Keberhasilan Persib Bandung menjuarai Championship Series Liga 1 usai mengalahkan Madura United di partai puncak dengan agregat 6-1 menjadi kisah tersendiri bagi salah satu punggawa klub berjuluk Maung Bandung itu, yakni Rachmat Irianto.
Putra legenda Persebaya Surabaya 'Bejo' Sugiantoro itu akhirnya berhasil menyamai prestasi sang ayah membawa klub yang dibelanya menjuarai kasta tertinggi Liga Indonesia. Meskipun Rian-sapaan akrabnya-belum mampu meraih dua gelar juara liga seperti dahulu sang ayah melakukannya di Persebaya pada tahun 1997 dan 2004.
Usai sang anak berhasil membawa Persib Bandung menjadi yang terbaik di kompetisi BRI Liga 1 2023/2024, Bejo dalam media sosialnya menunggah sebuah pesan yang menyentuh dan penuh makna.
Alhamdulillah akhirnya pembuktian ini berkat campur tangan Allah swt @rachmatirianto. Berawal sedih tangis bahkan putus asa. Ditempat lahirmu n tim impian masa kecilmu pingin berbuat baik serta ukir prestasi tapi dibunuh karakter sebagai pemain titipan n pemain bisa apa tanpa adanya ayah.
2 tahun sama-sama kita pendam marah kecewa keluarga kita tanpa kita buka siapa dalang semua itu! Kita maafkan tapi kita tidak akan lupa orang tsb!!
Karena kecintaan kami sekeluarga pada tim kebanggaan kami tanah kelahiran kami bajul ijo. Kita nikmati rasa kecewa sakit selama itu kita nikmati bersama dan saling menguatkan.
Dan akhirnya datang tawaran bergabung tim PERSIB tanah leluhur dari mamanya @yetty.rachma tanah pasundan berkat doa restu umi, umi, umi dirimu meninggalkan zona nyaman!! Berpetualang berjuang kerja keras!! Diterima dengan tulus tangan terbuka sebagai keluarga dikota ke2mu.
Akhirnya kau bungkam cibiran mereka n hinaan itu dengan membawa tim PERSIB (juara 3 ketiga kalinya).
Allahu Akbar. Sekali lagi mohon maaf RI53 bisa juara karena kerja keras tanpa bayang-bayang Ayahnya.
Dua tahun lalu, Rachmat hengkang dari Persebaya, tim impiannya untuk bermain di dalamnya sejak kecil, sebagai seorang Arek Suroboyo dan juga putra dari pemain Persebaya.
Dan seperti dikisahkan oleh Bejo dalam unggahannya di atas, pada tahun 2022 Rian terpaksa pergi meninggalkan Persebaya akibat tekanan luar biasa yang dihadapi di klub berjuluk Bajul Ijo itu.