Saya merasa dalam kesenian inilah kita sewajarnya dapat mengekspresikan diri kita, tanpa adanya penilaian dari sekitar.
Bukan berarti penilaian sekitar menjadi tidak penting, tetapi ini membenarkan pernyataan bahwa rasa yang kita miliki sudah sepatutnya kita yang menilainya, karena kita yang merasakan. Pihak luar bisa menilai, tetapi hakekatnya tiap pribadi punya penilaiannya masing-masing terhadap rasa yang dimilikinya.Â
Intinya adalah keseimbangan ini menjadi penting dalam olah rasa untuk kita mengenal siapa diri kita, karena kepekaan terhadap sekitar muncul saat kita sudah bisa peka terhadap diri kita sendiri. Bagaimana kita ingin peka terhadap sekitar jika dengan diri sendiri pun kita tidak peka.
Pada akhirnya, semua kembali kepada diri masing-masing. Semua bisa mengartikan olah rasa dengan persepsinya sendiri. Begitupun dengan bentuk pelatihannya, tiap tiap orang bisa berbeda-beda caranya, pada hakekatnya semuanya benar jika tujuannya sama-sama untuk meningkatkan kepekaan rasa yang ada di diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H