasi publik.

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita samakan perspektif mengenai diplomasi publik. Menurut Mcphail, diplomasi publik adalah proses global yang mengacu keada upaya komunikasi untuk menginformasikan, memengaruhi, dan melibatkan publik global untuk kepentingan nasional. Upaya tersebut memiliki prinsip transparansi dalam misinya dan bersumber terbuka pada fungsinya.

Komunikasi yang terbuka, interaksi yang intens, dan penjangkauan publik melalui manajemen berita dan opini menjadi sesuatu yang sangat penting dalam urusan diplomasi publik. 

Dalam jangka pendek, diplomasi publik adalah mengenai menyampaikan pesan (kepentingan negara) kepada publik asing dengan tepat, cepat, dan mudah dipahami.

Pada intinya, komunikasi publik adalah proses membangun hubungan dan saling pengertian antara pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran informasi. Proses ini akan menentukan bagaimana kerja sama yang akan terbangun bagi setiap negara yang terlibat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun