Senyum Sari semakin melebar saat dia duduk di sebelah Damar."Terkadang tak perlu banyak kata untuk ungkapkan rasa," katanya."Cinta dapat terpancar dalam keheningan,dalam perlakuan kita,saling memahami tanpa harus bicara."
Hatinya terasa hening dalam keheningan yang tak terucapkan tiba-tiba mengelilinginya seolah mendapati kebenaran - bahwa kasih sayang tidak sekadar berbicara dengan kata-kata tetapi juga tentang bagaimana dua hati saling merasakan meskipun tanpa kata-kata yang terucapkan.
Sejak saat itu sampai sekarang Damar dan Sari tidak lagi merasa butuh untuk menyatakan perasaan mereka secara lisan.Mereka berkomunikasi melalui hal-hal sederhana - senyum,tatapan,momen bersama.Yang tumbuh di antara mereka adalah perasaan sayang yang berkembang tanpa suara seperti gambar yang tercipta pelan-pelan,tanpa harus dipaksa.
Dan dalam setiap lukisan yang Damar buahkan ada satu ekspresinya yang tak pernah absen,dengan penuh upaya ia usahakan untuk menangkap secara penuh hatinya.Wajah yang dimaksud adalah Sari---tidak hanya terpampang di atas kanvas,tetapi juga merekah di dalam relung-relung hatinya.Cinta mereka,yang tumbuh dengan sunyi,telah menjelma menjadi karya senin tercantik yang pernah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H