Mohon tunggu...
Calon Pujangga
Calon Pujangga Mohon Tunggu... Lainnya - Masih amatiran. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung. :)

Calon Pujangga hobi menulis, membaca karya sastra dan berteater. Suka sama seni dan berwisata. Isinya kisah-kisah dan ragam konten lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Kisah Seekor Ibu Kucing dan Keempat Anaknya

7 Januari 2021   12:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:38 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh yang sering lewat di depan rumah?"

"Iya yang itu."

"Ada apa dengannya?"

"Tatapan matanya sangat tajam ketika aku berpapasan dengannya di perempatan jalan. Tampangnya judes dan kelihatannya ia galak deh. Aku jadi takut ya sudah aku balik ke rumah."

"Betul banget. Dia juga sering ngelihatin rumah kita. Apa jangan-jangan, ia ingin menculik kita?"

"Bisa jadi. Kita harus waspada dengannya."

"Kita belum pernah bercerita ini dengan ibu kan?"

"Belum pernah."

"Ya sudah, nanti sore ketika ibu kembali kita harus menceritakannya. Siapa tahu ibu juga pernah berpapasan juga dengannya."

Langit mulai berubah menjadi senja. Burung-burung beterbangan bernyanyi merdu. Anak-anak kucing mengamatinya dari teras, sering terpukau dengan itu. Embus angin yang dingin bertiup dan menerpa bulu-bulu mereka. Tak lama kemudian, ibu kucing datang membawa makanan. Mereka selalu menyambutnya penuh kehangatan dan kegembiraan. Semuanya masuk ke dalam rumah, melingkar dan menyantap makanan. Sembari bersantap, si anak kucing yang bercorak mirip ibunya mulai bercerita.

"Bu, jadi selama ini ada tante kucing berwarna abu-abu sering memata-matai kita di rumah, ketika ibu tengah pergi mencari makanan. Tatapannya tajam dan sepertinya dari ras anggora."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun