"Tindakan tegas akan kami ambil apabila ada pihak internal kami yang terbukti melakukan kesalahan,"Â pungkas manajemen Persib.
Situasi ini jelas mengganggu persiapan Persib, yang pada Senin (23/9) esok akan kembali berlaga di kompetisi Liga 1 melawan salah satu rival abadinya, Persija Jakarta.
Salah satu partai yang selalu mengundang perhatian banyak pecinta sepak bola Tanah Air ketika dua tim dengan sejarah panjang di persepakbolaan Indonesia ini bertemu.
Kejadian ini pun kembali memperburuk hubungan antara Bobotoh dengan Persib.
Tahun lalu, Bobotoh sempat memprotes sistem penjualan tiket daring oleh manajemen yang dinilai menyusahkan. Akibatnya, laga kandang Persib sempat minim kehadiran penonton.
Dalam kasus terkini di Persib Bandung, saya pribadi memang tidak mentoleransi tindak perundungan dan penganiayaan yang diduga dilakukan pemain dan ofisial tim kebanggan warga Bandung---dan Jawa Barat---ini. Mengacu pada kata-kata Mahatma Gandhi "Kekerasan adalah senjata orang yang hatinya lemah".
Namun kasus dugaan penganiayaan ini tentu tidak berdiri sendiri, alias tidak ada asap jika tidak ada api.
Saya pun tak sepakat jika kritik yang disampaikan harus dengan kata-kata yang kasar dan kurang pantas. Sebagaimana yang diakui oleh sang korban dugaan penganiayaan bahwa sebelum ia dibawa ke ruang ganti, ia sempat mengeluarkan kata-kata kurang pantas pada pemain Persib yang baru saja menerima kekalahan dari sang lawan.
Pasca dugaan penganiayaan terhadap suporter Persib tersebut, hari ini Elisa Novia, istri mantan pemain Persib dan tim nasional Indonesia Kim Jeffrey Kurniawan, menceritakan apa yang dahulu dirasakan oleh sang suami.
Dalam akun media sosial pribadinya, Elisa mengunggah bagaimana dulu sang suami sempat 'kena mental' ketika masih menjadi anggota skuad Persib Bandung. Kala itu, Kim kerap menjadi sasaran cacian para Bobotoh akibat penampilannya kerap tak sesuai dengan ekspektasi.
Kim---menurut penuturan sang istri--bahkan sempat takut untuk keluar rumah, bahkan untuk sekedar pergi ke gereja.