Mohon tunggu...
Calvin JordanSimanjuntak
Calvin JordanSimanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Swasta D.I.Yogyakarta

Mahasiswa, D.I.Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Alami Perubahan Bentuk hingga Dampaknya bagi Jurnalis

17 Maret 2022   12:51 Diperbarui: 17 Maret 2022   13:23 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kilas Perjalanan Media dan Dampaknya. (Sumber : Pribadi)

Media massa mengalami berbagai perubahan bentuk, mulai dari retorika hingga sekarang ke ranah digital. Beberapa perubahan juga memberikan dampak bagi media dan jurnalis atau wartawan. Dampak yang dirasakan ada yang menutup media hingga jurnalis yang bekerja multiplatform.

Perubahan yang terjadi di media massa nampaknya terus terjadi. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya perubahan media yang digunakan. Lamanya perjalanan akan menjadi pengantar untuk melihat perubahan dalam media.

Perjalanan Media

Media mengalami perkembangan dari masa ke masa, baik dari perubahan bentuk hingga hal yang ada di sekitar media. Retorika mengawalinya, istilah ini digunakan untuk membahas logisnya suatu hal di publik. 

Berjalannya waktu Retorika dianggap tak relevan, muncullah Acta Diurna yang merujuk pada papan untuk menyampaikan kebijakan kepada masyarakat. Tidak hanya menyampaikan kebijakan saja, Acta Diurna juga menjadi bentuk dari jurnalisme yang informasi penting untuk publik. 

Seiring berkembangnya teknologi, munculah media lain menggantikan Acta Diurna. Ditemukannya teknologi mesin cetak mendorong adanya kegiatan jurnalisme.. Namun kemunculan koran dan mesin cetak saat itu belum diasosiasikan dengan kegiatan jurnalisme. 

Berjalan ke depan lagi, media cetak mulai beralih ke televisi dan radio. Pada saat ini jurnalisme mulai mengambil peranan untuk menyajikan informasi. Dimana salah satu contohnya adalah perusahaan BBC (British Broadcasting Communication).

Berjalannya waktu membuat teknologi internet muncul. Dengan adanya internet membawa media menggunakan istilah jurnalisme digital/online/multimedia. Bentuk media ini yang sekarang dapat kita nikmati sekarang.

Saat ini jumlah dari media tersebut sudah lebih banyak dari media konvensional (koran, televisi, dan radio). Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, beliau menyatakan dari 47.000 media terdapat 43.803 adalah media online.

Dampak Pada Media 

Perkembangan teknologi tidak hanya berdampak pada medianya saja, hal ini dapat dilihat dari cara mengkonsumsi informasi. Perubahan dapat dilihat dari media yang dipakai untuk mengkonsumsi informasi, yang awalnya media konvensional hingga ke media sosial maupun media online.

Internet mampu memberikan perubahan bukan hanya pada media saja, namun juga penyebaran dan cara produksi informasi. Kehadiran mampu memberi beberapa perubahan, baik dalam pengumpulan data hingga cara menyajikan data. Internet mampu memberi jurnalis banyak informasi, disisi lain hal itu mendorong jurnalis untuk menyajikannya dengan menarik.

Istilah tersebut mengacu pada digitalisasi, dimana konten di konversi ke dalam format data yang dibaca oleh komputer. Dampak digitalisasi dirasakan oleh media konvensional, dimana konten yang ada dikonversi dan didistribusikan ke platform digital.

Platform digital tersebut mengacu pada media sosial dan blog. Dengan adanya media sosial, masyarakat dapat berbagi informasi tanpa mempermasalahkan jarak dan waktu. Di sisi lain, blog sebagai bentuk lain media sosial juga menjadi tempat distribusi informasi. 

Kompasiana sebagai bentuk Citizen Journalism (Sumber : Kompasiana) 
Kompasiana sebagai bentuk Citizen Journalism (Sumber : Kompasiana) 

Blog dapat menjadi tempat distribusi dalam format jurnalisme, hal ini mendorong adanya citizen journalism. Istilah yang muncul dalam blog tersebut mengacu pada bukan wartawan profesional. Lanin menyatakan bahwa citizen journalism mengacu pada kumpulan, laporan, analisis, dan penyebaran informasi oleh warga (Kompasiana).

Secara tidak langsung, kita dapat tahu bahwa terdapat perubahan dalam memproduksi informasi. Dengan adanya internet mendorong adanya kegiatan prosumsi, mengacu pada kegiatan dimana konsumen dapat juga dapat memproduksi informasi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah warga dan mengacu pada Citizen Journalism.

Disisi lain perkembangan internet juga memunculkan istilah jurnalisme multimedia. Dalam hal ini pesan di produksi dengan menggunakan berbagai media, gambar, teks, suara, dan lain lain. Keadaan tersebut tentunya juga mengubah cara kerja jurnalis.

Dalam istilah jurnalisme multimedia, terdapat banyak kemampuan yang dibutuhkan. Kebanyakan menyebutkan kebutuhan untuk melakukan dan melibatkan multimedia. Kebutuhan tersebut mencakup, audio, video, foto, grafik. 

Kebutuhan tersebut dinyatakan oleh Mindy McAdams, “Your core duties will involve a variety of multimedia — audio, video, photos, informational graphics, and motion graphics — to support our core news content.” Hal ini berbeda dengan kondisi yang telah ada sebelumnya.

Keadaan tersebut berbeda dengan wartawan pada media konvensional. Dalam media konvensional, terdapat spesialisasi tersendiri. Spesialisasi ini memisahkan antara wartawan radio, cetak, dan televisi.

Secara produksi berita, masyarakat sekarang memiliki kesempatan dengan adanya citizen journalism. Namun disisi lain terdapat beberapa masyarakat juga yang masih mengkonsumsi media konvensional. Disisi lain juga ada beberapa yang menganggap bahwa media online sebagai pelengkap, namun juga ada yang melihat media online sebagai sumber utama.

Hal tersebut dilatarbelakangi dengan adanya digital native, digital immigrant, dan digital settler. Ketiga kategori tersebut memiliki cara berbeda dalam mengkonsumsi informasi. Digital Settler terbiasa dengan media konvensional dan kesusahan dalam menggunakan media online, disisi lain digital immigrant  yang cenderung familiar dengan internet.

Perubahan yang terjadi media membawa banyak perubahan. Beberapa perubahaan tersebut berdampak pada cara memproduksi informasi, cara mengkonsumsi, dan juga skill yang diperlukan jurnalis. Salah satu yang terjadi sekarang adalah digitalisasi, masyarakat dan jurnalis memiliki kesempatan sama untuk menyebarkan informasi. Disisi lain jurnalis mendapat tantangan baru untuk menguasai berbagai media.

Tidak hanya itu, media mendapat tantangan untuk bisa menyesuaikan perkembangan teknologi. Salah satunya adalah dengan adanya digitalisasi konten maupun konvergensi. Media tidak hanya memberitakan pada satu platform saja, melainkan mereka juga menyebarkannya melalui media sosial maupun web.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun