Si botak bero(n)tak
Semoga helai-helai gugur si botak tak senilai gugur helai amarahnya
Rambut yang dulu berpintal-pintal ikal dan kini tak berbekal,
tanggallah sudah sutra milik otak
Si botak berotak, merindu sejumput yang bertabur di tanah
Tempat kemarin kutemukan berpunuk helai kegeraman sisa cukuran penjagal
Tak juga muram durja, ia pun berontak....
Ke mana rerumputan ikal itu?
Kerimbunan yang sempat basah oleh ketuban dan diusap oleh makhluk tak botak beralfabet "i"..."b"..."u"
Si botak berotak memandang siang yang menanak ubun dan otak
Segundul itulah kemarahannya, sebab nasibnya adalah sebuah rindu pada helai yang tak kunjung pulang
Semalam suntuk ia tak mampu tidur memikirkan cibiran anak-anak kampung sebelah
Otaknya telanjang, klinis, berkilat.......
Lihat, busana ubun-ubunnya tersingkap,
Bagai punya kelamin di atas kepala, ditumpangkanlah telapak menutupi ubun, terbirit menyisir gang-gang desa
Kini dipungutlah helai-helai geram-keram menghinggapi otak
Si botak pun berontak karena berotak
(Bilik kata, Nitapleat, 20 November 2019)
Penantian Pena
Pagi yang kental, selepas malam menyantap lelah
Kubangunkanmu dengan sebatang pena
Sebab kaulah itu tulisan yang belum pula tertulis
Sejak pena belum bergegas,
Seperti itulah rupa rinduku,
Kau ganjil yang belum tergenapi, sabda yang belum menjelma
Hidupku adalah mimpi-mimpi tentangmu
Sukmamulah yang kukejar di ujung keringat lelah pikiran
Dengan peluh nan limbung
Hingga pelupuk menunduk,
Tak kunjung kau terbentuk
Sebab rinduku menembus malam-malam suntuk,
Sangkarkan kau di atas lembar-lembar penantian................
(Bilik kata, Nitapleat, 20 November 2019)
Pecandu Kebebasan
Pekik buruh di Senin gemuruh
berduyun-duyun pejuang keluar dari sunyi desa
dengan bambu di tangan dan candu di dada
pedih perih tak buat terantuk
sebab kebebasan adalah candu tanpa pemberhentian
ia kegaduhan di tengah senyapnya bilik-bilik pabrik batu
ratapan ibu-ibu di antara sorak tawa pasar....
cacian remaja kumuh melawan anak-anak berseragam klinis
Lamat-lamat.... batu, besi, dan kayu berdesing hengkang dari kepalan-kepalan para pencandu
Dengan jengah, seorang pejuang bertitah: "Candu atas kebebasan adalah candu atas penindasan baru".
(Nita, 20 November 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H