Yoga merupakan olahraga yang berasal dari India yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kata yoga berasal dari bahasa sanskerta ‘yuj’ yang berarti menggabungkan atau menyatukan, selaras dengan aktivitasnya yang menyatukan olah fisik dan olah pernapasan.
Yoga bermanfaat untuk memperkuat otot-otot tubuh, meningkatkan fleksibilitas, menenangkan pikiran hingga dapat mengatasi stress. Olahraga Yoga dapat dilakukan sendirian maupun bergabung dengan komunitas yoga. Saat ini sudah banyak komunitas yang tersebar di Indonesia salah satunya adalah Padma Yoga.
Padma Yoga merupakan salah satu komunitas olahraga yoga yang berlokasi di Yogyakarta. Kelas yoga di komunitas ini dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu dan Minggu. Awalnya, latihan Yoga dilaksanakan di kawasan kampus UGM dan saat ini Latihan dilakukan di Area Hotel Royal Ambarukmo. Tepatnya di Pasanggrahan Ambarrukmo pada area Bale Kambang.
Koordinator sekaligus ketua dari komunitas Padma Yoga, Sulistyowati atau yang akrab disapa Lies, menuturkan bahwa alasan pemilihan lokasi di Bale Kambang adalah untuk menggunakan Bale Kambang seperti fungsi utamanya.
“Dulu di Kampus UGM, lalu dari Ambarukmo ingin Bale Kambang digunakan sebagaimana fungsi awalnya, tempat meditasi Sri Sultan Hamengkubuwono VII, sejak saat itu Yoga dilaksanakan di sini (bale kambang) sampai sekarang” ucap Lies.
Awalnya komunitas yang dirintis sejak tahun 2014 ini tidak memiliki banyak anggota. Animo masyarakat yang tinggi membuat Padma Yoga saat ini telah memiliki anggota berjumlah antara 70 hingga 80 orang. Anggota Komunitas Padma Yoga ini memiliki latar belakang usia yang beragam. Dari yang berusia 30 tahunan, hingga yang hampir berusia 70 tahun, semuanya masih lincah dan antusias mengikuti kelas di Padma Yoga.
Olahraga dengan Sejuta Manfaat
Lies memberikan intruksi gerakan yoga. Seluruh peserta kemudian mengikuti intruksi satu persatu. Sikap demi sikap yoga dilaksanakan dalam latihan dengan khidmat. Peserta mengikuti latihan dengan rileks sambil menutup mata. Lies selalu mengingatkan kepada setiap peserta untuk tetap fokus.
Latihan yang dilakukan Komunitas Padma Yoga meliputi latihan pernapasan dan latihan-latihan fisik. Latihan pernapasan menjadi latihan utama bagi komunitas ini. Sedangkan untuk olah fisik menyesuaikan sesi. Setiap sesi dilakukan dengan waktu fleksibel, biasanya berlangsung selama 90 menit.
Latihan dimulai dengan pemanasan. Lies kemudian memberikan intruksi untuk menarik napas dan diikuti seluruh peserta. Selanjutnya ia memberi aba-aba untuk menghembuskan napas yang kembali diikuti oleh seluruh peserta. Setiap tarikan dan hembusan napas diikuti dengan gerakan yang telah diinstruksikan oleh Lies.
Setiap gerakan dilakukan dengan lembut dan perlahan. Tidak henti-hentinya Lies mengingatkan untuk tetap rileks. Lies menuturkan jika latihan yoga memiliki banyak manfaat. Menurutnya, yoga dapat menyeimbangkan kesehatan fisik dan psikis.
“Yoga itu kan, tentang harmonisasi, melalui yoga dapat menyelaraskan tidak hanya soal kesenatan fisik tetapi juga kesehatan mental, itu bisa didapat keseimbangan-keseimbangan latihan,” ucap Lies
Ida Feptiani, salah satu peserta asal Yogyakarta, menuturkan bahwa ia benar-benar mendapatkan efek positif dari latihan yoga. Ia merasa tubuhnya menjadi lebih bugar setelah mengikuti Latihan yoga. “Kalau untuk manfaat yang saya rasakan, dulu kalau bersepeda sering merasa ngos-ngosan, tapi setelah mengikuti beberapa kali latihan, jadi sudah tidak lagi ngos-ngosan,” ucapnya di sela-sela latihan bersama Padma Yoga.
Aktif Terlibat dalam Kegiatan Sosial
Tidak hanya kegiatan Latihan rutin, komunitas Padma Yoga juga aktif dalam mengikuti kegiatan sosial. Padma yoga pernah ikut serta dalam kegiatan peringatan Earth Hour. Peringatan Earth Hour merupakan bentuk keprihatinan dari masyarakat atas konsumsi listrik dunia yang tinggi. Aksi ini dilakukan dengan mematikan lampu selama satu jam mulai pukul 20.30 hingga 21.30.
Alih-alih hanya mematikan lampu, komunitas ini menggelar aksi simbolis yoga di tengah kegelapan. Sumber cahaya satu-satunya berasal dari lilin yang disusun membentuk hati. Aksi simbolis ini diikuti oleh beberapa perwakilan anggota komunitas Padma Yoga di Kawasan Gedung Graha Sabha Pramana UGM pada peringatan Earth Hour tahun 2018. Lies menurutkan jika Padma Yoga rutin terlibat dalam aksi peringatan Earth Hour dari tahun ke tahun.
Selain peringatan Earth Hour, Padma Yoga juga aktif dalam kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial dilakukan secara rutin tiap tahunnya. Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan Hotel Royal Ambarukmo.
Pada Juni 2015, Padma Yoga menggelar kegiatan pemeriksaan Kesehatan bagi warga dan pemberian alat tulis bagi anak-anak yang tinggal di sekitar Candi Barong. Kegiatan yang diberi nama Cara Sehat ala Padma Yoga tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Yoga Internasional.
Tepat satu tahun setelahnya kegiatan sosial dilaksanakan di Kawasan Candi Plaosan. Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini Padma Yoga kembali menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu dan anak yang tinggal di sekitar kawasan Candi Plaosan. Namun, pada tahun 2016 ini Padma Yoga tidak membagikan alat tulis tetapi membagikan bingkisan tanda kasih berupa sembako ke warga sekitar.
Pada Mei 2020, kegiatan bakti sosial dilakukan dengan membagikan 250 paket sembako di tiga daerah, yaitu : Dusun Karangmojo, Paliyan Gunung Kidul; sekitar RSUD Panembahan Senopati dan Pasar Bantul; dan Dusun Kentolan, Guwosari, Pajangan, Bantul.
Kegiatan bakti sosial juga tetap dilaksanakan ketika pandemi berlangsung. Bakti sosial yang digelar pada 17 April 2021 tersebut dilaksanakan dalam rangka memeringati hari kartini. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan bakti sosial dilakukan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Wredha Budhi Luhur, Bangunjiwo, Kasongan Bantul. Pada bakti social ini, Padma Yoga membagikan bingkisan berupa sembako kepada seluruh lansia yang tinggal di sana.
Besar harapan Lies agar kegiatan latihan yoga dan kegiatan sosial dapat terus terlaksana karena bersamaan itu, Padma Yoga dapat turut serta dalam ‘memasyarakatkan’ yoga. Ia juga berkeinginan agar olahraga yoga dapat diikuti oleh semua kalangan dari anak-anak hingga lansia.
“Saya berharap agar yoga ini bisa diikuti semuanya, dari anak-anak hingga lansia, tanpa batasan usia. Saya ingin agar orang tidak mikir kalau gerakan dalam olahraga yoga itu sulit karena yoga ini mengukur kemampuan masing-masing. Yang penting dicoba saja dulu” ucap Lies.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H