Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Indonesia Sepatutnya Kuat di Sektor Energi

31 Agustus 2017   17:08 Diperbarui: 31 Agustus 2017   17:24 3300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://bimg.antaranews.com

 7. Investasi Pada Energi Terbarukan

Sumber: https://www.tambang.co.id
Sumber: https://www.tambang.co.id
Bauran bahan bakar (fuel mix) yang direncanakan di Indonesia dirancang untuk mencapai produksi berbiaya termurah dengan memaksimalkan persentase batubara dan gas dalam bauran tersebut. Kontribusi batubara dan gas diproyeksikan untuk mencapai 84% dari total produksi listrik di tahun 2017. Namun terdapat pula kesempatan untuk meningkatkan kontribusi dari energi terbarukan dalam fuel mixIndonesia, khususnya dengan geothermal, hidro, dan biomassa.

Potensi geothermal diperkirakan akan mencapai 27 GW dibanding kapasitas terpasang saat ini yang sekitar 1 GW, sedangkan potensi yang belum dimanfaatkan pada hidro di Indonesia sekitar 70 GW. Tenaga surya memiliki potensi yang lebih rendah, namun masih menjanjikan, khususnya di Indonesia bagian timur.

Sejumlah teknologi ini, termasuk biomassa, masih membutuhkan pengembangan teknologi lebih lanjut sebelum mencapai tingkat ekonomis (economically viable). Energi terbarukan lain seperti tenaga surya masih belum kompetitif dalam skala besar dan untuk mencapai paritas grid (grid parity), namun bisa menjadi pilihan ekonomis untuk pembangkit listrik yang tersebar dibandingkan dengan bahan bakar minyak dan distilat yang sangat mahal (keduanya memiliki biaya energi yang disetarakan di kisaran 2.300 - 2.500 Rupiah/kilowatt).

Energi geothermal telah kompetitif di beberapa kawasan, namun kenaikan tarif atas kebutuhan geothermal perlu disepakati guna memberi insentif kepada produsen hulu untuk berinvestasi, dan perlu dibarengi juga dengan upaya percepatan lisensi dan perizinan. Guna mendorong adopsi teknologi energi terbarukan secara aktif, pemerintah dapat memperkenalkan feed-in-tariffper wilayah dan mempercepat penerbitan lisensi dan perizinan.

8. Investasi Pada Gas Untuk Transportasi

Sumber: http://www.mcicoach.com
Sumber: http://www.mcicoach.com
Urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat mendorong pertumbuhan yang signifikan pada kendaraan transportasi di kota-kota besar Indonesia. Hal ini menyebabkan ekspansi yang signifikan atas subsidi bahan bakar karena kendaraan tersebut mengonsumsi bensin dan solar serta menyebabkan polusi udara di perkotaan. Penggunaan compressed natural gas(CNG) untuk kendaraan adalah pilihan yang menarik yang dapat mengurangi subsidi dan meningkatkan kualitas udara.

Hal ini telah berhasil diimplementasikan di beberapa kota di Asia, termasuk New Delhi, Mumbai, dan Bangkok. Di Indonesia, hal ini akan membutuhkan pendekatan terpadu yang menggabungkan beberapa elemen diantaranya:

  1. Insentif ekonomi bagi konsumen, produsen, dan pemasar, yaitu diperlukannya penentuan harga optimal untuk solar agar konsumen dapat memulihkan investasi yang mereka keluarkan dengan mengonversi kendaraan dalam kurun waktu 12 bulan;
  2. Produsen dan pemasok mendapatkan laba investasi yang memadai;
  3. Pemasar mendapatkan margin yang sesuai;
  4. Dukungan peraturan yang mewajibkan kendaraan transportasi untuk beralih menggunakan CNG; dan
  5. Menyiapkan infrastruktur penting yang memungkinkan pemasangan converter kitdan pompa bensin untuk mengisi bahan bakar di lokasi yang mudah terjangkau.

Indonesia juga perlu mematok target untuk mengonversi sekitar 250.000 kendaraan umum dalam lima tahun mendatang. Diperkirakan langkah ini dapat menghemat subsidi negara hingga $2 miliar.

9. Mempromosikan Kendaraan Listrik Di Kota-Kota Besar

Sumber: https://assets.kompasiana.com
Sumber: https://assets.kompasiana.com
Kendaraan listrik (electric vehiclesatau EV) dinilai dapat menghasilkan pengaruh yang signifikan sebagai salah satu opsi transportasi darat. Hal ini didasarkan pada efisiensi energi yang unggul, dampak lingkungan yang positif dan potensi bisnis yang mendukung. EV sangat relevan bagi masyarakat yang memiliki banyak jarak tempuh per tahun namun terbatas di perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun