Konsumsi besar bahan bakar fosil dan peningkatan gas rumah kaca emisi membawa dampak lingkungan yang drastis yang telah menyebabkan peningkatan permintaan global untuk mengembangkan metode pemanenan dan penyimpanan energi secara berkelanjutan.Â
Pada tahun 2018 penggunaan energi di sektor transportasi mencapai 352,9 juta SBM yang pangsanya mencapai 40% dari total kebutuhan energi. Sub-sektor transportasi darat diprakirakan mengkonsumsi 90% dari penggunaan energi di sektor transportasi. BBM terutama bensin dan minyak solar mendominasi penggunaan energi di sub-sektor ini.
Penggunaan kendaraan di Indonesia saat ini sudah semakin bertambah banyak, baik itu kendaraan beroda dua maupun empat. Untuk menarik minat pengguna kendaraan, para perusahaan pembuat otomotif berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi teknologi untuk merancang kendaraan-kendaraan yang murah, efisiensi, cepat, serta mudah digunakan. Salah satunya kendaraan berbahan bakar listrik.
Saat ini kendaraan listrik semakin giat dikembangkan, bahkan sudah mulai banyak dijual dipasaran dunia, termasuk di Indonesia, karena harga kendaraannya yang sangat mahal serta masih sangat diperhitungkan tentang bahan bakar dari kendaraan itu sendiri yaitu baterai.
Baterai adalah salah satu komponen mobil listrik yang sangat penting, baterai digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem kelistrikan serta sebagai tempat untuk menyimpan energi listrik pada saat terjadi proses pengisian.Â
Baterai berfungsi untuk mensuplai arus listrik pada saat sistem starter agar mesin dapat dihidupkan, lampu-lampu dan komponen-komponen kelistrikan lainnya. Baterai sangat diperlukan dan memiliki urgensi tinggi karena berbagai jenis energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, maupun air tidak dapat digunakan secara langsung bila energi yang dihasilkan kurang optimal. Oleh karena itu baterai yang digunakan untuk media penyimpanan energi listrik adalah jenis baterai skunder
Perbedaan utama di antara baterai-baterai tersebut terletak pada kimia katodanya. Dua dari berbagai tipe LIBs yang paling digunakan saat ini adalah Lithium Nickel Cobalt Aluminium (LiNiCoAlO2 atau NCA) dan Lithium Nickel Managnese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2 atau NMC). Keduanya banyak digunakan untuk kebutuhan berbagai peralatan elektronik dan EVs.Â
Jenis lain adalah lithium nickel oxide (LiNiO2 atau LNO) yang digunakan untuk EVs. Secara singkat, hampir semua pembuatan LIBs sekarang bergantung pada nikel. Diperkirakan kebutuhan nikel dunia meningkat signifikan karena pertumbuhan industri LIBs. Karena lebih ekonomis dan memiliki tingkat kepadatan energi lebih tinggi, nikel menjadi pilihan untuk bahan baku pembuatan LIBs untuk EVs.
Selain itu program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) adalah suatu langkah percepatan yang dilakukan guna mewujudkan implementasi kendaraan listrik di Indonesia sesuai dengan target yang sudah direncanakan.Â