Black campaign adalah cara kuno untuk mendulang suara karena black campaign selalu justru menguntungkan pihak lawan. Anda mungkin bisa mempengaruhi 1 atau 2 orang , tapi ada ratusan orang yang muak dengan kelakuan anda. Dan mereka akan lebih bersimpati kepada pihak yang anda serang.
Apakah itu kampanye cerdas? Apakah pola kampanye seperti cocok dengan jargon "PERUBAHAN" ? Dengan kalkulasi model apapun , anda tidak akan bisa meraih kemenangan dengan model seperti itu kecuali menampilkan kebodohan.
Potensi merusak tatanan masyarakat dan menjadi sumber konflik
Berkali-kali saya katakan bahwa kelakuan relawan mie instant dengan menciptakan kampanye hitam adalah kebodohan yang luar biasa. Karena hal besar berupa perpecahan bisa terjadi di tengah-tengah masyarakat kota Depok pada khususnya. Perselisihan berpotensi berlanjut di akar rumput dan merusak tatanan yang sudah tertata rapi di masyarakat. Apakah itu perubahan yang diharapkan?
Konflik masyarakat akibat kelakuan tengik beberapa oknum relawan mie instant ini tidak sebanding dengan hasil pilkada itu sendiri. Banyak yang dikorbankan gara-gara kebodohan segelintir orang yang bernafsu agar jagoannya menang dan berharap mendapatkan kue pembangunan lebih besar. Dan sangat disayangkan , salah satu calon tidak hadir di acara deklarasi kampanye damai apapun alasannya.
Langkah mundur dalam demokrasi
System demokrasi adalah system yang diharapkan menjadi jalan tengah yang adil bagi semua orang dalam hal peralihan kekuasaan. Namun melihat potensi kerusakan akibat kampanye hitam , hal ini jelas merupakan sebuah kemunduran dalam berdemokrasi. Kebebasan seseorang untuk berpikir dan memilih calon yang dianggap bisa mewakili harapannya dibajak dengan konten-konten fitnah sehingga tidak ada lagi ruang jernih untuk merenung karena batin sudah keracunan.
Pilkada adalah produk demokrasi yang seharusnya dijalankan secara fair tanpa perlu menggunakan cara-cara picik. Namun melalui kampanye hitam , demokrasi dirampok , dibajak dan diperkosa oleh para relawan yang lantang mengenalkan dirinya sebagai pejuang demokrasi. Pejuang demokrasi ta* kucing!
Menunjukkan kondisi tim anda yang sesungguhnya
Mengamati bagaimana pihak yang menjadi target kampanye hitam tidak merespon secara brutal dan malah santun dalam menyikapi , hal ini bisa dibaca sebagai petunjuk riil kondisi masing-masing tim yang bertarung di pilkada depok. Orang yang merasa akan kalah biasanya akan bersifat lebih menyerang secara agresif dibandingkan pihak yang merasa berada di atas kertas. Kekalutan dan kebuntuan berpikir akan mudah merasuki dalam batin mereka dan mendorong untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya akan semakin memperpuruk kondisi yang diperjuangkan.
Pilkada Kota Depok , sudah terbaca siapa pemenangnya terlebih jika pola yang sama masih dijalankan dan sepertinya akan tetap dijalankan dengan pola yang sama dalam 2 bulan ke depan. Karena berdasarkan pengamatan saya sepertinya serangan kampanye negatif dilakukan secara struktural dan bisa dikatakan menjadi keputusan bulat tim pemenangan salah satu calon.
Hal ini bisa kita cermati dari banyaknya produk kampanye hitam yang sudah diluncurkan. Kedua media yang digunakan oleh salah satu pasangan untuk berkampanye malah merilis konten-konten "playing victim" dan seakan-akan seperti "gayung bersambut" ke isu-isu yang diciptakan oleh para relawannya. Ketiga , adanya jumpa pers yang menunjukkan dirinya di dzolimi. Misalkan yang barusan terjadi , playing victim merasa didzolimi oleh KPUD yang ternyata adalah ketidakpahaman tim mereka sendiri tentang peraturan dan tatacara pilkada. Semoga saja pengamatan saya salah , kampanye hitam hanya dilakukan oleh oknum-oknum meski banyak dan serempak dan bukan role model campaign yang diambil.
Saya sendiri tidak habis pikir kenapa kampanye hitam dan playing victim yang dijalankan padahal jelas-jelas itu merugikan dirinya sendiri. Jika yang dikejar adalah sebagai media cepat untuk popularitas apakah tidak ada cara kreatif lain? Dalam sudut pandang saya , hal tersebut berbanding terbalik dengan propaganda perubahan yang didengungkan. Jika memang pengamatan saya salah , semoga artikel ini menjadi bahan masukan untuk mengevaluasi relawan agar jangan melakukan kampanye hitam.
After all...