Mohon tunggu...
Cakrawati Sudjoko
Cakrawati Sudjoko Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana Ketahanan Energi di Universitas Pertahanan

Growth with Renewable Energy

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Urgensi Perkembangan Baterai untuk Percepatan Kendaraan Berbasis Listrik di Indonesia

8 Juni 2021   08:56 Diperbarui: 8 Juni 2021   11:26 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya KBLBB maka memberikan solosi dan dapat membantu pemerintah dalam melakukan penghematan biaya energy dan ketergantungan import BBM, sebagai alat transportasi yang bebas polusi dan ramah lingkungan, serta solusi alternative dalam mendukung Zero Emisi di Indonesia.Hal ini tertuang dalam Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program KBL Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. 

Selain itu, dukungan pemerintah tentang dukungan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) juga di dukung pada kebijakan pemerintah pada :

  • Pergub Bali No. 48/2019 - Dukungan pengembangan industri kendaraan listrik dalam konteks lokal (provinsi), termasuk pembentukan komite percepatan adopsi BEV
  • PP No. 73/2019 - Pembebasan pajak barang mewah untuk BEV dan PHEV (akan diterapkan pada 2021)
  • Pergub DKI Jakarta No. 3/2020 - Pembebasan pajak pendaftaran untuk BEV (hingga 2024)
  • Permendagri No. 8/2020 - Pemotongan pendaftaran dan pajak tahunan untuk BEV sebesar 70-80% untuk diterapkan secara nasional
  • Permen ESDM No. 13/2020 - Penyediaan dan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik

Berbagai instansi pemerintah dan BUMN sudah menyiapkan program pengembangan kendaraan listrik. Kementerian Perindustrian telah membuat rencana produksi dan penjualan kendaraan listrik. Produksi mobil listrik diproyeksikan akan meningkat dari 150 ribu unit pada tahun 2020 menjadi 1,2 juta unit pada tahun 2035 atau meningkat rata-rata sebesar 15% per tahun. 

Sumber: BPPT.go.id
Sumber: BPPT.go.id
Sedangkan produksi sepeda motor listrik akan meningkat dari 800 ribu unit pada tahun 2020 menjadi 4,5 juta unit pada tahun 2035 (meningkat rata-rata 12% per tahun). Pengembangan ini harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur charging station untuk umum atau sering disebut stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). 

PLN mengemukakan bahwa kebutuhan SPKLU pada tahun 2030 mencapai 7.146 unit. Berdasarkan sumber dari PLN perbandingan antara jumlah mobil listrik dengan jumlah SPKLU sekitar 10,29. IEA juga merangkum perbandingan tersebut dan untuk tahun 2018 sebesar 9,46 dengan tipe SPKLU 73% slow charging station dan sisanya 27% fast charging station. Untuk mendukung operasional mobil listrik dan sepeda motor listrik pada skenario KBL, jumlah SPKLU diperkirakan akan mencapai 430 ribu unit pada tahun 2030 dan meningkat menjadi 3,31 juta unit pada tahun 2050.

Di Indonesia Presiden Joko Widodo berencana ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat industri mobil listrik dunia. Salah satu upaya
untuk mempercepat hal tersebut, pemerintah berupaya melakukan hilirisasi industri nikel yang nantinya diproduksi menjadi baterai lithium yang merupakan komponen utama dalam mobil listrik. 

Selain itu, aturan ekspor nikel dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian diperketat dimana nikel dengan kadar rendah, yakni dibawah 1,7% tidak diperkenankan lagi untuk diekspor mulai Desember 2019. 

Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) adalah program pemerintah untuk meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM.

Dalam melakukan pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan KBLBB, salah satunya dengan industry baterai yang menjadi komponen paling penting dalam pembuatan kendaraan listrik. 

Saat ini perusahaan dan BUMN di Indonesia sedang berusaha memberikan peranan yang besar dalam pengembangan industry baterai. Dalam mendukung program KBLBB sudah terbentuk holding baterai BUMN yaitu Holding yang bernama Indonesia Battery Corporation (IBC). Pembentukan holding baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) itu sudah disepakati oleh keempat anggotanya yaitu holding pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Dalam mengembangkan program mobil listrik nasional, diperlukan dukungan yang serius dari berbagai pihak, terutama dukungan nyata dari pemerintah yang diwujudkan dengan pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diperlukan kerja sama yang sinergis dan berkesinambungan antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, BUMN dan Swasta untuk menyukseskan program KBLBB tersebut. Selain itu pemerintah dan BUMN harus mempelopori penggunaan mobil listrik dengan menggunakan mobil listrik hasil karya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun