Mohon tunggu...
Cakra Dep
Cakra Dep Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Depok, Kampanye Hitam dan Kebodohan Relawan Mie Instan

18 Oktober 2015   23:17 Diperbarui: 19 Oktober 2015   07:43 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kampanye hitam pilkada depok"][/caption]

Kampanye hitam adalah hal yang jamak terjadi. Dikarenakan "biasa terjadi" maka orang menganggapnya sesuatu hal yang boleh dilakukan dan media sosial menjadi sasaran empuk penyebaran fitnah ala kampanye hitam. Hal ini berlanjut sejak pilpres hingga sekarang masuk di pilkada serentak. Meski ada UU ITE No.11 2008 , orang tidak peduli maen hajar dan main sebar.

Kota depok , saat ini bersama kota-kota lainnya sedang menghangat pertarungan antar relawan dalam mempengaruhi masyarakat. Baik itu relawan intektual yang mengedepankan pembahasan program ataupun relawan mie instant , relawan yang amat sangat gahar dan sadis menyerang calon seberang namun masih berharap dirayu agar mendapatkan barang sebungkus rokok dan mie instant untuk dibawa pulang.

Selaras dengan catatan saya disini , tentang betapa uniknya para relawan politik di pilkada depok. Maka peperangan dunia mayapun tentang pilkada kota depokpun saat ini sangat tidak unik , tidak beretika dan benar-benar muka tebal. Bagaimana tidak menyebalkan , dalam sehari ada puluhan konten negatif yang menjurus ke kampanye negatif diluncurkan oleh salah satu pihak relawan. Konten tersebut dipaksakan menyebar ke akun-akun yang diperkirakan memiliki potensi sebagai salah satu pemilih yang terdaftar di DPT di pilkada Kota Depok.

Hal tersebut adalah langkah mundur dan langkah bodoh karena apapun alasannya , lebih banyak merugikan dibandingkan menguntungkannya. Antara lain:

  1. Potensi terjerat UU ITE No.11 2008
  2. Merugikan diri sendiri
  3. Potensi menguntungkan pihak lawan
  4. Potensi merusak tatanan masyarakat dan menjadi sumber konflik
  5. Langkah mundur dalam demokrasi
  6. Menunjukkan kondisi tim anda yang sesungguhnya

Potensi terjerat UU ITE No.11 2008

Betapa bodohnya relawan mie instant ini merilis puluhan serangan tanpa data dan fakta , sehingga mudah dijerat UU ITE. Biasanya memang orang yang terbawa nafsu ingin mempengaruhi orang lain tanpa berpikir panjang membuat meme , membuat artikel dan konten-konten lainnya untuk menyerang pihak lawan. Dan seperti siklus yang terus berputar, semakin mereka menciptakan konten negatif untuk dipublish maka semakin dia terjerat oleh nafsunya sendiri untuk terus memproduksi. Seringkali , tanpa disadari hal-hal yang sudah bisa dikategorikan menyentuh ranah hukum tetap dipublish bahkan dengan konyol melakukan pembelaan dengan cara konyol pula kepada orang-orang yang mengingatkannya bahwa konten tersebut sudah melewati batas.

Pada beberapa kasus , beberapa hari kemudian relawan mie instant ini tersadar dan segera menghapus konten konten yang dia ciptakan. Namun dia lupa bahwa pihak lawan sudah mencapture semua serangan dan bisa dijadikan bukti di persidangan. Jika tidak salah , ekses serangan kampanye hitam di pilkada depok beberapa sudah ada laporan ke pihak berwajib dan beberapa akun maupun postingan yang sangat kasar sudah dinonaktifkan.

Merugikan diri sendiri

Jelas ini sangat merugikan diri sendiri ! Betapa bodohnya para relawan mie instant itu melakukan serangan kampanye hitam secara terang-terangan bahkan menggunakan akun pribadi maupun akun-akun yang sudah jelas terafiliasi dengan dirinya. Ini namanya , mencari masalah!

Banyak ruginya antara lain kerugian dari viral dosa adalah kerugian yang tidak bisa dihitung, kerugian rusaknya nama baik dan kerugian karena tersangkut masalah hukum. Dan kerugian yang mungkin agak menyebalkan adalah , ketika terjadi proses hukum maka siap-siaplah berjuang sendirian!

Jangan dikira orang yang dibela mati-matian hingga rela membuat fitnahan dan menyebarkan ke media sosial akan menolong. Bisa jadi mereka akan ngacir dan berkelit bahwa mereka sudah melarang agar tidak menggunakan kampanye hitam. Sudah tau khan betapa ribetnya jika sebuah perkara sudah masuk ke polisi dan pengadilan?

Bersiaplah keluar uang banyak , keluarga ikut kena getahnya dan silahkan menangis sendirian dipojok kamar kalau sudah menyadari bahwa yang sudah dilakukan adalah kebodohan yang luar biasa.

Potensi menguntungkan pihak lawan

Black campaign adalah cara kuno untuk mendulang suara karena black campaign selalu justru menguntungkan pihak lawan. Anda mungkin bisa mempengaruhi 1 atau 2 orang , tapi ada ratusan orang yang muak dengan kelakuan anda. Dan mereka akan lebih bersimpati kepada pihak yang anda serang.

Apakah itu kampanye cerdas? Apakah pola kampanye seperti cocok dengan jargon "PERUBAHAN" ? Dengan kalkulasi model apapun , anda tidak akan bisa meraih kemenangan dengan model seperti itu kecuali menampilkan kebodohan.

Potensi merusak tatanan masyarakat dan menjadi sumber konflik

Berkali-kali saya katakan bahwa kelakuan relawan mie instant dengan menciptakan kampanye hitam adalah kebodohan yang luar biasa. Karena hal besar berupa perpecahan bisa terjadi di tengah-tengah masyarakat kota Depok pada khususnya. Perselisihan berpotensi berlanjut di akar rumput dan merusak tatanan yang sudah tertata rapi di masyarakat. Apakah itu perubahan yang diharapkan?

Konflik masyarakat akibat kelakuan tengik beberapa oknum relawan mie instant ini tidak sebanding dengan hasil pilkada itu sendiri. Banyak yang dikorbankan gara-gara kebodohan segelintir orang yang bernafsu agar jagoannya menang dan berharap mendapatkan kue pembangunan lebih besar. Dan sangat disayangkan , salah satu calon tidak hadir di acara deklarasi kampanye damai apapun alasannya.

Langkah mundur dalam demokrasi

System demokrasi adalah system yang diharapkan menjadi jalan tengah yang adil bagi semua orang dalam hal peralihan kekuasaan. Namun melihat potensi kerusakan akibat kampanye hitam , hal ini jelas merupakan sebuah kemunduran dalam berdemokrasi. Kebebasan seseorang untuk berpikir dan memilih calon yang dianggap bisa mewakili harapannya dibajak dengan konten-konten fitnah sehingga tidak ada lagi ruang jernih untuk merenung karena batin sudah keracunan.

Pilkada adalah produk demokrasi yang seharusnya dijalankan secara fair tanpa perlu menggunakan cara-cara picik. Namun melalui kampanye hitam , demokrasi dirampok , dibajak dan diperkosa oleh para relawan yang lantang mengenalkan dirinya sebagai pejuang demokrasi. Pejuang demokrasi ta* kucing!

Menunjukkan kondisi tim anda yang sesungguhnya

Mengamati bagaimana pihak yang menjadi target kampanye hitam tidak merespon secara brutal dan malah santun dalam menyikapi , hal ini bisa dibaca sebagai petunjuk riil kondisi masing-masing tim yang bertarung di pilkada depok. Orang yang merasa akan kalah biasanya akan bersifat lebih menyerang secara agresif dibandingkan pihak yang merasa berada di atas kertas. Kekalutan dan kebuntuan berpikir akan mudah merasuki dalam batin mereka dan mendorong untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya akan semakin memperpuruk kondisi yang diperjuangkan.

Pilkada Kota Depok , sudah terbaca siapa pemenangnya terlebih jika pola yang sama masih dijalankan dan sepertinya akan tetap dijalankan dengan pola yang sama dalam 2 bulan ke depan. Karena berdasarkan pengamatan saya sepertinya serangan kampanye negatif dilakukan secara struktural dan bisa dikatakan menjadi keputusan bulat tim pemenangan salah satu calon.

Hal ini bisa kita cermati dari banyaknya produk kampanye hitam yang sudah diluncurkan. Kedua media yang digunakan oleh salah satu pasangan untuk berkampanye malah merilis konten-konten "playing victim" dan seakan-akan seperti "gayung bersambut" ke isu-isu yang diciptakan oleh para relawannya. Ketiga , adanya jumpa pers yang menunjukkan dirinya di dzolimi. Misalkan yang barusan terjadi , playing victim merasa didzolimi oleh KPUD yang ternyata adalah ketidakpahaman tim mereka sendiri tentang peraturan dan tatacara pilkada. Semoga saja pengamatan saya salah , kampanye hitam hanya dilakukan oleh oknum-oknum meski banyak dan serempak dan bukan role model campaign yang diambil.

Saya sendiri tidak habis pikir kenapa kampanye hitam dan playing victim yang dijalankan padahal jelas-jelas itu merugikan dirinya sendiri. Jika yang dikejar adalah sebagai media cepat untuk popularitas apakah tidak ada cara kreatif lain? Dalam sudut pandang saya , hal tersebut berbanding terbalik dengan propaganda perubahan yang didengungkan. Jika memang pengamatan saya salah , semoga artikel ini menjadi bahan masukan untuk mengevaluasi relawan agar jangan melakukan kampanye hitam.

After all...

Semua ini adalah hasil pengamatan saya yang sangat terbatas jadi bisa salah bisa juga memang demikian kenyataannya. Namun yang perlu disikapi adalah kondisi saat ini di pilkada Kota Depok adalah cermin pilkada di kota-kota lainnya. Mungkin , kondisi saat ini di Kota Depok juga terjadi di tempat lain yang terlibat dalam pilkada serentak. Disini , kadang saya khawatir bahwa pilkada serentak adalah awal terjadinya perpecahan di masyarakat secara serentak pula. Karena potensi perpecahan akan tercipta dan Kota Depok adalah salah satu contohnya.

Semoga Allah masih tetap sayang sama bangsa nusantara dan melindungi kami dari kelakuan amoral ala relawan mie instant dengan kampanye hitamnya.

Ilustrasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun