Aku sudah menyukaimu sejak pertama kita bertemu, Nanda. Tetapi aku tetap menunggu hingga akhirnya hari ini kau mengutarakan semua perasaanmu. Terima kasih Nanda, aku sangat senang." Aku tidak percaya dengan apa yang Tior, orang yang kusuka sejak 4 tahun lalu ucapkan barusan.Â
Aku pun bertanya "J-jadi, koko juga suka aku sejak pertama kita bertemu?" "Ya! Tepat sekali. Jadi Nanda, maukah kau menjadi pacarku?" "Aku mau, tapi aku tidak ingin kita putus apapun yang terjadi, Ko. Karena salah satu hal yang paling aku takuti adalah kehilangan, dan aku tidak mau kehilangan koko hanya karena masalah-masalah kecil." "Baiklah, tapi akan ada saatnya kita harus putus nanti, Nanda."
Aku kecewa mendengar perkataannya dan berkata "Kalau begitu kita tidak usah pacaran saja, Ko!" "Tunggu dulu, aku belum selesai berbicara. Maksudku yaitu akan ada saatnya kita akan putus dan berganti hubungan menjadi suami-istri" Aku terpana dengan kata-kata yang diucapkan oleh kekasihku ini.Â
"Koko sungguh membuatku kaget sekaligus senang. Aku akan menanti 'putus' tersebut bersamamu. Aku mencintaimu, Ko!" "Aku mencintaimu juga, Nanda!"